"Sudah jam segini kamu kenapa belum pulang juga sih mas." Amanda nampak resah ketika sang suami belum pulang.
Perasaan Amanda menjadi sangat tidak karuan saat ini.
Amanda nampak mondar-mandir di ruang tamu menunggu Ashraf pulang dengan perasaan cemas.
Kini jam telah menunjukkan pukul 22.00 malam. Tetapi Ashraf belum juga kembali.
Biasanya Ashraf selalu pulang jam 06.00 sore. Kadang sebelum maghrib ia sudah berada di rumah.
Tetapi malam ini, sudah pukul 22.00 malam sang suami belum juga kembali. Amanda sudah mencoba untuk menghubungi Ashraf. Tapi panggilannya tidak diangkat dan pesan singkatnya pun belum terbaca.
"Kalau kaya ginikan aku jadi mengkhawatirkan kamu mas. Tidak biasanya kamu tidak memberikan kabar kalau pulang telat." ucap Amanda, yang merasa begitu sangat risau.
Satu jam berselang, saat Amanda menunggu Ashraf di ruang tamu dengan perasaan yang gelisah. Hati Amanda sedikit tenang manakala ia mendengar suara motor sang suami telah memasuki halaman rumah.
Amanda pun langsung mengecek gorden dan ia merasa sangat lega saat Ashraf sudah pulang.
"Assalammualaikum." ucap Ashraf, ketika di bukankan pintu oleh Amanda.
"Waalaikumsalam mas. Dari mana saja kok baru pulang jam segini?" tanya Amanda langsung, merudung Ashraf dengan pertanyaan yang membuat ia tadi merasa khawatir.
"Aku dari kantor, dari mana lagi." jawab Ashraf dengan enteng. Jawaban Ashraf sedikit membuat Amanda merasa jengkel.
Amanda mencoba meredam emosi yang sudah sejak tadi terkumpul di dalam hatinya.
Ia memilih pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman dingin untuk Ashraf.
Meraih satu gelas air dingin yang sudah Amanda berikan, Ashraf langsung meneguk air tersebut sampai habis.
"Kamu kelihatan lelah sekali mas. Memangnya hari ini kamu lembur?" tanya Amanda ingin tau dan penasaran.
"Iya, aku lembur. Kamu kenapa belum tidur, sudah malam. Aku kan bawa kunci serepnya."
"Bagaimana aku bisa tidur mas. Dari sore aku khawatirkan mas."
"Lain kali jangan tungguin aku. Beberapa hari kedepan aku mungkin akan sering pulang terlambat. Bisa jadi aku akan pulang jam 22.00 malam atau bahkan jam dua belas malam. Jadi aku harap kamu tidak perlu menunggu aku. Kamu tidur saja."
"Kalau mas kasih tau begini kan aku jadi tidak khawatir. Tadi aku juga menelpon dan mengirimkan pesan untuk mas. Kenapa juga mas tidak membalasnya. Aku kan jadi khawatir." ucap Amanda, dengan nada suara sedikit kesal.
"Ya sudah, aku minta maaf. Lain kali aku akan memberitahumu jika aku akan lembur. Aku mau makan, aku lapar."
Tidak ingin memperbesar masalah, Amanda pun menuruti semua perintah Ashraf. Ia pun kemudian duduk di samping Ashraf dan menemani suaminya itu makan malam.
Setelah selesai makan malam, keduanya pun kemudian ke kamar untuk beristirahat.
Setelah selesai dengan aktivitas membersihkan diri. Ashraf langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Karena malam itu ia benar-benar lelah dan tenaganya habis terkuras setelah ia kerja sampingan mengojek online.
Dalam hati Amanda merasa sedikit menggerutu. Pasalnya ia tadi sudah bersiap dengan mengenakan gaun malamnya yang seksi agar penampilannya mendapatkan pujian dari Ashraf.
Tapi nyatanya, Ashraf hanya melalui Amanda begitu saja. Dan ia langsung merebahkan tubuhnya di sisi tempat tidur dengan tubuh yang terlihat letih.
Ashraf benar-benar tidak melihat Amanda saat Amanda sudah bersolek di hadapannya.
Begitu melihat Ashraf sudah tertidur lelap di sampingnya. Amanda yang sebenarnya ingin mengajak mengobrol Ashraf pun hanya bisa menghela nafas panjang.
Karena tidak mungkin juga dalam keadaan sang suami lelah seperti itu sang suami mau diajak mengobrol.
Dalam hati, Amanda pun harus bersabar menghadapi sang suami dengan segala perasaan yang sangat berbeda yang ia rasakan.
Menikah dengan pria yang dia cintai ternyata tidak seindah seperti apa yang ia bayangkan.
Tetapi Amanda juga memahami, jika saat ini sang suami masih dalam proses move on dari sang mantan istri.
Amanda mengingatkan pada dirinya untuk tetep sabar menghadapi Ashraf.
Karena ia tidak ingin kehilangan pria yang sangat ia cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Marlinda linda
Amanda dirimu tidak akan pernah bahagia kalau cinta di paksakan hasil merebut punya orang lain
2023-04-13
0