Duduk termenung di kamar kostnya. Ashraf masih linglung, dengan semua peristiwa yang ia alami pada hari itu.
Sudah menjadi keputusan Ashraf saat ia resmi bercerai dengan Emily nanti. Jika ia akan meninggalkan rumah yang selama ini ia tempati bersama Emily dan putri nya Jasmine.
Pria yang saat ini berstatus duda itu hanya diam seribu bahasa di dalam kamar kostnya. Sesaat setelah ia kembali dari pengadilan agama untuk mendengarkan putusan hakim.
Tau dia tak akan kembali ke rumah yang selama ini menjadi surga baginya. Ashraf kini mencari tempat kost untuk ia tinggal sementara.
Saat Ashraf merenung. Banyak hal yang Ashraf renungkan.
Dan pada saat itulah, ia baru menyadari dan paham apa itu arti sebuah kesetiaan dan cinta.
Ia kini baru sadar, jika kehilangan wanita yang ia cintai dan yang ia sudah sakiti rasanya lebih sakit dirinya yang kehilangan keluarganya.
Ia sudah tidak bisa lagi menyentuh Emily. Karena wanita yang membuat ia jatuh cinta untuk pertama kalinya itu kini telah ia janda kan.
Ia sudah tidak bisa berkumpul lagi dengan istri dan anaknya di rumah mereka yang sebelumnya penuh dengan kehangatan dan cinta.
Merenungkan semua hal yang sudah terjadi. Ashraf membisu seribu bahasa dengan segudang penyesalan.
Amanda juga tengah bersama Ashraf di kamar kost. Karena nasib Amanda juga sama dengan Ashraf.
Ia juga telah di talak oleh suaminya Adam. Yang menikahi Amanda secara siri.
Amanda yang saat itu juga hanya diam melihat Ashraf. Ia tidak ingin mengganggu pria yang kini sedang bersedih itu.
Amanda sengaja memberikan waktu kepada Ashraf untuk meredam kekalutannya. Karena Amanda tau, Ashraf kini sedang bersedih.
Setelah Amanda diam tak bicara dan memberikan waktu pada Ashraf untuk menenangkan pikirannya. Amanda kemudian mengajak Ashraf untuk bicara.
Tapi Ashraf hanya menjawab sekedarnya.
"Mas, tadi aku beli nasi goreng untukmu. Kamu dari pagi belum makan. Makan dulu ya." suruh Amanda pada Ashraf, agar pria yang saat ini terlihat sedih itu mau makan.
Amanda berkata dengan suara yang lembut kepada Ashraf sambil menyodorkan sepiring nasi goreng yang sudah ia beli dari luar.
"Aku tidak lapar. Kamu makan saja. Aku ingin keluar sebentar." ucap Ashraf, kemudian ia berdiri untuk berlalu dari hadapan Amanda.
Tapi sebelum Ashraf pergi, Amanda buru-buru menahan lengan Ashraf.
"Tidak seperti ini caramu menghukum diri Mas. Entah aku harus berkata apa. Aku juga sedih melihat kamu seperti ini. Aku tidak mengira jika semua ini bisa terjadi denganmu. Aku sejujurnya tidak menghendaki kamu berpisah dengan mbak Emily. Meskipun aku memang mencintaimu. Aku cukup bahagia menjadi kekasih gelap mu. Aku juga tidak punya ambisi untuk menghancurkan pernikahan kalian. Aku sudah pernah bilang sama sama mas Ashraf kan. Jika aku akan meningalkan mas saat aku sudah bisa terlepas dari kekuasaan mas Adam dari hidup ku. Tapi ternyata, sebelum waktu itu tiba. Mbak Emily sudah tahu terlebih dahulu tentang hubungan kita. Dan akhirnya semua ini terjadi. Andai saja mbak Emily mau memaafkan mas. Mas juga tidak akan bercerai dengannya." jelas Amanda, mencoba mengklarifikasi ungkapan hatinya.
"Sudah, jangan kau bawa-bawa Emily dalam pembicaraan kita. Kamu tidak tahu apa-apa tentang hubunganku dengan Emily. Dan kau juga tidak mengenal Emily. Aku dan Emily berpisah itu semua karena kebodohan ku. Semua karena kesalahanku. Aku juga tidak ingin nasib ku seperti ini. Tapi karena semua sudah terjadi. Apa boleh buat, aku harus menerima konsekuensinya." ucap Ashraf, bicara dengan nada suara kalut pada Amanda.
