Waktu 2 Bulan.

"Jangan kau jadikan itu sebagai alasan. Kau bisa bertanya pada Bi Nur. Cepatlah, saya akan turun sebentar lagi. Ketika saya turun waffle harus sudah siap!" tegas Bobby.

"Baik, Pak. Saya permisi." Aleta dengan wajahnya yang merah padam keluar dari kamar bosnya.

Saat ini dia sangat kesal karena dia tidak menduga jika bosnya ini telah semena-mena padanya. Ya, memang benar dia sendiri yang telah menyetujui dan menandatangani persyaratan yang telah dibuat bosnya. Aleta hanya bisa mengontrol rasa kesalnya dalam hati.

Dia berjalan menuruni anak tangga. Dia hendak pergi ke dapur. Setelah sampai di dapur, dia langsung menghampiri Bi Nur yang tengah mencuci piring.

"Bi Nur, Aleta mau minta tolong," ucap Aleta setelah berada di belakang Bi Nur.

"Minta tolong apa, Non. Apa yang harus Bi Nur bantu?" Bi Nur mencuci tangan dan mengeringkannya.

"Pak Bobby meminta saya untuk membuat waffle. Tapi, saya tidak tahu cara membuatnya. Sebab saya belum pernah membuatnya," jelas Aleta.

"Oh, Non Aleta ingin membuat waffle. Akan Bi Nur ajarkan, kemarilah."

Aleta mendekati Bi Nur. "Bibi akan persiapkan bahan-bahannya dulu." Bi Nur mengambil bahan-bahan untuk membuat waffle.

Sementara itu, Aleta menunggunya di meja pantry. Setelah beberapa menit, Bi Nur sudah mempersiapkan bahan-bahannya. Sekarang mereka mulai membuat adonan waffle.

"Perhatikan Bi Nur ya, Non." Bi Nur mulai menunjukkan cara membuat waffle.

Untuk langkah yang pertama. Bi Nur mencampur tepung terigu, tapioka, custard powder, baking powder. Kemudian dia mengaduknya sampai rata.

Kedua. Bi Nur mengocok gula dan telur sampai kental, lalu masukkan campuran terigu, air, susu, vanilla, dan aduk hingga rata. Kemudian, masukkan minyak, dan campur sampai rata.

Ketiga. Bi Nur meminta Aleta untuk memanaskan cetakan waffle menggunakan api kecil. Kemudian, olesi dengan sedikit mentega atau minyak. Setelah itu barulah tuangkan adonan serta ratakan. Bi Nur juga bilang pada Aleta untuk menutup dan segera balik.

Untuk langkah terakhir, hidangkan waffle dengan topping es krim dan sirup sesuai selera. Setelah siap, Aleta segera membawa waffle itu ke meja makan. Aleta kembali ke wastafel untuk mencuci tangan.

Setelah itu Aleta berdiri menunggu bosnya turun. Tak lama kemudian Bobby turun dan berjalan menuju meja makan. Bobby menarik kursi dan duduk.

"Bi Nur, siapa yang membuat waffle ini?" tanya Bobby seraya menatap ke arah Aleta.

"Non Aleta, Tuan. Bibi hanya membantunya sedikit," jawab Bi Nur.

"Baiklah, kalian berdua duduklah dan ayo kita sarapan bersama," ajak Bobby pada Bi Nur dan Aleta.

"Bibi mau ke supermarket dulu, Tuan. Tuan sarapan saja bersama Non Aleta."

"Ya sudah, pergilah."

"Hei, Gadis cabai! Kenapa berdiri saja? Ayo temani saya sarapan!" perintah Bobby.

"Saya sudah sarapan, Pak," jawab Aleta.

"Jangan berbohong! Cepat duduk! Jangan membuang-buang waktu saya!" desak Bobby.

Mau tidak mau Aleta pun menuruti permintaan bosnya. Dia pun duduk di kursi yang berhadapan dengan bosnya. Tanpa Aleta duga, Bobby memberikan waffle untuk Aleta.

"Cicipi dan makanlah!" perintah Bobby.

Bobby segera mencicipi waffle buatan sekretarisnya. Dia memakannya dengan lahap. Berbeda dengan Aleta. Dia makan dengan rasa canggung. Apalagi bosnya sedang memandangnya, itu membuatnya merasa malu.

