“saya mandi dulu ya” Mario berjalan memasuki kamar mandi
Sheryl menatap punggung Mario yang hilang di balik pintu. sheryl menyiapkan baju tidur untuk di kenalan mario.
setelah meletakan pakaian tidur di atas ranjang sheryl menyadari sesuatu “aduh gimana ini” gumam sheryl bingung dan menggigit kuku jarinya “kalau dia totalitas dengan peran suaminya gimana? Apa aku harus menyerahkan tubuhku pada suamiku ” gumam Sheryl mengacak rambutnya frustasi "tapi kan dia hanya suami bohongan" sheryl berjalan bolak-balik seperti mesin setrika saat menghadapi kegugupan yang melanda dirinya saat ini
“ah entahlah” sheryl memilih berpura-pura tidur untuk menutupi kegugupannya
Mario yang sudah selesai mandi, mengambil piyama yang sudah di siapkan sheryl lalu memakainya.
Mario melihat sheryl yang tidur menutupi seluruh bagian tubuhnya "bagaimana bisa tidur jika di bungkus seperti itu" gumam mario
mario berjalan ke arah sheryl membetulkan selimut sheryl mengecup kening sheryl cukup lama “ selamat malam” Mario memilih tidur di sofa panjang di kamarnya membiarkan Sheryl tidur seorang diri
Terdengar suara dengkuran halus di bibir Mario pertanda mario sudah masuk ke dalam alam mimpi
sheryl pun membuka matanya perlahan “ternyata kau tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan” gumam Sheryl
tersenyum melihat Mario yang tidur sembari meringkuk di sofa
sheryl memilih kembali memejamkan matanya untuk terbang ke alam mimpi
*
pagi harinya Sheryl membuka mata, dan langsung di suguhi pemandangan Mario yang tengah bersiap di depan cermin “kau sudah mau berangkat kerja? Kenapa tidak membangunkan ku?” sheryl langsung duduk dan menatap mario
Mario menoleh ke belakang “kau begitu nyenyak tidur dan kau terlihat begitu lelah sekali jadi aku tak tega membangunkan mu” balas Mario dengan senyuman
“tapi kan aku belum nyiapin sarapan buat kamu” ucap Sheryl tak enak hati pada mario yang bangun siang padahal mario sudah akan berangkat kerja
sheryl sampai lupa kalau sebenarnya mereka bukan suami istri sebenarnya karena terlalu mendalami perannya sebagai seorang istri
“itu tak masalah, aku memang tak biasa sarapan” balas Mario
Sheryl langsung turun di ranjang sambil berkacak pinggang “ tak boleh seperti itu dong, sarapan itu penting” ucap Sheryl menatap tajam mario "sarapan itu penting untuk asupan nutrisi otak, kalau tak ada asupan otak bagaimana kau bisa bekerja dan memberikanku uang belanja" cicit sheryl
Mario menyunggingkan sudut bibirnya tersenyum merasa gemas dengan kemarahan Sheryl yang menurutnya lucu dan menggemaskan “terus gimana dong, saya ada rapat pagi ini, kalau nunggu kamu masak dulu sepertinya tidak sempat” balas Mario melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi, sedangkan rapatnya akan di mulai tiga puluh menit lagi
Sheryl tampak berfikir dan menemukan sebuah ide “ya sudah kamu berangkat saja dulu nanti aku antarkan sarapanmu ke kantor” usul Sheryl menemukan ide yang cukup tepat
sheryl menaikan kedua alisnya “tapi tak masalahkan kalau saya ke kantor tempat kerja kamu?” Tanya sheryl
“tentu saja boleh, kamu kan istri saya jadi mau kamu ke perusahaan berapa lama atau berapa kali tentu saja boleh” Mario mengusap pipi sheryl dengan gerakan pelan
"terima kasih" balas sheryl
mario kembali bercermin dan akan memasang dasinya
dengan gerakan cepat Sheryl merebut dasi yang tengah
dipegang Mario “aku saja yang pasang ”sheryl memasangkan dasi Mario dengan telaten
