Persembunyian Tuan Muda Pewaris Tahta

Persembunyian Tuan Muda Pewaris Tahta

Alaska Melbert & Sea Jenggala

"Keputusan papa sudah bulat, pewaris utama keluarga Melbert adalah Alaska. Keputusan papa tidak bisa diganggu gugat!" ucap seorang pria paruh baya yang duduk di kursi kebanggaannya dengan sekeliling terdapat beberapa orang yang mana merupakan anggota keluarganya.

Merasa namanya dipanggil, sang empu langsung menoleh ke sumber suara. "Enggak bisa gitu, aku bukan anak pertama di sini. Aku cucu terakhir kakek, seharusnya yang menempati posisi itu cucu pertama, bukan aku!"

Alaska Davies Melbert, nama orang yang baru saja berbicara. Menatap semua orang dengan tatapan tak terima, seolah-olah apa yang dikatakan oleh laki-laki paruh baya itu akan menyebabkan bencana untuk dirinya. Jadi Alaska menolak itu mentah-mentah, tentu ucapannya menjadi sorotan bagi semua pasang mata yang ada di sini.

"Atas dasar apa kamu berbicara seperti itu, Alaska?" Laki-laki paruh baya itu kembali berucap dengan sorot mata mengarah ke Alaska. Dia merupakan ayah Alaska yang bernama Torik, mendengar apa yang Torik ucapkan membuat suasana semakin tak enak.

Permasalahan ada di Alaska, walaupun takut, Alaska tetap mengusahakan ekspresinya terlihat biasa saja. Walaupun sebenarnya ia cukup takut dengan tatapan yang ayahnya berikan. Bukan tanpa alasan, semua orang pun juga takut jika harus berhadapan dengan Torik.

"Alaska! Cukup diam dan laksanakan apa yang diperintahkan! Jangan menjadi bajingan yang ingin mengambil keputusan sendiri!" Suaranya terkesan tak asing.

Alaska tahu betul siapa yang baru saja berbicara ini, siapa lagi jika bukan saudara kandungnya. Walaupun dia berada di belakangnya, Alaska tahu tatapan sang abang mengarah kepadanya. Dirinya tidak takut dengan mereka semua, menurutnya tidak ada yang salah dengan apa yang dirinya katakan.

"Sampai kapanpun aku tidak akan mau menjadi penerus Melbert! Papa bisa serahkan semua harta dan tahta papa kepada abang, bahkan aku rela tak mendapatkan sepeserpun dari harta papa selama ini." Alaska terdiam selama beberapa saat, ia menatap Torik cukup lama. Ruangan ini semakin hening, bahkan suara jarum jam terdengar saking sepinya.

"Aku rela melepas marga Melbert dibelakang nama ku," lanjut Alaska.

Plak

Kepala Alaska menoleh ke belakang akibat tamparan yang diberikan oleh Torik di pipi kanannya. Cukup sakit, suaranya pun nyaring. Semua orang yang ada di sini hanya mampu terdiam. Seolah-olah ini tontonan gratis yang sayang untuk dilewatkan. Alaska mengelap sudut bibirnya yang sedikit berdarah, tamparan dari Torik memang tak main-main.

"Sekarang kamu menjadi anak yang tak tahu di untung! Bahkan sekarang kamu menjadi bajingan, Alaska."

"Jika aku bajingan, mengapa papa malah menyerahkan semua harta itu kepada bajingan seperti ku? Sebenarnya di sini siapa yang bodoh?"

"Baiklah, Alaska. Kamu yang memulai semua ini, jangan salahkan papa jika papa yang akan mengakhirinya." Torik melenggang pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Alaska. Semua orang mulai pergi meninggalkan Alaska yang hanya bisa diam ditempat.

"Apa susahnya sih ikuti aturan keluarga ini? Toh juga lo yang untung banyak, jadi orang banyak nuntut banget sih, dikasih lebih enak dari saudara lo yang lain malah nolak," ucapan sepupu Alaska yang begitu menohok. Bahkan dengan senyum sinis, dari sini kita semua tahu jika Alaska tidak mendapatkan suport system.

Alaska mengepalkan tangannya dalam diam, hanya tersisa dirinya sendiri di sini. Semua orang meninggalkan dirinya, ia tahu mereka sangat marah dengan kejadian hari ini. Sampai kapanpun Alaska tidak akan pernah menjadi pewaris utama keluarga Melbert. Tentu banyak alasan yang sudah ia pertimbangkan matang-matang.

