Setelah kepergian Mario, sheryl
berjalan mengitari setiap sudut rumah Mario, ia ingin lebih mengenal rumah Mario dengan baik
tempat yang nantinya akan di tinggali sheryl selama beberapa waktu “maafkan aku menipumu” batin sheryl melihat bingkai foto Mario yang berada di ruang keluarga
Pelayan di rumah Mario melihat
Sheryl dan memberanikan diri menghampiri Sheryl “apa nyonya membutuhkan sesuatu?” Tanya pelayan rumah Mario yang bernama mbok nah
“apa kamu mengenalku?” Tanya sheryl ingin mengetahui persiapan apa yang dilakukan Mario selama Sheryl tinggal di rumah Mario
“ah maaf nyonya kami semua yang
bekerja disini baru mulai bekerja dari 3 hari lalu jadi kami belum tahu, tapi kata tuan, anda nyonya rumah ini yang berarti istri tuan” balas mbok nah
“ohhhhh” sheryl ber oh ria sambil
tersenyum geli “niat juga dia ” batin Sheryl terkekeh
“saya mau jalan-jalan sekitar rumah saja, nanti akan saya panggil kalau butuh sesuatu” ucap sheryl kembali melanjutkan langkahnya mengenali setiap sudut rumah Mario
Sheryl menuju taman belakang yang terdapat berbagai macam tanaman bunga mawar dan bunga krisan disana “orang seperti apa kamu sebenarnya” gumam Sheryl melihat sekeliling rumah Mario yang membuat Sheryl merasa nyaman dan perlakuan Mario yang begitu baik padanya padahal mereka tidak saling mengenal sama sekali
sheryl menarik sudut bibirnya “setidaknya aku akan bersungguh-sungguh jadi istrimu selama disini” gumam sheryl berniat ingin memberikan kesan baik pada Mario selama ia berperan jadi istri Mario
*
Sore harinya Sheryl berjibaku
memasak di dapur, setelah selesai memasak ia memutuskan untuk mandi air hangat dan menunggu kepulangan Mario di ruang keluarga
“bip bip bip “ terdengar deru
mobil memasuki pelataran rumah
Sheryl dengan semangat menuju
pintu untuk menyambut kepulangan Mario “kau sudah pulang?” sapa sheryl saat
membuka pintu untuk Mario
Mario terkejut dengan sambutan sheryl, lalu ia tersenyum ramah pada sheryl “iya, saya sudah pulang” balas Mario mengecup kening sheryl
Sheryl meresapi sentuhan di
keningnya yang terasa begitu hangat dan nyaman “apa kamu sudah makan?” Tanya sheryl
Mario menggeleng “belum, tadi tak
sempat karena terlalu sibuk” balas Mario
Sheryl mengambil tas kerja Mario dan menggandengnya menuju meja makan “ya sudah kita makan dulu ya, tadi aku masak banyak untukmu” ucap sheryl
Mario menatap heran sheryl sambil
melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam “ kamu belum makan?” Tanya Mario
Sheryl mempersilahkan Mario duduk dan mengambilkan makanan untuk Mario “kamu saja belum makan bagaimana saya bisa
makan” balas sheryl sambil menyodorkan piring berisi makanan hasil masakannya pada
Mario dan setelah itu mengambil untuk dirinya sendiri
“tapi kamu baru sembuh, harusnya
banyak istirahat, ini malah sibuk masak dan belum makan padahal ini sudah malam sekali” balas Mario yang merasa tidak benar jika sherly bekerja saat belum sembuh betul
sheryl menyunggingkan senyumnya mendengar Mario yang terlihat begitu peduli dengannya “saya hanya bosan di rumah, jadi saya memasak untuk suamiku”
balas Sheryl
Mario menyendokkan makanan ke
mulutnya “ini beneran kamu yang memasaknya” tanya Mario dengan tatapan sulit di artikan
Sheryl memandang Mario dengan
tatapan bingung “apa masakanku tak enak?” Tanya sheryl buru-buru menyendokan makanan ke mulutnya
Mario tersenyum melihat kepanikan Sheryl yang takut masakannya tidak enak “enak kok” balas Mario
Mario makan dengan lahap karena masakan Sheryl begitu pas di lidah Mario
Sheryl mengusap dadanya “aku pikir masakanku tak enak, apa dulu dengan yang sekarang berbeda? tadi kau terlihat heran mencicipi masakanku” Tanya Sheryl
