Sheryl menatap manik mata Mario dengan lekat "setelah kau mengetahui semuanya apa kau akan mengusirku?” Tanya Sheryl menatap mario dengan sorot mata penuh kesedihan dan rasa bersalah karena sudah tega membohongi Mario tanpa alasan yang jelas
Mario mengernyitkan keningnya “kenapa kau berfikir aku akan mengusirmu?” Tanya Mario heran dengan pemikiran Sheryl
bukan ini niat mario mengatakan semua ini pada sheryl, mario hanya ingin sheryl menceritakan kesulitannya walaupun sedikit banyak ia sudah tahu kesulitan apa yang sedang di alami sheryl dari hasil penyelidikannya mengenai keluarga ayah burhan
sheryl menatap tak percaaya ke arah Mario “lalu apa? tidak mungkin kau tidak ingin mengusirku setelah tahu bahwa Aku sudah menipumu pasti kau jijik dan risih padaku” balas sheryl dengan muka seolah jijik dengan dirinya sendiri
Mario meraih tangan Sheryl menggenggamnya erat “maaf aku salah bicara, sungguh aku tak ada niat sama sekali untuk mengusirmu. aku hanya ingin tahu kenapa kau membohongiku?” Tanya Mario jujur akan apa yang ada dalam pikirannya
Sheryl menghempaskan tangan Mario dan membuang muka menghindari tatapan mata Mario takut Mario akan melihat air mata sheryl makin deras membasahi pipinya “aku tak ingin membahasnya” balas sheryl membuang muka ke samping sama sekali tak ingin menceritakan alasannya berbohong
Mario menghela nafas kasar “apa sesulit itu bicara denganku? kau bisa mencurahkan apapun kesulitanmu padaku sampai membuatmu tak ingin pulang ke rumah dan mencoba bersembunyi dari keluargamy ” Tanya Mario
“kita baru mengenal dalam hitungan hari, jadi kita tak sedekat itu untuk saling bicara” balas Sheryl tak bisa menceritakan permasalahannya pada orang yang baru ia kenal belum lama ini
Mario merasa begitu tertampar dengan ucapan sheryl tapi memang benar apa yang di ucapkan sheryl padanya. mereka baru berkenalan beberapa hari walaupun perkenalan mereka terbilang beda dengan orang lain yang tiba mengenal sebagai pasangan suami istri tapi tetap saja itu kan palsu, sheryl bukanlah istri mario jadi sheryl tak ada keharusan apapun menceritakan masalah hidupnya pada mario
“ah benar juga, kenapa aku harus ikut campur urusanmu, memang harusnya aku mengusirmu dari sini” ucap Mario tersenyum kecut menanggapi ucapan sheryl
Air mata Sheryl makin berderai bagai banjir pasang yang mencoba menerjang darata, entah kenapa rasanya sakit sekali saat mario bilang akan mengusirnya, padahal pertanyaan ini yang terus di lontarkan oleh sheryl pada mario dan saat mario menyetujui ucapan itu kenapa sheryl begitu terluka dan merasakan sakit
pipi sheryl makin basah dengan buru-buru sheryl menghapusnya “aku minta maaf sudah menipumu, padahal kau sudah sangat baik padaku, aku akan segera keluar dari rumahmu besok” sheryl melangkahkan kakinya dengan gontai menuju sofa yang selama beberapa hari ini di tempati Mario untuk tidur
Mario menatap penggung Sheryl yang tidur membelakangi Mario “kalau kau pergi dari sini, kau akan pergi kemana? Apa kau akan pulang ke rumah ayahmu?” Tanya Mario memberanikan diri ingin mengetahui rencana Sheryl kedepannya
Mario tentu sudah tahu bahwa sheryl selama ini tinggal bersama ayahnya karena apartemen serta rumahnya di pegang oleh sang ayah dengan alasan sheryl masih belum genap berusia 24 tahun jadi sheryl tak di izinkan memegang sendiri properti warisan kakeknya
“entahlah” balas Sheryl mencoba memejamkan matanya pertanda tidak tahu
dirinya sendiri saja tak tahu akan kemana, kalau pulang ke rumahnya itu hanya akan menambah rasa kesalnya pada sang ayah yang lebih membela kakak tirinya ketimbang dirinya
Hati Mario serasa sesak mendengar rencana kepergian Sheryl “kalau kau masih bingung mau kemana, lebih baik tetaplah disini” usul Mario
