"Dd-dua bulan? Bb-bagaimana itu mungkin, Pak?" tanya Aleta dengan matanya yang terbelalak melihat ke arah dua buku tebal itu.
"Jika kau yakin dan mau berusaha keras maka kau akan bisa menghafal dua buku ini dalam jangka waktu 2 bulan. Saya akan memberikan surprise jika kau berhasil menguasai kedua bahasa itu," tantang Presdir Bobby.
"Saya akan berusaha keras menghafal kedua bahasa ini," jawab Aleta.
"Saya tunggu hasilnya. Sekarang temani saya ke ruang meeting. Sebentar lagi meeting akan dimulai!" perintah Presdir Bobby.
"Baik, Pak."
"Jangan lupa bawa berkas itu!" Presdir Bobby menunjuk ke arah berkas-berkas yang berada di mejanya.
Aleta mengangguk seraya berjalan ke arah meja kerja Presdir Bobby. Dia membawa berkas-berkas seraya berjalan di belakang bosnya. Dia berusaha mengimbangi kecepatan jalannya Presdir Bobby.
Sepanjang Aleta berjalan mengimbangi bosnya, semakin banyak mata memperhatikan Aleta dengan bosnya. Terkadang mereka berbisik dengan memicingkan matanya ke arah Aleta. Namun, Aleta hanya menganggapinya dengan senyuman yang ramah.
Kini Aleta dan bosnya sudah berada di pintu elevator. Begitu pintu terbuka, keduanya langsung masuk. Kemudian Aleta menekan tombol 12 yang akan mengantarkannya ke lantai 12. Setelah itu pintu tertutup dan bergerak naik.
Setelah beberapa saat, pintu lift terbuka. Presdir Bobby keluar lebih dulu dan diikuti oleh sekretarisnya. Mereka berjalan ke room meeting. Begitu sampai di room meeting Presdir Bobby menempelkan kartu ke sensor untuk membuka pintu.
Begitu pintu terbuka keduanya masuk dan duduk di kursi yang sudah disiapkan. Dalam ruangan tersebut sudah ada beberapa orang yang menunggu Presdir Bobby. Tanpa membuang waktu lagi meeting pun dimulai dengan bantuan proyektor.
****
Di salah satu rumah, terlihat seorang wanita cantik tengah memainkan ponselnya dengan bertumpng kaki. Wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Cesya Dree. Wanita itu adalah mantan istri Bobby Albern.
Cesya yang sejak tadi tertawa membaca pesan obrolannya dari grup temannya tiba-tiba berhenti tertawa pada saat dia membaca pesan dari salah satu temannya, matanya terbelalak dengan sempurna.
Isi pesan grup
"Lo, tau Cesya? Mantan suami lo itu sekarang sudah menjadi duren sawit,"
"Duren sawit? Masa iya? Dia 'kan hanya seorang kurir. Gimana lo bisa bilang kalau Mas Bobby itu duren sawit? Lo tau 'kan, arti dari duren sawit?" balas Cesya dengan ketikan yang cepat.
"Ya gue tau tapi, memang benar jika mantan suami lo itu sudah menjadi pengusaha sukses. Kalau lo enggak percaya, gue kirim link artikelnya di sini biar lo semua bisa baca dan lihat sendiri. Apakah dia mantan suami lo atau cuma namanya saja yang sama. (Link artikel)," jelas teman Cesya.
Tanpa berlama-lama, Cesya segera mengklik link artikel itu. Betapa terkejutnya dia begitu masuk ke artikelnya. Artikel itu tertulis mengenai informasi seputar pengusaha sukses yang bernama Bobby Albern.
"Dia pemilik Albern Food? Mantan suamiku, Bobby? Benarkah berita ini?" Cesya bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Untuk memastikan ucapan dan mencari tahu jawabannya, dia pun membuka salah satu akun media sosialnya dan mencari tahu kebenaran melalui akun mantan suaminya dan juga akun Perushaan Albern Food resmi. Jarinya terus scroll layar sampai dua menemukan ada sebuah unggahan yang memperlihatkan mantan suaminya yang tengah menggunting pita di peresmian perusahaannya.
Cesya menbelalakkan matanya dan membaca sebuah caption yang bertuliskan ACARA GUNTING PITA ATAS PERUSAHAAN ALBERN FOOD YANG DILAKUKAN OLEH PRESDIR SEKALIGUS PEMILIK ALBERN FOOD YAITU BOBBY ALBERN.
"Jadi, Mas Bobby sudah mapan sekarang? Wah, aku tidak menyangka jika dia akan sesukses ini setelah bercerai denganku. Seandainya waktu itu aku sedikit lebih sabar mungkin saat ini aku adalah istri dari seorang pengusaha sukses," guman Cesya.
Setelah mencari tahu kebenarannya, dia pun kembali membuka grup teman-temannya. Cesya menulis sesuatu untuk meminta saran pada temannya.
"Guys, haruskah gue rujuk lagi sama Mas Bobby? Kira-kira dia mau enggak ya nerima gue lagi?" Cesya mengetik kalimat itu, lalu dia menyentuh layar send.
"Pasti mau lah, secara lo 'kan wanita yang cantik dan modis. Lagi pula Bobby itu bucin akut sama lo. Dia pasti mau nerima lo, udah mending lo sama Bobby aja dari pada sama Gavin.''
"Iya, gue juga setuju kalau lo balikan sama Bobby. Bobby lebih tampan dari Gavin," timpal yang lain.
"Oke deh, gue akan pikirkan cara biar gue bisa ketemu sama Mas Bobby lagi. Kalian bantu gue ya, ntar jika gue berhasil menikah lagi sama Mas Bobby gue akan traktir kalian semua."
****
Albern Food ....
Aleta sedang merapikan berkas-berkasnya. Kemudian dia membawanya dan menyusul Presdir Bobby yang telah keluar ruangan lebih dulu. Aleta merasa perih bagian kelingking kakinya. Sepertinya jarinya lecet akibat terlalu lama memakai heels.
Sesampainya di ruangan Presdir Bobby. Dia pun menaruh berkas-berkasnya di meja. Kemudian dia hendak duduk dan menghafal buku bahasa asing untuk dia pelajari. Tiba-tiba Presdir Bobby mengajaknya keluar untuk makan siang.
"Aleta, temani aku makan siang di luar!" Bobby merapikan jasnya dan mengambil kunci mobil.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments