Bab 16

Setelah mendapati kesadarannya, Natha bergegas memunguti pakaiannya. Ia membiarkan Fidelya yang terus bertanya dan juga ikut mengenakan kembali pakaiannya.

"Nath kau mau kemana? Kita belum selesai," tanya Fidelya penasaran, bingung sekaligus tanggung.

Natha tidak memberi jawaban, ia secepat mungkin masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Tak lupa ia memperhatikan penampilannya. Ia tidak ingin ketika Audriana melihatnya nanti, ia melihat sesuatu yang tidak beres padanya. Mendadak Natha menjadi takut ketahuan jika dirinya berselingkuh, mengkhianati Audriana. Padahal baru kemarin dirinya merasa bahwa selingkuh itu tidak masalah.

Natha keluar dari kamar mandi dan langsung dicegat oleh Fidelya," Nath, katakan kau akan kemana?" tanya Fidelya.

"Aku akan ke rumah sakit. Audriku sudah bangun dan ya, kau silahkan pulang."

Fidelya menganga, sempat syok dengan ucapan Natha barusan. Bukan karena Audriana sadar, tetapi kata 'Audriku' yang diucap oleh Natha membuat Fidelya seakan dihempaskan dari atas langit.

Ia merasa terbuang saat ini.

Fidelya mencoba mengejar Natha dan keduanya kini berada di lift yang sama. Natha tidak bicara sedikitpun dan Fidelya menjadi canggung sekaligus keki dibuatnya. Hanya bisa marah dalam hati dan bertanya-tanya bagaimana nasibnya kedepan.

Belum sempat menikah, Audriana belum disingkirkan dan sialnya Audriana justru sudah sadarkan diri. Fidelya tidak mau dibuang Natha apalagi dirinya sudah berkorban sampai sejauh ini walaupun Natha tidak memintanya karena ia yang secara suka rela memberikannya.

"Nath, bagaimana denganku?" tanya Fidelya dengan ragu-ragu. Ia menundukkan kepalanya takut mendengar kenyataan pahit yang akan dijawab oleh Natha.

Natha menatapnya kemudian menggenggam tangannya, "Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Kau bersikaplah biasa pada Audriana. Jangan sampai dia tahu tentang kita, oke?"

Dengan cepat Fidelya menganggukkan kepalanya. Beban berat yang ia pikul seketika hilang dan ia merasa lega. Natha tidak membuangnya dan sekarang ia harus fokus bagaimana caranya agar Audriana yang menjauh dari Natha karena ia sendiri tidak yakin jika Natha akan menjauh dari Audriana walaupun saat ini ada dirinya di sisi Natha.

"Iya."

Dan aku pastikan cepat atau lambat Audriana akan tahu hubungan kita. Aku tidak mau membagimu dengan dia walaupun dia adalah yang pertama untukmu.

Fidelya hanya bisa berbicara dalam hati saja. Tidak mungkin baginya untuk memberitahu Natha jika dia tidak mau berbagi.

Lift terbuka dan Natha segera meninggalkan Fidelya. Wanita itu bahkan tidak mampu menyeimbangi langkah Natha dan kini beberapa pasang mata menatapnya yang terlihat sedikit berantakan karena memang ia tidak sempat merapihkan penampilannya. Ia jelas mendengar bisikan-bisikan tentang dirinya tetapi daripada meladeni, ia ingin fokus mengejar Natha.

"Kau lihat tadi penampilannya? Sepertinya dia adalah wanita bayaran tuan Natha."

"Mungkin begitu. Mana mungkin dia kekasih tuan Natha, tidak sebanding dengan nona Audriana yang begitu baik dan cantik walaupun tidak kaya."

"Wah aku juga mau menyewanya untuk satu malam, dia cantik bodynya waw. Tuan Natha saja mau padanya apalagi aku."

"Huh dasar Casanova!"