Mario bingung harus menjawab apa, di satu sisi tak ingin berbohong di sisi lain tak bisa jujur pada Sheryl yang nanti akan membuat Sheryl tahu kalau mereka bukanlah pasangan suami istri “dulu aku tak mengizinkanmu memasak karena takut kamu kecapean, jadi hari ini pertama kali aku menyicipi masakanmu” balas Mario yang terpaksa kembali berbohong
“benarkah?” Tanya sheryl yang di
jawab anggukan oleh Mario
Sheryl tersenyum simpul “ternyata
kau manis sekali saat sedang bingung” batin sheryl melihat wajah Mario yang sedang kebingungan itu begitu lucu
“oh ya ponselmu sudah aku
perbaiki, apa kau mau memakainya lagi atau mau beli yang baru saja?” Tanya Mario
Kata baru membuat Sheryl
semangat, karena memang Sheryl yang suka berbelanja “apa boleh saya beli baru?" Tanya Sheryl semangat
Mario tersenyum “ tentu saja”
balas Mario
“baiklah kamu belikan saya yang
baru saja, yang lama biar di simpan saja atau di buang juga boleh” balas sheryl dengan asal
“ok” balas Mario melanjutkan
makannya
Seusai makan sheryl berniat
membereskan sisa makanannya “kau mau apa?” Tanya Mario heran saat Sheryl bersiap mengambil piring kotor sisa makan dirinya dan sheryl
“mau nyuci piring” balas Sheryl
menunjukan piring kotor yang ada di tangannya
Mario meraih tangan sheryl “sudah
itu kerjaan mbok, kamu istirahat saja kan baru sembuh” Mario menggandeng tangan sheryl masuk ke kamar mereka
saat sudah sampai depan kamar mereka, sheryl menoleh ke arah mario "mau mandi atau hanya mau ganti pakaian saja? " tanya sheryl
"kayanya mau mandi deh, gerah soalnya" balas Mario
"ya sudah aku siapin air mandi dulu ya" sheryl bergegas masuk kamar mandi untuk menyiapkan air hangat
"eh tidak us... " belum sempat Mario melarang, sheryl sudah masuk dalam kamar mandi
Mario hanya menggelengkan kepalanya melihat sheryl yang sudah menghilang di balik pintu qq" apa kamu akan tetap begini jika tahu aku bukan suamimu" gumam Mario
Mario memutuskan menunggu di sofa kamarnya sampai sheryl selesai menyiapkan air mandi untuknya
"itu sudah aku siapkan air hangat nya, langsung mandi saja. jangan terlalu lama mandinya ini sudah malam tidak baik jika terlalu lama dalam air" ucap sheryl saat keluar dari kamar mandi
Mario beranjak dari duduknya dan tersenyum "iya" Mario memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri
sheryl berjalan ke arah walk in closed untuk mengambilkan pakaian ganti untuk Mario
"ini sepertinya cocok" gumam sheryl meletakan baju tidur Mario di atas ranjang tidurnya
"eh" Tiba-tiba sheryl teringat sesuatu
"sekarang kan aku jadi istrinya" gumam sheryl berjalan bolak balik seperti mesin setrika
"kalau dia bilang ingin menyentuhku bagaimana, kan aku istrinya sekarang, bagaimana ini" batin Sheryl berkecamuk, gugup akan posisinya saat ini
"dua orang dalam satu ruangan, bisa ngapain aja" sheryl menggigit kuku jarinya karena gugup
"apa aku bilang masih kurang sehat jadi tidak bisa melayaninya ya" gumam sheryl mengacak-acak rambutnya
padahal belum tentu Mario akan menyentuhnya tapi sheryl sudah gugup sendiri jika akan meminta hak sebagai suami
sheryl mungkin lupa kalau Mario tentu tahu kalau sheryl bukanlah istrinya, mereka tidak saling mengenal sebelumnya jadi mana mungkin Mario akan mengajak sheryl untuk bercinta
"ah mending pura-pura tidur saja" sheryl naik ke atas ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut tak lupa ia memejamkan matanya erat agak Mario tahunya sheryl sudah tertidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Mami Radifa
/Kiss/
2024-07-14
0