Siapa pemilik hati mu mas?

Amanda terbangun tengah malam ketika ia merasa ingin membuang air kecil.

Saat Amanda bangun, ia terkejut. Karena di sisinya, di tempat tidur ada Ashraf.

Amanda pun kemudian berjalan menuju ruang tamu dan mencari sang suami.

Mata Amanda kemudian menangkap sang suami yang tengah tidur dengan begitu pulsanya di kursi panjang yang ada di ruang tamu. Dengan membawa bantal yang ia bawa dari kamar. Ashraf seperti sengaja tidur di ruang tamu.

Amanda kemudian mendekati Ashraf dan sejenak ia memperhatikan raut wajah lelah sang suami.

"Kok kamu malah tidur di luar sih Mas. Kenapa tidak tidur di kamar saja. Kamu sengaja membawa bantal dari kamar menuju ruang tamu. Apakah itu artinya kamu terkadang enggan untuk tidur bersamaku di kamar. Hal seperti ini tidak kamu lakukan sekali dua kali. Tapi kamu sering melakukannya mas." Ucap Amanda dalam hati.

Amanda kemudian dengan pelan membangunkan Ashraf. Supaya ia pindah ke kamar.

"Mas, mas bangun, kenapa malah tidur di luar. Tidak di kamar mas." bisik Amanda dengan pelan. Sambil menggoyang-goyangkan lengan Ashraf. Membangunkan sang suami.

Ashraf kemudian mengerjabkan matanya. Sayup-sayup, Ashraf membuka mata dan melihat Amanda sudah duduk di sampingnya.

"Tidur di kamar mas. Jangan tidur di luar, dingin. Ayo kita ke kamar. Lagian ngapain sih, mas sering banget tidur di luar?" tanya Amanda merasa penasaran. Dengan kebiasaan Ashraf yang diam diam kadang suka tidur di luar.

"Tadi aku sudah nonton TV. Ada acara bola kesukaanku. Tapi aku tertidur." ucap Ashraf.

Tadinya ia memang nonton bola. Tapi setelah acara bola selesai, ia mematikan TV dan melanjutkan untuk tidur saja di situ.

"Ya sudah, sekarang kita tidur ya mas. Aku nggak tenang kalau mas tidur di kamar." ucap Amanda, yang merangkul lengan Ashraf.

"Ya, ayo."

Tidak ingin membuat Amanda kecewa. Ashraf kemudian bangkit dari tidurnya di kursi panjang di ruang tamu. Kemudian mereka sama-sama berjalan menuju kamar.

Sesampainya di kamar, Ashraf langsung bergegas menuju ranjang. Dan menidurkan dirinya di sana dengan posisi miring membelakangi sisi tempat tidur lainnya.

Amanda merasa sedikit lega karena sang suami selalu menuruti apapun permintaannya.

Amanda kemudian menutup kamar. Lalu ia bergegas ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Setelah selesai buang air kecil. Amanda kemudian kembali ke ranjang dan merebahkan tubuhnya di sana.

Selama lima bulan menikah dengan Ashraf. Sebenarnya banyak hal yang Amanda rasakan dan semua itu menjadi gejolak di dalam dirinya.

Amanda berekspektasi jika Ashraf hangat padanya.

Ia memimpikan Ashraf bersikap mesra, hangat, perhatian dan penuh dengan keintiman.

Tapi yang ia dapat hanya sikap lembut Ashraf padanya.

Ashraf memang tidak pernah berkata kasar pada Amanda. Sikap selalu lembut dan terkontrol.

Ashraf tak ragu membantu pekerjaan rumah. Ia juga telah memenuhi kebutuhan Amanda. Dan memberikan nafkah lahir batin pada Amanda.

Ashraf memang seorang tipe suami yang baik. Yang lembut perhatian dan penuh kasih sayang.

Tetapi ada sesuatu yang Amanda rasakan pada diri Ashraf. Sesuatu yang kadang membuat ia bertanya-tanya.

Meskipun sikap Ashraf baik. Sikapnya itu seperti ia tidak menghadirkan cinta tulus pada Amanda. Jadi, Amanda hanya mendapatkan sikap baik Ashraf. Tapi tidak mendapatkan cinta tulus dari pria itu.

"Dulu aku memang sangat menginginkan mu. Saat sekarang kau sudah menjadi milikku. Kenapa aku merasa hampa sama kamu mas. Padahal mas sudah bersikap baik padaku. Dan bertutur lembut, perhatian, suka membantuku dan banyak lagi sikap baik yang mas lakukan pada ku. Tapi, entah kenapa sikap mas yang sudah baik itu. Sepertinya aku tidak puas dengan semua perhatian mas. Ada sesuatu yang aku tidak dapatkan dari mas. Dan hal itu membuat aku risau." Amanda nampak berguman pada dirinya sendiri. Sambil menatap suaminya yang tiduran miring membelakanginya.

"Apa jangan-jangan mas Ashraf masih belum move on dari mbak Emily. Setiap kali aku melihat wajah Mas Ashraf ketika ia menatapku. Dia memang selalu tersenyum dan bersikap manis pada ku. Tapi mas Asraf tidak bisa menyembunyikan raut sedih yang terkadang masih ia tampakkan. Mas Ashraf masih sering murung jika berada sendirian di rumah. Saat aku tanya ada apa. Dia selalu bilang tidak ada apa apa. Mas Ashraf tidak pernah berbagi masalahnya denganku." Guman Amanda lagi, semakin dalam memikirkan apa yang ia rasakan pada sang suami.

"Sepertinya aku harus mengajak komunikasi mas Ashraf. Agar hubungan kami lebih ada feel-nya. Aku merasakan mas Asraf tidak menghadirkan cinta pada hubungan kami. Aku seperti memilih raganya tapi aku tidak memiliki cintanya."

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

dasar pelakor apa gak ada rasa bersalah sudah jadi duri rumah tangga orang lain sekarang minta suami cinta dengan mu mikir dong Amanda aduuhh hati terbuang dari apa 🤣🤣🤣🤣

2023-04-05

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 57 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!