Fidelya hanya bisa mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia merobek mulut rombeng para karyawan Natha. Ia sudah menghapal wajah-wajah mereka yang nanti akan langsung ia pecat tanpa hormat begitu ia menjadi nyonya Natha Clay.

Yang lebih menyakitkan lagi, Natha sama sekali tidak peduli dengan omongan-omongan para karyawannya padahal Fidelya sangat berharap Natha akan membelanya. Ia hanya bisa menelan kekecewaan dan menyimpan dendam yang begitu besar pada mereka. Apalagi ketiak dibandingkan dengan Audriana, sungguh ia sangat tidak menyukainya.

"Nath tunggu aku!" teriak Fidelya begitu Natha masuk ke dalam mobilnya.

Natha sama sekali tidak membukakan pintu justru ia malah membuka dompetnya. "Ini untuk ongkos taksi. Kau pulanglah sendiri dan beristirahatlah. Aku tidak bisa mengantarmu. Aku tidak mau nanti Audriana menungguku terlalu lama."

Slasshh ...

Rasanya ingin sekali Fidelya menghilang dari pandangan Natha. Ia merasa sudah dipermainkan dan harga dirinya seakan diinjak-injak.

"Ta-tapi?"

Bruuummmm ...

Mobil Natha berlalu dengan cepat tanpa sempat Fidelya melayangkan protes. Akhirnya ia memilih memesan taksi online. Semakin lama berada di kantor Natha, semakin ia dibuat sakit hati, marah juga tak berharga.

.

.

Audriana tersenyum tipis pada dokter yang sedang memeriksa keadaannya. Ia belum bisa banyak bergerak karena otot-ototnya masih terasa kaku dan dokter menjelaskan jika itu adalah hal yang wajar mengingat ia koma selama satu tahun. Audriana sempat syok mengetahui selama itu ia tidak sadarkan diri. Hatinya pun bertanya-tanya apa yang sudah ia lewatkan selama itu dan apa yang sudah terjadi pada Natha selama ia tidak bisa menemaninya.

Dugaan demi dugaan muncul di benak Audri. Perasaannya mengatakan lain tentang Natha. Kilas balik dimana Natha berjanji akan mencintai dan setia padanya seorang membuat jantungnya berdebar-debar.

Apakah dia masih sama? Mengapa hatiku merasa aneh.

Ia juga teringat akan seseorang yang sudah tiga tahun ia tinggalkan. Entah bagaimana kabar dan keadaannya. Kalau saja Audri tidak mendengar bentak dan teriakan dari orang itu mungkin saat ini ia belum juga membuka matanya.

Semalam aku seperti bermimpi melihat orang lain di kamar ini. Tetapi apakah itu masih pengaruh bawa sadarku?

Audriana menghela napas, tidak ingin memaksakan diri untuk berpikir disaat dirinya baru kembali menatap dunia. Biar saja pasti nanti akan terlihat dengan sendirinya. Namun yang saat ini ia khawatirkan adalah Natha. Ia takut Natha tidak lagi seperti yang dulu. Ia takut jika Natha ternyata sudah melupakannya dan memiliki wanita lain.

Jika pun dia menjadi Natha, mungkin saja tidak akan mau menunggu selama ini. Tapi jika ditanya apa hatinya sebagai seorang Audriana maka ia akan menjawab dirinya akan setia menunggu karena rasa cintanya yang begitu besar.

Ketika ia larut dalam pikirannya, aroma yang begitu ia kenali tercium di indera penciumannya dan dengan cepat Audriana menoleh. Ia tidak bisa menahan laju air matanya begitu melihat pria yang ia cintai dengan begitu besarnya datang dengan napas tersengal-sengal dan keadaannya cukup berantakan.

"Sayaang!!"

Natha berlari menghampiri Audriana. Ia mengecup punggung tangan dan juga dahi Audri bertubi-tubi bahkan air matanya merembes hingga membasahi wajah Audri. Audri pun sama, ia menangis terharu karena Natha masih datang untuk menemuinya.

