Alaska tidak mau kembali ke rumah

Malam hari telah tiba, dan Alaska duduk sendirian di tepi api unggun. Cahaya lembut memancar dari kobaran api, memancarkan kehangatan yang kontras dengan ketakutan yang tengah merasuki hatinya. Di dalam relung hati Alaska, kekhawatiran yang tak terelakkan mulai memenuhi pikirannya.

Ia merenung tentang keluarganya yang belum mengetahui keberadaannya di sini. Apa yang akan terjadi jika mereka menemukan jejak-jejaknya, jejak yang mengungkapkan bahwa ia telah melarikan diri? Takdirnya yang sebelumnya tersembunyi, kini terjaga di dalam lubang rahasia yang dalam.

Alaska merasa cemas. Bagaimana jika kabar kecelakaannya terdengar? Apakah orang rumahnya sedang mencarinya? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikirannya, dan kegelisahan mulai merayap di dalam dirinya.

Namun, di tengah kekhawatiran yang melingkupi malam gelap, ia melihat sinar bintang yang berkilauan di langit. Sinar-sinar itu memberikan sedikit kelegaan dan harapan, mengingatkannya bahwa ada keindahan yang tak terbatas di dunia ini. Mungkin, ada jalan keluar dari keadaan yang rumit ini.

Alaska memandang langit dengan penuh harap, berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mencari jalan untuk menyelesaikan masalah ini dengan bijaksana. Ia tidak ingin membebani Sea dengan masalahnya sendiri, dan ia berharap dapat menemukan cara untuk melindungi diri dan juga orang-orang yang ia cintai.

Dalam gelapnya malam, Alaska memutuskan untuk menjaga rahasia ini tetap terpendam dalam hatinya, setidaknya untuk sementara waktu. Ia berjanji akan menghadapi tantangan ini dengan keberanian dan kebijaksanaan, berharap suatu hari nanti, ia akan menemukan jalan yang membawanya pada kebebasan dan kebahagiaan yang ia cari.

Alaska menatap langit malam dengan perasaan campur aduk di dalam hatinya. Dia sudah lama merenungkan keputusannya, dan semakin yakin bahwa dia tidak ingin kembali ke rumah keluarganya. Meskipun dia tumbuh dalam kemewahan dan kekayaan, dia merasa terkekang dan tidak bebas di dalam peran sebagai pewaris keluarga.

Pemikiran itu membuat hatinya berdebar. Dia tidak ingin hidup dalam bayang-bayang ekspektasi dan tekanan dari keluarganya. Dia ingin menentukan nasibnya sendiri, mengejar impian dan kebahagiaannya dengan cara yang berbeda.

Alaska merasa terikat dengan alam liar dan kedamaian di tengah hutan. Di sini, dia menemukan kebebasan yang sejati, tanpa batasan dan pengharapan yang harus dipenuhi. Dia ingin hidup sederhana, bekerja keras, dan menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya.

Mungkin keluarganya akan kecewa dengan keputusannya, mungkin mereka tidak akan mengerti. Tapi Alaska tahu bahwa dia harus mengikuti hatinya, bahkan jika itu berarti melangkah keluar dari bayang-bayang yang telah mengikutinya selama ini.

Dalam kegelapan malam yang penuh harap, Alaska bersumpah pada dirinya sendiri untuk menemukan jalan hidupnya sendiri, meskipun itu berarti harus menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang mungkin menantinya. Dia akan melangkah maju dengan keyakinan dan tekad, mengejar kebebasan dan kemerdekaan yang sejati.

Alaska menutup matanya sejenak, merasakan angin malam yang lembut menyapu rambutnya. Dalam hati yang penuh dengan keberanian, dia bertekad untuk menjalani hidupnya sesuai dengan keinginannya sendiri, menggenggam erat mimpi-mimpi yang menggelora di dalam dirinya.

***

Andre tiba di tempat kecelakaan Alaska dengan langkah cepat, sorot matanya penuh kekhawatiran. Dia melihat petugas polisi dan tim penyelamat yang masih bekerja di area tersebut. Andre mendekati petugas polisi yang sedang berkoordinasi.

"Permisi, saya mencari informasi tentang kecelakaan yang terjadi di sini," ucap Andre dengan suara serius.

Petugas polisi mengangguk dan menyambutnya, "Tentu, apa yang bisa saya bantu?"

Andre menatap petugas polisi dengan tajam, mencoba menahan kecemasan yang membuncah di dalam dirinya. "Nama saya Andre, saya adalah keluarga dari yang mengalami kecelakaan ini, Alaska. Bisakah Anda memberi saya informasi terkini tentang keadaannya?"