Mario memandangi wajah Sheryl yang sedang memasangkan dasi untuknya “cantik” batin Mario melihat Sheryl yang saat itu masih acak-acakan karena habis bangun tidur tapi tetap terlihat cantik di mata Mario
“sudah” sheryl mengambil jas mario yang ada dalam lemari dan membantu mario memakainya
Mario bercermin puas dengan sentuhan tangan Sheryl dalam memilih dan memasangkan dasi untuknya “ya sudah saya berangkat dulu” pamit Mario bergegas menuju pintu
“tunggu” panggil sheryl menghampiri Mario
Mario menatap bingung sheryl “ada yang lupa ya?” Tanya sheryl menunjuk keningnya
Mario tersenyum mendekatkan wajahnya ke kening sheryl “cup” Mario pun bergegas berangkat ke kantor karena dia akan rapat sebentar lagi
Setelah kepergian Mario Sheryl menampar pipinya “gila kamu sher bagaimana bisa-bisanya minta di cium?” Sheryl menyentuh kening yang di kecup Mario “tapi nyaman sekali mendapat sentuhan bibirnya disini” Sheryl menyentuh keningnya sambil tersenyum geli mengingat Mario yang mengecup keningnya
sepanjang menuruni anak tangga, tak hentinya Mario tersenyum karena tingkah Sheryl "apa senyaman ini punya istri" gumam Mario tak hentinya tersenyum
mario berjalan ke arah Rasta yang sudah menunggunya di samping mobil
melihat tuannya sudah keluar rumah buru-buru rasta membukakan pintu untuk Mario "silahkan tuan" rasta mempersilahkan mario masuk ke mobil
senyum itu masih belum hilang dari bibir Mario "terima kasih" rasta menutup pintu dengan wajah bingung yang terlihat jelas di wajahnya
rasta berlari masuk ke kursi kemudi "apa ada yang baik hari ini tuan?" tanya rasta
"apa?" mario menatap bingung rasta
"itu wajah tuan tak henti-hentinya tersenyum berarti ada yang baik" balas rasta
rasta melajukan mobilnya membelah jalanan "apa begitu terlihat" tanya mario tanpa menghilangkan senyum itu
"tentu saja" balas rasta
"hanya hal kecil tingkah istriku saja" balas mario
rasta hanya tersenyum simpul menanggapi tuannya tampa berani menyela walaupun dalam hati rasta terus bertanya-tanya apa tuannya lupa kalau sheryl hanyalah istri bohongannya saja
"oh ya, tadi rose bilang mau ke perusahaan untuk antar makanan, kalau dia hubungin kamu langsung jemput dan antar ke ruangan saya" pinta Mario
"baik tuan" balas rasta
*
sheryl turun ke lantai bawah menuju dapur "masak apa ya" gumam sheryl
mbok nah yang melihat majikannya, bergegas menghampiri " nona mau sarapan?" tawar mbok nah
"ah nanti saja mbok, saya mau masak untuk suami saya" balas sheryl
"tapi tadi saya sudah masak nyonya" balas mbok nah
"gak papa mbok, nanti di makan mbok saja. untuk suami saya biar saya yang masakin" balas sheryl
mbok nah menunduk "maaf ya nyonya kalau saya duluin nyonya untuk ngambil keputusan memasak" ucap mbok nah merasa tak enak hati pada majikannya
sheryl menghampiri mbok nah dan menepuk pelan pundak mbok nah "gak papa mbok, saya juga gak kasih tahu mbok nah kemarin lagian hari ini kan saya bangunnya siang jadi ini bukan salah mbok" mbok nah tersenyum akan jawaban majikannya, ternyata majikannya begitu baik
"mulai hari ini biar saya yang masak, mbok cukup bantu saya saja. kalau saya sedang sibuk baru mbok yang masak" ucap sheryl
"iya nyonya" balas mbok nah
sheryl memasak dengan di bantu mbok nah, agar bisa. ia kirimkan pada Mario
"mbok, tolong masukin ke kotak bekal ya, saya mau mandi" sheryl berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk bersiap mengantarkan makanan ke perusahaan Mario
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Mami Radifa
Mantap 👍
2024-07-14
0