"Bagaimana latihanmu semalam, apa kau sudah pandai menggunakan heels?" tanya Bobby, memecahkan kecanggungan.

"Sulit, Pak. Saya belajar soal jam 3 pagi."

"Bagaimana dengan sekarang, apa mau sudah lancar? Apa kau bisa mengimbangi cara jalanku?" tanya Bobby.

"Sekarang sudah mulai terbiasa. Saya akan berusaha mengimbangi kecepatan jalannya Pak Bobby."

"Bagus, pertahankan semangatmu ini! Cepat habiskan waffle-nya. Kita akan berangkat sebentar lagi!"

"Baik, Pak."

Aleta segera menghabiskan wafflenya. Setelah itu, mereka pun segera berangkat ke kantor. Kali ini yang akan membawa mobil adalah Aleta guna melancarkan latihannya.

"Ambil ini! Hari ini kau yang akan menyetir!" Bobby memberikan kunci mobilnya pada Aleta.

"Tapi, Pak. Saya belum lancar menyetir. Bagaimana jika saya melakukan kesalahan? Mobil Pak Bobby ini sangat mahal, saya takut membuat mobil Pak Bobby lecet," keluh Aleta.

"No problem! Itu bukan hal yang besar. Yang aku mau kau harus bisa menyetir secepatnya. Sebab mobilmu akan datang 1 minggu lagi. Cepat masuk!" tegas Bobby.

Aleta menbelalakkan matanya begitu mendengar itu. Dia tidak menyangka jika dia akan punya mobil. Ingin rasanya dia melompat kegirangan saat ini juga tapi dia malu pada bosnya.

Tin! Tin!

Suara klakson yang Bobby tekan membuat Aleta terlonjak kaget. "Iya, Pak. Aku masuk sekarang." Aleta mengitari mobilnya dan masuk melalui pintu kemudi.

"Ayo jalan!" perintah Bobby.

"Baik, Pak." Aleta dengan tangannya yang gemeteran mulai menghidupkan mesin mobilnya.

"Tenanglah, kau hanya perlu konsentrasi. Saya yakin kau bisa menyetir!" ucap Bobby dengan matanya yang tertuju pada Ipadnya.

"Iya, Pak." Aleta menghela napas panjang setelah dia melajukan mobilnya.

****

Albern Food ....

Saat ini Aleta dan Presdir Bobby telah sampai di kantor. Aleta berjalan mengimbangi kecepatan bosnya yang berjalan cukup cepat. Begitu mereka memasuki kantor dan berjalan menuju ruangan Presdir Bobby, semua mata tertuju pada Aleta yang berpakaian sangat rapi dan formal.

Apalagi melihat kedekatan Aleta dengan Presdir Bobby. Tentu saja hal itu membuat mulut julid para wanita yang bekerja di Albern Food mrasa iri dan tidak suka jika gadis muda seperti Aleta bisa berdekatan dengan pemilik perusahaan. Ini adalah awal dari Aleta untuk menguji mentalnya. Tidak mudah untuk mencapai kesuksesan.

Namun, Aleta tidak peduli dengan ucapan atau gosip yang akan teraebar di kantor mengenai dirinya dengan Presdir Bobby. Yang dia pikirkan adalah fokus bekerja untuk menyenangkan keluarganya. Aleta berjalan tegak tanpa memperhatikan sekitarnya.

Setelah sampai di ruangan Presdir Bobby, mereka pun masuk. Aleta menutup pintunya dan berjalan ke arah bosnya. "Pak, apa yang harus saya kerjakan hari ini?" tanya Aleta.

Bobby mengambil 2 buku tebal dan meletakkan di meja kerjanya. "Selama meja kerjamu belum datang, kau hafalkan 2 buku ini! Ini adalah buku yang akan mempermudahmu dalam berbicara bahasa asing. Hafalkan ini, saya akan beri waktu 2 bulan!"

Glek!

Mendengar itu Aleta tertegun disertai matanya yang membola dengan sempurna.