Terlahir dalam harta berlimpah tidak seenak yang mereka kira, banyak tuntutan yang dirinya dapatkan. Memiliki kekuasaan bukan keinginannya, tapi mereka memaksa, menuduh dirinya egois seolah-olah ia yang paling bersalah dalam masalah ini. Saatnya menyusun rencana, ia bukan robot yang dikendalikan oleh manusia. Ini hidupnya, takdir yang mengendalikan, bukan mereka semua yang hanya berlindung dibalik kata kebaikan.

***

Kita tidak bisa memilih akan dilahirkan di mana dan dengan siapa kita dilahirkan, semua itu seperti teka-teki hidup yang harus kita jalani. Sea Jenggala, namanya memiliki banyak arti. Salah satunya Jenggala yang bermakna sebagai hutan, seperti namanya, Sea hidup di hutan. Semua kehidupan Sea lakukan di hutan. Tidak ada kata modern, semuanya dikerjakan secara tradisional, bahkan manual.

Rumah satu lantai yang tak terlalu besar, dikelilingi oleh pohon yang sangat tinggi yang bahkan umur pohon itu melebihi dirinya. Dahulu ia tidak tinggal sendiri, ia tinggal di sini bersama dengan ibu dan neneknya. Sayangnya, neneknya meninggal 5 tahun yang lalu dan 2 tahun setelahnya ibunya menyusul nenek. Menguburkan sendiri, mencari tempat peristirahatan sendiri, semua itu dirinya lakukan dengan hati bagai teriris pisau.

Makam ibu dan neneknya berada di sebelah rumah ini, sengaja ia makamkan di dekat sana supaya jika rindu dengan mereka ia tak perlu pergi jauh. Memulai semuanya seorang diri tidaklah mudah, tapi ia dibekali ilmu untuk bertahan hidup di hutan oleh ibu dan neneknya. Mereka mengatakan manusia tidak akan lepas dari alam, manusia bisa bertahan hidup dengan alam.

Itulah yang dirinya dapatkan sewaktu mereka masih hidup, tidak ada yang tahu takdir seperti apa. Begitu juga dengan dirinya, menjalani kehidupan ini walaupun dengan ketakutan yang tidak jarang hadir. Entah apa sebabnya ibu dan neneknya bisa tinggal di sini yang bahkan tak ada orang lain selain mereka. Keberanian dari mana hingga mampu bertahan sampai maut menjemput.

Pasrah dengan Tuhan, karena Sea tidak memiliki siapapun lagi. Bahkan ia pasrah jika mati tanpa ada yang menggubur hingga tulangnya berserakan di atas tanah, bukan lagi dibawah tanah. Tapi Sea yakin jika Tuhan akan memberikan kehidupan yang luar biasa untuk dirinya, terlepas dari apapun yang dulu pernah terjadi.

Sea memiliki hobi menanam apapun itu, mengawinkan segala bentuk jenis tanaman hingga terlahirlah tanaman yang semula belum pernah dirinya lihat. Terkadang Sea berpikir, bagaimana kehidupan di luar hutan ini. Sea pernah memiliki pikiran untuk kabur dari hutan ini dan melihat dunia yang ia yakini sangat luas.

Tapi sayangnya ia takut tersesat dan semakin masuk ke dalam hutan. Itulah sebabnya ia mengurungkan niat itu, lebih baik tetap berada di sini, di tempat di mana dirinya dilahirkan. Tempat ini saksi ibu dan neneknya meninggal, semua kenangan itu masih tersimpan jelas dibenaknya. Sea berharap semuanya akan baik-baik saja, walaupun ia tak yakin dengan apa yang dirinya katakan.

Sea Jenggala, sang perempuan cantik dengan kesederhanaan yang lebih mendominasi. Suka memakai dress di atas lutut yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih. Kisah Sea akan di mulai, mungkin terlihat berbeda dalam beberapa hari ke depan. Namanya juga takdir, tidak ada yang mengetahuinya.

