Berbeda dengan malam-malam sebelumnya, kali ini Natha tidak ingin suster Lya tidur di kamar itu karena ia tidak mau ketahuan oleh Audriana.
Miris sekali, sudah berselingkuh dan melakukan perbuatan tak pantas di dalam kamar itu dan sekarang justru tidak ingin ketahuan. Ketakutan akan ditinggalkan tetapi juga takut melepaskan.
Natha sadar bahwa tindakannya ini sudah terlalu jauh tetapi ia belum siap berhenti sampai ia mendapatkan yang ia inginkan. Dia sadar mencintai Audriana begitu besar tetapi dia tetaplah manusia biasa yang kapan saja bisa goyah dan akhirnya berakhir di atas ranjang panas suster Lya. Oh bukan, sofa panas suster Lya.
Natha tersenyum kecut mengingat kebejatannya dan jika saja Audriana tahu maka kekasihnya itu akan berkata, "Kau sungguh kriminal Nath. Kau menyakiti hatiku!"
Mengingat Audriana yang selalu mengatainya kriminal dalam konteks apapun membuat bibirnya tersungging senyuman. Natha terlalu membuatnya jatuh cinta juga dibilang perbuatan kriminal. Ia merindukan Natha juga katanya adalah perbuatan kriminal karena meresahkan hati dan pikirannya. Dan masih banyak lagi.
"Kau sungguh se-menggemaskan itu," lirih Natha, "tapi diammu kali ini adalah perbuatan kriminal Audriana. Kau membuat hatiku resah," desahnya.
Natha masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Ia tidak ingin meninggalkan jejak sentuhan suster Lya di tubuhnya.
Setelah membersihkan diri, Natha mendekati Audriana dan mengecup mesra keningnya.
"Selamat tidur sayang," bisiknya.
Natha membaringkan tubuhnya di atas sofa dan perlahan ia mulai memejamkan kedua matanya.
.
.
Tidurnya terusik karena merasa seperti tengah diawasi oleh seseorang. Perlahan Natha membuka matanya dan ia terbelalak kaget bahkan tak sanggup hanya untuk menggerakkan tubuhnya.
Di depannya kini Audriana berdiri dengan memegang sebilah pisau yang sangat tajam dan sorot matanya begitu mengerikan.
Audriana menatap bengis pada Natha dan tatapannya saja sudah menusuk Natha.
"Kau!" tunjuk Audri, "Kau pengkhianat!" teriaknya.
Degg …
Hal yang paling ditakutkan Natha akhirnya terjadi juga. Audri akhirnya tahu tentang dirinya dan suster Lya. Melihat kemarahan yang begitu besar terpancar di wajah Audri membuat Natha gelagapan. Ia berusaha bangkit dan meraih pisau di tangan Audri tetapi dengan cepat Audri mengelak dan menghindar.
"Sayang ini tidak seperti yang kau kira," bujuk Natha. Ia tidak takut dengan pisau itu tetapi ia takut Audri akan meninggalkannya.
Audri tertawa sarkas, "Oh ya? Memangnya seperti apa yang aku kira?" hardiknya.
Natha kebingungan, mendadak tidak bisa berpikir dan tidak tahu harus berkata apa agar Audri percaya padanya.
"Aku tidak sepenuhnya melakukan itu sayang. Ada alasan dibalik ini semua. Itu karena dia ak–"
"Hahahahaha. Tidak ada alasan yang bisa diterima ketika pasangan berselingkuh! Jika kau tidak tergoda maka tidak akan terjadi hal demikian. Kau mau menyalahkanku? Apakah ini salahku karena jatuh koma dan kau kesepian? Apa semua salahku karena tidak bisa menemanimu hingga kau mencari pelampiasan? Hahaha … bagaimana jika posisi kita ditukar. Kau yang koma dan aku yang selingkuh. Bagaimana perasaanmu?"
Hening, Natha tidak bisa menjawabnya. Ia hanya bisa bergumam dalam hati jika posisinya dibalik maka Natha akan sangat hancur, kecewa, sakit hati dan bahkan bisa saja ia menggila.
"Kenapa diam?" ejek Audri.
Natha menggeleng, ia dengan cepat meraih pisau tersebut namun justru Audri menahannya hingga kini tangannya yang mengeluarkan darah. Natha kesakitan melihat darah di tangan Audri.
"Sayang kau berdarah. Ayo cepat aku obati," ucap Natha panik namun yang ada Audri justru menjauh dengan mundur beberapa langkah.
"Sakit ini tidak jauh lebih sakit dari yang hatiku rasakan. Sakit di hatiku tidak berdarah tapi sanggup membuatku mati. Jadi sebelum aku mati, kau lah yang lebih dulu mati ditangan ku. Ahh, bukankah kau pernah menjanjikannya untukku?" lontar Audri.
Audri mengingatkan Natha akan janjinya yang dulu pernah ia ucapkan dan Natha kembali dipukul mundur oleh kenyataan dirinya yang ingkar dan melupakan janji manisnya karena satu alasan yang hanya dirinya saja yang paham dengan alasan tersebut.