****

Episodes
1 Sebuah Penghianatan
2 Talak
3 Telepon Dari Seseorang.
4 Pulang Ke London
5 Peresmian Albern Food
6 Gadis Cabai
7 Presedir Bule
8 Pria Aneh
9 Duren Sawit
10 Jangan Berbohong!
11 Brand Ambassador
12 Tidak Mudah!
13 Syuting Iklan
14 Robbie sang Robot
15 Robbie sang Robot 2
16 Sekertaris
17 Sekertaris Rasa Istri
18 Membuat Waffle
19 Waktu 2 Bulan.
20 Rencana Ngajak Rujuk
21 Kriteria Aleta
22 Kita Sama
23 Cesya Kembali
24 Pesona Duren Sawit
25 Strategi Cesya
26 Meminta Bantuan
27 Don't Worry
28 Kenapa Menangis?
29 Ungkapan Yang Mengejutkan
30 Kebimbangan Aleta
31 Konfersi Pers
32 Breakfast
33 Melamar Aleta
34 Aleta Ketar Ketir
35 Keceplosan
36 Gara Gara Wine
37 Dasar Aneh
38 Bobby yang cerdas
39 Uang Jajan 20 Juta
40 Dikira Pacar
41 Persiapan Aleta
42 Paket Dari Calon Suami
43 Saling Bertatapan
44 Lamaran Dari Keluarga Albern
45 Lamaran Diterima
46 James Anakmu Mas!
47 Kegelisahan Aleta
48 Pria Itu Hadwin
49 Cowok Aneh
50 Saran Dari Calon Istri
51 Siapa Yang Aleta Lihat
52 Dibangunkan Bobby
53 Rahasia Apa?
54 Celetukan Devica
55 Pelampiasan
56 Bad Dream
57 Syarat
58 Sebar Undangan
59 Ajakan Makan Siang
60 Konspirasi Cinta
61 Menyatakan Perasaan
62 Di Buat Kaget
63 Pertanyaal Aleta
64 Terlalu Over
65 ingin sebuah pembuktian
66 Poliandri
67 Bab > 67
68 Bab > 68
69 Perfect
70 Very beautifull
71 Will You Mary Me
72 Cantik
73 Menagih Janji
74 Apa Kamu Takut?
75 Masih polos
76 Marah
77 Sebuah Pesan
78 Bab 78
79 Mencari
80 TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Sebuah Penghianatan
2
Talak
3
Telepon Dari Seseorang.
4
Pulang Ke London
5
Peresmian Albern Food
6
Gadis Cabai
7
Presedir Bule
8
Pria Aneh
9
Duren Sawit
10
Jangan Berbohong!
11
Brand Ambassador
12
Tidak Mudah!
13
Syuting Iklan
14
Robbie sang Robot
15
Robbie sang Robot 2
16
Sekertaris
17
Sekertaris Rasa Istri
18
Membuat Waffle
19
Waktu 2 Bulan.
20
Rencana Ngajak Rujuk
21
Kriteria Aleta
22
Kita Sama
23
Cesya Kembali
24
Pesona Duren Sawit
25
Strategi Cesya
26
Meminta Bantuan
27
Don't Worry
28
Kenapa Menangis?
29
Ungkapan Yang Mengejutkan
30
Kebimbangan Aleta
31
Konfersi Pers
32
Breakfast
33
Melamar Aleta
34
Aleta Ketar Ketir
35
Keceplosan
36
Gara Gara Wine
37
Dasar Aneh
38
Bobby yang cerdas
39
Uang Jajan 20 Juta
40
Dikira Pacar
41
Persiapan Aleta
42
Paket Dari Calon Suami
43
Saling Bertatapan
44
Lamaran Dari Keluarga Albern
45
Lamaran Diterima
46
James Anakmu Mas!
47
Kegelisahan Aleta
48
Pria Itu Hadwin
49
Cowok Aneh
50
Saran Dari Calon Istri
51
Siapa Yang Aleta Lihat
52
Dibangunkan Bobby
53
Rahasia Apa?
54
Celetukan Devica
55
Pelampiasan
56
Bad Dream
57
Syarat
58
Sebar Undangan
59
Ajakan Makan Siang
60
Konspirasi Cinta
61
Menyatakan Perasaan
62
Di Buat Kaget
63
Pertanyaal Aleta
64
Terlalu Over
65
ingin sebuah pembuktian
66
Poliandri
67
Bab > 67
68
Bab > 68
69
Perfect
70
Very beautifull
71
Will You Mary Me
72
Cantik
73
Menagih Janji
74
Apa Kamu Takut?
75
Masih polos
76
Marah
77
Sebuah Pesan
78
Bab 78
79
Mencari
80
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!