"Kenapa begitu lama, hemm?" lirih Natha yang kini duduk sambil menggenggam erat tangan Audri. Ia takut genggamannya akan terlepas.

"Aku merindukanmu. Hidupku selama satu tahun ini begitu hampa dan kau adalah penyebabnya. Dasar kriminal hati!"

Audri terkekeh mendengar ucapan Natha barusan. Tetapi hanya sesaat karena perasaannya berkata lain. Ada rasa yang menggebu-gebu tetapi ia tidak mengerti. Ia tersenyum lembut tetapi sorot matanya memancarkan hal berbeda.

Natha benar-benar canggung dibuatnya saat ini. Perasaan bersalah menyelimutinya. Jika saja ia tahu dirinya masih mencintai Audriana dengan begitu besar seperti ini, ia pasti tidak akan membiarkan wanita lain masuk dalam hidupnya. Tetapi sudah terlambat. Ia tidak bisa lagi memutar waktu.

Ditatap dengan seintens itu oleh Audri membuat Natha merasa takut. Ia takut jika Audri mengetahui perselingkuhannya. Natha tidak siap untuk itu dan tidak akan pernah siap untuk kehilangan Audriana.

Semoga saja kau tidak tahu sayang. Maaf karena melanggar janji. Aku tergoda. Bolehkah aku mendapatkan maaf darimu? Bersujud pun tak apa karena aku tahu aku yang salah dan aku siap menerima hukuman tapi jangan meninggalkan aku. Aku tidak siap.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 BB 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 Bab 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186
187 BAB 187
188 BAB 188
189 BAB 189
190 BAB 190
191 BAB 191
192 BAB 192
193 BAB 193
194 BAB 194
195 BAB 195
196 BAB 196
197 BAB 197
198 BAB 198
199 BAB 199
200 BAB 200
201 BAB 201
202 BAB 202
203 BAB 203
204 BAB 204
205 BAB 205
206 BAB 206
207 BAB 207
208 BAB 208
209 BAB 209
210 BAB 210
211 BAB 211
212 BAB 212
213 BAB 213
214 BAB 214
215 BAB 215
216 BAB 216
217 BAB 217
218 BAB 218
219 BAB 219
220 BAB 220
221 BAB 221
222 BAB 222
223 BAB 223
224 BAB 224
225 BAB 225
226 BAB 226
227 BAB 227
228 Episode 228
229 BAB 229
230 BAB 230
231 BAB 231
232 BAB 232
233 BAB 233
234 BAB 234
235 BAB 235
236 BAB 236
237 BAB 237
238 BAB 238
239 BAB 239
240 BAB 240
241 End
242 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
243 Pengumuman
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
BB 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
Bab 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186
187
BAB 187
188
BAB 188
189
BAB 189
190
BAB 190
191
BAB 191
192
BAB 192
193
BAB 193
194
BAB 194
195
BAB 195
196
BAB 196
197
BAB 197
198
BAB 198
199
BAB 199
200
BAB 200
201
BAB 201
202
BAB 202
203
BAB 203
204
BAB 204
205
BAB 205
206
BAB 206
207
BAB 207
208
BAB 208
209
BAB 209
210
BAB 210
211
BAB 211
212
BAB 212
213
BAB 213
214
BAB 214
215
BAB 215
216
BAB 216
217
BAB 217
218
BAB 218
219
BAB 219
220
BAB 220
221
BAB 221
222
BAB 222
223
BAB 223
224
BAB 224
225
BAB 225
226
BAB 226
227
BAB 227
228
Episode 228
229
BAB 229
230
BAB 230
231
BAB 231
232
BAB 232
233
BAB 233
234
BAB 234
235
BAB 235
236
BAB 236
237
BAB 237
238
BAB 238
239
BAB 239
240
BAB 240
241
End
242
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
243
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!