Ada isak tangis yang terdengar begitu menyayat hati. Natha bahkan turut meneteskan air matanya karena ia sadar disini ia lah yang salah dan menjadi penyebab Audri jadi seperti ini. Memang dirinya pantas mati. Ia harus dihukum tapi ia berharap jika ia mati ia tetap membawa cinta dari Audri, bukan kebencian. Ia siap mati ditangan kekasihnya ini demi menebus kesalahannya.
Melihat Natha lengah, Audri mendekat dan itu membuat Natha ketakutan hingga ia tidak sadar dirinya berjalan mundur dan menabrak sofa yang membuatnya jatuh terduduk. Ia mendongakkan kepalanya menatap Audri yang kini auranya begitu menakutkan. Tidak pernah ia melihat kemarahan seperti ini sebelumnya.
"Kau ingat tidak sebelum aku kecelakaan aku meminta agar kau berjanji untuk tetap mencintaiku?" tanya Audri.
Refleks saja Natha mengangguk.
"Kau ingat juga tidak ketika aku memintamu untuk setia dan kau menjanjikan kesetiaan itu dan apabila kau berkhianat maka kau siap untuk dipenggal?" tandas Audri.
Natha kesulitan menelan salivanya. Tentu saja ia ingat dengan semuanya karena ia yang mengatakan sendiri. Tidak ia sangka jika Audri akan menagihnya hari ini.
Audri menyeringai dan itu benar-benar terlihat sangat mengerikan di mata Natha. Audri mendekat dan bersiap menancapkan pisau di leher Natha.
"Sayang kau mau apa? Sadar tidak tindakanmu ini kriminal?" sentak Natha namun ia hanya bermaksud untuk menenangkan Audri.
Audri tertawa terbahak-bahak, "Ya aku tahu dan aku akan menjadi seorang kriminal. Apa aku peduli? Tentu saja tidak," tukasnya.
Natha menggeleng, ia tidak ingin tangan Audri melakukan hal buruk dan jika boleh biar saja dirinya yang membunuh diri sendiri.
"Tuan muda Natha Clay, aku Audriana hari ini akan menagih janjimu. Kau akan mati dengan aku yang memenggal kepalamu. Bersiaplah!"
"Audri jangan sayang, kita bicarakan ini baik-baik," cegah Natha.
Audri menggeleng, ia semakin mendekat dan ….
"Audri jangaaannn!!!"
Natha terbangun dari tidurnya dan langsung memegangi lehernya yang tadi sudah ditusuk pisau oleh Audriana. Ia tidak menemukan luka, darah atau rasa sakit sedikitpun.
Napasnya memburu dan ia menyapu sekeliling. Ia melihat semuanya dalam keadaan baik-baik saja dan Audri masih terpejam dalam tidurnya yang lelap.
Natha menghembuskan napas lega, "Hanya mimpi rupanya," gumamnya.
Ia bangun dan mengambil air untuk menghilangkan dahaga yang mendadak menyerangnya setelah mengalami mimpi buruk barusan. Semua terasa begitu nyata dan dalam mimpi itu ia melihat sisi lain Audri. Mendadak Natha ketakutan jika sampai mimpinya menjadi nyata. Mengingat sikap Audri seharian ini padanya, ia merasa harus melakukan pencegahan sebelum semuanya terjadi dan ia terlambat menyelamatkan hubungannya.
"Sebelum semuanya terlambat aku harus mengakhiri kisah ini. Aku harus cepat menyelesaikannya dan membuat hubunganku dan Audri seharmonis dulu. Aku baru sadar ternyata cinta ini begitu besar untuknya. Maafkan aku Audri, aku sudah salah mengambil langkah," cicit Natha.
Ia berjalan mendekat dan mengecup pelan kening Audriana. Rasanya masih sama, kehangatan menjalar di seluruh tubuhnya hanya dengan menyentuh lembut kulit Audri. Natha terisak pelan, ia menyesali perbuatannya dan terlambat menyadari cinta di hatinya untuk Audri-nya ternyata tidak hilang melainkan ia hanya sedang diuji dengan godaan lewat suster Lya.
"Maaf sayang, maafkan aku. Aku menyesal. Tolong jangan membenciku. Silahkan marah sepuasmu tapi jangan membenciku apalagi meninggalkanku. Aku tidak sanggup tanpamu, ku mohon," bisik Natha dengan penuh sesal.
Berkali-kali ia mengecup tangan Audri dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Ia tidak menyadari ada beberapa telinga yang mendengar tangisnya juga ucapan-ucapannya.
Seseorang merasa marah, yang lainnya justru tertawa mengejek dan ada pula yang menahan tangisnya.
Nath … aku harus apa? Apakah aku bisa melakukannya untukmu? Aku … aku tidak mampu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Arin
nanti klo audri tau kbsukan kmu,penggal aja kepala natha...krn itu sumpah nath sndri klo smpe dia selingkuh
2023-10-05
0
desi_adiba
next thor 😍
2023-04-09
1