Sheryl berbalik dengan gerakan cepat menatap lurus mario yang masih duduk memandanginya “tapi aku sudah membohongimu” Sheryl menatap bingung Mario yang malah meminta sheryl untuk tetap tinggal di rumahnya padahal sheryl kan sudah menipu mario dan memanfaatkan kebaikan mario
"rumahku begitu besar, dengan kau tinggal di sini tak akan membuat rumahku sempit" sahut mario sekenanya
sheryl langsung duduk dan mengacungkan telunjuknya ke arah mario "kau yakin dengan ucapanmu, kau tidak akan bisa menarik ucapanmu jika aku sudah mengiyakan untuk tinggal di sini
"iya" Mario berjalan menghampiri sheryl dan membopong tubuh sheryl, meletakkannya di atas ranjang miliknya “tidurlah disini, biar aku yang di sana” mario tak ingin sheryl sakit hanya karena tidur di sofa
sheryl menahan tangan mario yang akan menuju sofa membuat mario berbalik an menatap sheryl “aku sudah membohongimu, menipumu, memanfaatkanmu” ucap Sheryl mengingatkan mario akan kelakuannya
Mario tersenyum hangat pada sheryl “saya memang kecewa di bohongi seperti ini oleh orang yang baru aku kenal tapi….”Mario membelai pipi Sheryl dengan satu tangannya yang bebas dari genggaman sheryl “tapi rasanya aku akan lebih kecewa bila tak melihatmu lagi” ucap Mario dengan sungguh-sungguh
"kenapa kau begitu baik" ungkap sheryl makin merasa bersalah karena membohongi mario selama ini
Mario melepas pelan genggaman tangan sheril dengan perlahan "tidak masalah, aku sendiri yang bersedia di bohongi" ungkap mario dengan jujur
“tidurlah disini” pinta sheryl dengan memelas pada Mario
Mario diam mematung mendengar permintaan sheril "tidurlah di sini, kita bisa berbagi ranjang, toh ranjang ini cukup besar jadi pasti muat untuk kita berdua. aku gak tega melihatmu tidur di sofa kecil itu karena kulihat kakimu menjuntai ke bawah saat tertidur dan pasti itu tak nyaman" jelas sheryl menyampaikan rasa tidak teganya saat melihat Mario tidur di sofa
Mario gugup dan juga bingung dengan permintaan Sheryl tapi tak bisa menutupi senyum di sudut bibirnya saat mendengar permintaan sheryl “ah baiklah" balas Mario tak ingin menolak hal yang menurutnya begitu menggiurkan
Mario tentu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas yang datang padanya, jangan hanya karena menjaga imagenya ia malah kehilangan momen berharga yang sulit untuk ia dapatkan jika menolak permintaan sheryl
mungkin menurut orang mario mengambil kesempatan dalam kesempatan tapi tak apalah, namanya juga pembisnis ya jangan mau rugi dong, hal itu yang mungkin ada dalam pikiran mario saat ini
buru-buru mario membaringkan tubuhnya di samping sheryl dengan berhati-hati, ia memilih tidur di ujung agar tidak mengganggu atau membuat sheryl tidak nyaman tidur bersebelahan dengan seseorang yang baru ia kenal
Sheryl memiringkan tubuhnya menghadap mario, ia sedikit bergeser ke arah mario dan memeluk Mario membuat Mario tersentak dan mencoba memundurkan tubuhnya tapi di tahan sheryl “biarkan aku seperti ini hari ini saja, ku mohon. rasanya hari ini aku benar-benar butuh pelukan seseorang” pinta sheryl dengan memelas
"ah baiklah" mario mengangkat kepala sheryl menjadikan lengannya sebagi bantal sheryl dan memeluk sheryl erat sembari menepuk pelan punggung sheryl agar lelap tertidur
Terdengar dengkuran halus dari Sheryl menandakan wanita tersebut sudah terlelap, Mario membelai rambut Sheryl lembut “walaupun kita baru mengenal tapi aku benar-benar tak ingin jauh darimu. Keinginanmu pergi menghancurkan hatiku jadi tetaplah disisiku. aku akan memberikan apapun agar kau tetap di sampingku ” Mario mencium kening Sheryl dengan lembut “tetaplah disisiku sampai aku paham dengan isi hatiku” Mario memeluk Sheryl menyusulnya ke alam mimpi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments