Meniru

"Teh mu mas." ucap Amanda sambil meletakkan secangkir teh hangat di meja makan. Karena Ashraf mempunyai kebiasaan meminum teh di setiap pagi sebelum berangkat ke kantor.

"Terima kasih." ucap Ashraf, yang kemudian ia mengambil secangkir teh hangat yang Amanda buatkan. Kemudian Ashraf pun langsung menyeruput teh nya.

Raut wajah Amanda terlihat bahagia. Karena semalam mereka baru saja melewati percintaan yang sudah lama mereka tidak lakukan.

Dan pada malam tadi. Amanda merasa benar-benar dicintai oleh Ashraf. Setelah sekian lama suaminya itu bersikap dingin padanya.

"Makanlah yang banyak mas. Biar semangat kerjanya." ucap Amanda, ketika ia mengambilkan dua centong nasi ke piring Ashraf.

"Sudah cukup, aku tidak makan banyak-banyak." tukas Ashraf. Ketika ia hendak mengambil lauk, Amanda dengan sigap dan inisiatif mengambilkan lauk untuk sang suami.

Pagi itu Amanda benar-benar melayani Ashraf.

"Mas, soal kemarin, soal uang untuk orang tuaku. Aku sudah bicara pada adikku. Lupakan soal kemarin. Sekarang aku tidak ingin terlalu banyak menentang mas. Aku ingin menjadi seorang istri yang penurut. Untuk perkataan ku yang kemarin sedikit kesal itu. Aku minta maaf ya mas." Amanda nampak dengan tulus meminta maaf.

"Sudah lupakan saja, aku sudah tidak ingin membahasnya. Lagi pula aku sudah melupakannya." sahut Ashraf, sambil menikmati sarapannya.

"Aku hanya ingin, kalau kita ada masalah, kita bisa membicarakannya baik-baik. Aku ingin berusaha menjadi istri yang baik yang mas inginkan."

Deg

Kata-kata Amanda pun seketika membuat Ashraf berhenti melakukan aktivitas sarapannya. Karena ia teringat kata-kata sang mantan istri yang berkata sama seperti apa yang diucapkan oleh Amanda.

Saat dulu ia masih bersama Emily. Emily selalu bilang jika ia lebih suka di ingatkan salahnya.

Dan Emily juga selalu bilang jika ia ingin selalu berusaha menjadi istri yang baik.

"Mas, kok diam saja. Kenapa bengong." Amanda nampak mengelus lengan sang suami ketika ia mendapati Ashraf terbengong.

Sadar dengan lamunannya, Ashraf kemudian tersenyum tipis ke arah sang istri.

"Tidak apa-apa, aku sudah selesai sarapannya. Aku berangkat kerja sekarang ya." ucap Ashraf, yang kemudian bersiap untuk pergi ke kantor.

Ashraf kemudian bersiap mengambil tas dan perlengkapan bekerjanya.

Ia kemudian bergegas ke ruang tamu untuk memakai sepatu. Dan Amanda mengikuti langkah sang suami.

Dengan setianya, Amanda duduk di sebelah Ashraf di sofa. Menemani sang suami bersiap untuk pergi ke kantor.

Setelah siap, Ashraf kemudian berpamitan.

Seperti biasa Amanda selalu mengingatkan Ashraf untuk mencium keningnya. Karena terkadang jika tidak diingatkan, Ashraf tidak mencium kening Amanda.

"Aku ingin mencium kening ku saat mas mau berangkat ke kantor menjadi kebiasaan. Jangan selalu aku ingatkan dulu baru mas cium." ledek Amanda terhadap sang suami.

"Iya." jawab Ashraf singkat.

Ashraf kemudian bergegas keluar rumah dan ia pun kini sudah siap berada di atas motornya.

Dan tak lama kemudian, Ashraf pun berangkat ke kantor dengan naik sepeda motornya.

"Aku akan berusaha menjadi seorang istri yang baik untukmu mas. Seperti yang dulu mbak Emily lakukan. Kamu sangat terlihat begitu mencintai mbak Emily. Dan perlakuan mu begitu manis dengannya. Aku akan bersikap seperti itu mulai sekarang. Agar kamu benar-benar bisa move on dari dia. Dan hanya ada aku di hatimu dan pikiran mu."

Amanda menyadari, jika sampai saat ini sang suami masih punya hati pada Emily mantan istrinya.

Oleh sebab itu, Amanda ingin bersikap seperti Emily.

Dan ia ingin merebut sepenuhnya hati dan cinta Ashraf.

Agar hanya dialah yang menjadi satu satu nya orang yang bertahta di hati pria pujaannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***