Petugas polisi melihat ekspresi khawatir di wajah Andre. Dia mengambil catatan dari saku seragamnya dan membacanya sejenak. "Saat ini, tim penyelamat masih dalam proses pencarian dan penyelamatan. Kondisinya belum dikonfirmasi, tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya dengan segera."

Andre menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa khawatirnya yang semakin mendalam. "Apakah Anda punya petunjuk apa pun tentang keberadaannya? Apakah dia dalam keadaan yang baik?"

Petugas polisi menggelengkan kepala, "Maaf, saat ini kami masih dalam tahap penyelidikan. Namun, tim sedang melakukan upaya terbaik untuk menemukannya dan memberikan bantuan medis yang diperlukan jika ditemukan."

Andre merasa hatinya berdegup kencang. Dia menghela napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Terima kasih, petugas. Tolong beritahu saya segera jika ada perkembangan apapun. Saya sangat khawatir dengan keberadaan adil saya Alaska."

Petugas polisi menunjukkan sikap pengertian, "Tentu, Pak. Kami akan memberi tahu Anda secepatnya jika ada informasi terbaru. Mohon bersabar dan tetap berharap yang terbaik."

Andre mengangguk, menerima kenyataan yang sulit. Dia tahu bahwa dia harus bersabar dan memberikan dukungan pada tim penyelamat. Namun, kekhawatirannya tidak dapat dihindari, dan dalam hatinya, dia berdoa agar Alaska segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Andre berdiri di tepi jurang, memandangi keadaan mobil Alaska yang hancur tak berbentuk di dasar jurang. Hatinya terasa berat melihat pemandangan tersebut, dan cemas yang memenuhi pikirannya semakin dalam. Dia melihat anggota tim penyelamat yang sibuk bergerak di sekitar, mencari tanda-tanda keberadaan Alaska.

Andre menatap ke bawah ke jurang yang dalam, hatinya penuh kekhawatiran. Dia berdoa dalam hati, berharap agar Alaska segera ditemukan dan dibawa pulang dengan selamat. Meski keadaan mobil yang hancur itu membuatnya semakin takut, dia tidak akan menyerah dan akan terus mendukung upaya pencarian hingga akhir.

Meskipun Andre terkenal dengan sikapnya yang cuek dan tidak terlalu menunjukkan perhatian, namun saat ini kekhawatirannya terhadap Alaska begitu besar. Ia tak bisa mengelak dari kecemasan yang melanda hatinya setiap kali mengingat kepergian Alaska dan kecelakaan mengerikan yang menimpanya.

Andre menggigit bibirnya dengan kuat, mencoba menahannya agar tidak menunjukkan kegelisahan yang sedang ia rasakan. Di balik sikapnya yang tampak cuek, ia adalah kakak yang sangat peduli terhadap adiknya. Ia merasa bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga Alaska.

Tapi sekarang, dengan Alaska hilang, kecemasan dan kekhawatiran itu menghantuinya setiap saat. Ia tidak dapat mengabaikan keberadaan adiknya yang mungkin dalam bahaya atau terluka di suatu tempat yang jauh dan tidak diketahui.

Walaupun terkadang sikapnya terkesan acuh tak acuh, hati Andre berdebar kencang saat membayangkan segala kemungkinan buruk yang dapat menimpa Alaska. Ia tidak bisa berhenti memikirkan tentang keberadaannya dan mencari cara untuk menemukannya dengan segera.

Dalam diam, Andre merenung dan berdoa agar Alaska ditemukan dengan selamat. Ia berjanji dalam hati bahwa jika Alaska aman, ia akan mengubah sikapnya yang acuh tak acuh dan memberikan perhatian yang lebih pada adiknya. Kejadian ini telah membuatnya menyadari betapa berharganya kehidupan dan hubungan keluarga yang seharusnya ia hargai.