"Jangan ganggu aku saat ini Amanda. Aku hanya ingin marah dengan diri ku sendiri. Aku begitu bodoh dan aku begitu brengsek dengan pernikahan ku bersama Emily. Jadi tolong Amanda, lebih baik kau diam saja saat ini." imbuh Ashraf lagi, sambil memandang Amanda dengan sorot mata tajam penuh peringatan.
"Lalu bagaimana dengan diriku mas. Apa kau juga akan mengabaikan ku. Setelah kau mendapatkan apa yang kamu ambil dariku." tuntut Amanda.
"Amanda, aku tidak mengambil apapun dari mu, aku tidak pernah berzina denganmu. Aku tidak pernah melakukan hubungan badan denganmu. Kita hanya," Ashraf tidak melanjutkan kata-katanya.
"Kita hanya bermesraan, berciuman, dan kamu anggap itu tidak berzina. Apa yang kamu maksud jika berzina itu harus melakukan hubungan suami istri. Seperti itu kah Ashraf!" seru Amanda.
"Aku sudah memberikan seluruh jiwa dan cinta ku pada dirimu. Saat itu kau juga memuja ku. Bahkan kau juga pernah menyatakan cinta pada ku. Tapi kini seolah-olah kamu sudah tidak menginginkan aku lagi sekarang. Aku bukannya ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan semua yang terjadi dengan kehidupan rumah tangga mu mas. Tapi untuk kali ini aku ingin kamu juga bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan terhadap diriku. Saat mbak Emily sudah meninggalkan mas."
Ashraf tercengang dengan penuturan Amanda yang kini sudah menuntutnya.
Tidak ingin mendengar kata-kata Amanda yang justru kini menuntutnya dan membuat ia tambah pusing. Ashraf tanpa berkata lagi sepatah kata pun langsung meninggalkan kamar kostnya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Ketika Ashraf tengelam dalam kesedihan dan kebingungan. Tanpa sengaja Ashraf melihat tempat ibadah yang ada di sebrang jalan di dekat tempat ia tinggal saat ini.
Ashraf kemudian tergerak untuk mendatangi masjid tersebut.
Sesampainya di masjid, Ashraf kemudian mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah sholat pada saat itu.
Setelah beribadah sholat dengan khusyu. Ashraf kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa.
"Ya Allah, berikanlah aku petunjuk Mu. Untuk bisa menerima sebuah keputusan tentang takdir yang engkau berikan kepadaku. Ya Allah maafkanlah semua kesalahanku. Dan Maafkanlah semua salah yang sudah aku perbuat kepada mantan istriku Emily. Lindungilah dia ya Allah, jagalah dia dari segala marabahaya dan musibah yang mengancamnya. Lindungilah Emily dan juga anakku Jasmine. Ya Allah, aku memohon ampun atas semua kesalahan yang telah aku lakukan kepada Mu dan juga pada keluarga ku." ucap Ashraf dengan berurai air mata. Ia nampak bersungguh-sungguh dalam berdoa.
"Berikanlah aku petunjuk untuk bisa memperbaiki apa yang sudah aku lakukan. Berikanlah aku petunjuk Mu untuk memperbaiki semua yang sudah aku hancurkan."
Ashraf terus berada dalam masjid itu untuk waktu yang cukup lama. Dan ia memuaskan dirinya untuk memohon ampun kepada sang pencipta.
Sepulang dari tempat beribadah, Ashraf kemudian kembali ke kamar kosnya.
Saat ia kembali, ia melihat Amanda sudah tertidur di tempat tidur yang ada di kamarnya.
Memandangi Amanda sekilas, Ashraf juga merasa bersalah pada wanita itu.
Ashraf tidak terlalu ingin menyalahkan Amanda. Meskipun ia juga telah menggodanya.
Ia sadar, dirinyalah yang tidak mampu menjaga diri sebagai seorang suami.
Tidak ingin mendatangi Amanda di tempat tidur. Ashraf kemudian duduk di lantai dan bersandar pada dinding.
Dan tidak lama kemudian, Ashraf mencoba untuk menutup matanya dan mencoba untuk tidur sambil duduk bersandar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Shanum❤️
Nasi sudah menjadi bubur ,,selamat menikmati penyesalanmu Ashraf
2023-04-11
3
Tina Nine
Nyanyi bang Oma"kalau sudah tiada baru terasa"
2023-04-02
1
Rahma Inayah
thor certnya bgus tp tolg penulisan kata2 di perjls spt ashraf jd astra..bingung bcanya sblm dikirm partnya ada baik nya cek dl 🙏🙏✍ bkn menggurui
2023-04-01
4