Terpopuler

Comments

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Alaska Melbert & Sea Jenggala
2 Sea dan kehidupannya
3 Kecelakaan Alaska
4 Pertemuan Sea dan Alaska
5 Alaska yang mulai nyaman dengan Sea
6 Proses pencarian Alaska
7 Andre terus mencari keberadaan adiknya
8 Sea menceritakan kehidupannya
9 Alaska tidak mau kembali ke rumah
10 Mimpi mama
11 Menikmati buah dengan Alaska
12 Alaska bertemu anak buah Andre
13 Kabar baik untuk Andre
14 Alaska yang tidak bisa meninggalkan Sea
15 Surat dari Andre untuk Alaska
16 Torik dan Andre sudah mengetahui keberadaan Alaska
17 Mama Alaska yang terbaring di rumah sakit
18 Alaska mencari anak buah Andre
19 Alaska dan anak buah Andre
20 Alaska sudah dibawa pulang
21 Alaska ingin kabur
22 Sea mencari Alaska
23 Mogok makan
24 Kekhawatiran mama Alaska
25 Hanya alibi saja?
26 Alaska sakit
27 Alaska sangat merindukan Sea
28 Merasa sepi
29 Keluar rumah
30 berhasil bertemu Sea
31 Sudah bertemu Sea
32 Andre yang marah
33 Membiarkan dulu bersenang-senang?
34 Rumah (Baru)
35 Mengungkit keinginan Sea
36 Janji Alaska diwujudkan
37 Kekhawatiran Andre
38 Alaska membawa Sea ke apartemen
39 Sea dan Alaska jalan-jalan
40 Permohonan Mama Alaska
41 Keluarga Sea?
42 Alaska tidak mau ditinggal Sea
43 Seseorang yang mirip dengan Sea?
44 Sea memiliki kembaran
45 Keluarga Kandung Sea
46 Perasaan Sea
47 Permintaan Audi
48 Rumah Baru Sea?
49 Menginjakkan rumah setelah sekian lama
50 Sea merindukan Alaska
51 Sea kabur
52 Sea kembali bertemu dengan Alaska
53 Sea bercerita
54 Kemarahan keluarga Sea
55 Pergi ke taman
56 Kebersamaan di kafe
57 Apa yang terjadi?
58 Membicarakan masalah ini
59 Musuh keluarga?
60 Berjanji akan terus bersama
61 Mendengarnya
62 Perlindungan dari Audi
63 Kekhawatiran semua orang
64 Kegugupan Alaska
65 Ulah musuh keluarga
66 Adu mulut kedua belah pihak
67 Diserang wartawan
68 Perjalanan ke rumah sakit
69 Tiba di rumah sakit
70 Ulah keluarga Alaska
71 Akhir kisah ini
72 EKSTRA PART
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Alaska Melbert & Sea Jenggala
2
Sea dan kehidupannya
3
Kecelakaan Alaska
4
Pertemuan Sea dan Alaska
5
Alaska yang mulai nyaman dengan Sea
6
Proses pencarian Alaska
7
Andre terus mencari keberadaan adiknya
8
Sea menceritakan kehidupannya
9
Alaska tidak mau kembali ke rumah
10
Mimpi mama
11
Menikmati buah dengan Alaska
12
Alaska bertemu anak buah Andre
13
Kabar baik untuk Andre
14
Alaska yang tidak bisa meninggalkan Sea
15
Surat dari Andre untuk Alaska
16
Torik dan Andre sudah mengetahui keberadaan Alaska
17
Mama Alaska yang terbaring di rumah sakit
18
Alaska mencari anak buah Andre
19
Alaska dan anak buah Andre
20
Alaska sudah dibawa pulang
21
Alaska ingin kabur
22
Sea mencari Alaska
23
Mogok makan
24
Kekhawatiran mama Alaska
25
Hanya alibi saja?
26
Alaska sakit
27
Alaska sangat merindukan Sea
28
Merasa sepi
29
Keluar rumah
30
berhasil bertemu Sea
31
Sudah bertemu Sea
32
Andre yang marah
33
Membiarkan dulu bersenang-senang?
34
Rumah (Baru)
35
Mengungkit keinginan Sea
36
Janji Alaska diwujudkan
37
Kekhawatiran Andre
38
Alaska membawa Sea ke apartemen
39
Sea dan Alaska jalan-jalan
40
Permohonan Mama Alaska
41
Keluarga Sea?
42
Alaska tidak mau ditinggal Sea
43
Seseorang yang mirip dengan Sea?
44
Sea memiliki kembaran
45
Keluarga Kandung Sea
46
Perasaan Sea
47
Permintaan Audi
48
Rumah Baru Sea?
49
Menginjakkan rumah setelah sekian lama
50
Sea merindukan Alaska
51
Sea kabur
52
Sea kembali bertemu dengan Alaska
53
Sea bercerita
54
Kemarahan keluarga Sea
55
Pergi ke taman
56
Kebersamaan di kafe
57
Apa yang terjadi?
58
Membicarakan masalah ini
59
Musuh keluarga?
60
Berjanji akan terus bersama
61
Mendengarnya
62
Perlindungan dari Audi
63
Kekhawatiran semua orang
64
Kegugupan Alaska
65
Ulah musuh keluarga
66
Adu mulut kedua belah pihak
67
Diserang wartawan
68
Perjalanan ke rumah sakit
69
Tiba di rumah sakit
70
Ulah keluarga Alaska
71
Akhir kisah ini
72
EKSTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!