Episodes
1 Alaska Melbert & Sea Jenggala
2 Sea dan kehidupannya
3 Kecelakaan Alaska
4 Pertemuan Sea dan Alaska
5 Alaska yang mulai nyaman dengan Sea
6 Proses pencarian Alaska
7 Andre terus mencari keberadaan adiknya
8 Sea menceritakan kehidupannya
9 Alaska tidak mau kembali ke rumah
10 Mimpi mama
11 Menikmati buah dengan Alaska
12 Alaska bertemu anak buah Andre
13 Kabar baik untuk Andre
14 Alaska yang tidak bisa meninggalkan Sea
15 Surat dari Andre untuk Alaska
16 Torik dan Andre sudah mengetahui keberadaan Alaska
17 Mama Alaska yang terbaring di rumah sakit
18 Alaska mencari anak buah Andre
19 Alaska dan anak buah Andre
20 Alaska sudah dibawa pulang
21 Alaska ingin kabur
22 Sea mencari Alaska
23 Mogok makan
24 Kekhawatiran mama Alaska
25 Hanya alibi saja?
26 Alaska sakit
27 Alaska sangat merindukan Sea
28 Merasa sepi
29 Keluar rumah
30 berhasil bertemu Sea
31 Sudah bertemu Sea
32 Andre yang marah
33 Membiarkan dulu bersenang-senang?
34 Rumah (Baru)
35 Mengungkit keinginan Sea
36 Janji Alaska diwujudkan
37 Kekhawatiran Andre
38 Alaska membawa Sea ke apartemen
39 Sea dan Alaska jalan-jalan
40 Permohonan Mama Alaska
41 Keluarga Sea?
42 Alaska tidak mau ditinggal Sea
43 Seseorang yang mirip dengan Sea?
44 Sea memiliki kembaran
45 Keluarga Kandung Sea
46 Perasaan Sea
47 Permintaan Audi
48 Rumah Baru Sea?
49 Menginjakkan rumah setelah sekian lama
50 Sea merindukan Alaska
51 Sea kabur
52 Sea kembali bertemu dengan Alaska
53 Sea bercerita
54 Kemarahan keluarga Sea
55 Pergi ke taman
56 Kebersamaan di kafe
57 Apa yang terjadi?
58 Membicarakan masalah ini
59 Musuh keluarga?
60 Berjanji akan terus bersama
61 Mendengarnya
62 Perlindungan dari Audi
63 Kekhawatiran semua orang
64 Kegugupan Alaska
65 Ulah musuh keluarga
66 Adu mulut kedua belah pihak
67 Diserang wartawan
68 Perjalanan ke rumah sakit
69 Tiba di rumah sakit
70 Ulah keluarga Alaska
71 Akhir kisah ini
72 EKSTRA PART
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Alaska Melbert & Sea Jenggala
2
Sea dan kehidupannya
3
Kecelakaan Alaska
4
Pertemuan Sea dan Alaska
5
Alaska yang mulai nyaman dengan Sea
6
Proses pencarian Alaska
7
Andre terus mencari keberadaan adiknya
8
Sea menceritakan kehidupannya
9
Alaska tidak mau kembali ke rumah
10
Mimpi mama
11
Menikmati buah dengan Alaska
12
Alaska bertemu anak buah Andre
13
Kabar baik untuk Andre
14
Alaska yang tidak bisa meninggalkan Sea
15
Surat dari Andre untuk Alaska
16
Torik dan Andre sudah mengetahui keberadaan Alaska
17
Mama Alaska yang terbaring di rumah sakit
18
Alaska mencari anak buah Andre
19
Alaska dan anak buah Andre
20
Alaska sudah dibawa pulang
21
Alaska ingin kabur
22
Sea mencari Alaska
23
Mogok makan
24
Kekhawatiran mama Alaska
25
Hanya alibi saja?
26
Alaska sakit
27
Alaska sangat merindukan Sea
28
Merasa sepi
29
Keluar rumah
30
berhasil bertemu Sea
31
Sudah bertemu Sea
32
Andre yang marah
33
Membiarkan dulu bersenang-senang?
34
Rumah (Baru)
35
Mengungkit keinginan Sea
36
Janji Alaska diwujudkan
37
Kekhawatiran Andre
38
Alaska membawa Sea ke apartemen
39
Sea dan Alaska jalan-jalan
40
Permohonan Mama Alaska
41
Keluarga Sea?
42
Alaska tidak mau ditinggal Sea
43
Seseorang yang mirip dengan Sea?
44
Sea memiliki kembaran
45
Keluarga Kandung Sea
46
Perasaan Sea
47
Permintaan Audi
48
Rumah Baru Sea?
49
Menginjakkan rumah setelah sekian lama
50
Sea merindukan Alaska
51
Sea kabur
52
Sea kembali bertemu dengan Alaska
53
Sea bercerita
54
Kemarahan keluarga Sea
55
Pergi ke taman
56
Kebersamaan di kafe
57
Apa yang terjadi?
58
Membicarakan masalah ini
59
Musuh keluarga?
60
Berjanji akan terus bersama
61
Mendengarnya
62
Perlindungan dari Audi
63
Kekhawatiran semua orang
64
Kegugupan Alaska
65
Ulah musuh keluarga
66
Adu mulut kedua belah pihak
67
Diserang wartawan
68
Perjalanan ke rumah sakit
69
Tiba di rumah sakit
70
Ulah keluarga Alaska
71
Akhir kisah ini
72
EKSTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!