Happy reading....
"Tidak semudah itu. Membuka lembaran baru apalagi menjalin hubungan kembali itu sulit. Saya sudah tidak mempercayai seorang wanita. Untuk keturunan, aku tidak perlu menjalin hubungan dengan wanita, aku akan mengadopsi seorang anak yang akan aku besarkan nantinya dan menjadi pewaris kekayaanku. Aku sarankan padamu, Hadwin. Saya tahu kau ini orang yang profesional dalam bekerja. Saya tidak ingin membahas masalah pribadi di saat saya masih bekerja." Presdir Bobby beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Hadwin.
Bobby berjalan dengan gagah dan berkharisma menelusuri setiap ruangan. Tak sedikit karyawan yang memperhatikan pesona sang Presdir tampan dan bule ini. Meski saat ini dia menjadi pusat perhatian di perusahaannya sendiri, Bobby tidak mempedulikan itu.
Dia tetap berjalan lurus. Tiba-tiba ada seorang karyawan wanita yang berjalan dengan memegang lehernya. Karena karyawan wanita itu tidak memperhatikan jalanan dengan baik, sehingga dia pun tidak sengaja bertabrakan dengan Presdir Bobby yang berjalan dari arah yang berlawanan.
Brugh!
Kedua mata mereka saling bertemu dan memandang satu sama lain. Karyawan wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Aleta, gadis yang mendapat julukan gadis cabai oleh Presdir Bobby. Mengetahui dirinya telah bertabrakan dengan atasanyya, Aleta segera mundur dan menjauhi Presdir Bobby.
"Maafkan saya, Pak. Saya tidak memperhatikan jalanan dengan baik." Aleta menundukkan kepalanya.
"Lain kali perhatikan jalanan dengan baik," ujar Presdir Bobby tanpa berekspresi. Kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya.
Aleta yang melihat tingkah atasannya hanya mengerutkan keningnya. "Ada apa dengannya? Biasanya dia selalu menyapaku atau membuatku kesal, tapi hari ini?" Aleta sedikit heran dengan tingkahnya hari ini.
Padahal Presdir Bobby memang memiliki sikap yang dingin, dia tidak tahu mengenai sikap dinginnta itu karena selama mereka bertemu Presdir Bobby selalu menyapanya. Aleta pikir sikap atasannya ini ramah tapi ternyata dugaannya salah. Dia tidak ambil pusing mengenai sikap atasannya, dia pergi untuk mengambil kopi agar dia tidak merasa ngantuk.
Sesampainya di Pantry, Aleta langsung menyeduh kopi dari mesin kopi. Aleta hanya perlu memasukan 1 bungkus bulat kopi dan dimasukkan ke mesin kopi. Kemudian dia mengusap layar pada mesin kopi. Setelah itu, kopi pun sudah keluar dan memenuhi gelas yang sudah Aleta letakkan di mesin kopi.
Aleta menyeruput kopi tersebut seraya berdiri di meja pantry. Tiba-tiba temannya, Nisa datang menghampiri Aleta yang sedang bersantai sembari menikmati kopi. "Ternyata lo di sini, gue cariin dari tadi," omel Nisa yang sudah berada di hadapan sahabatnya.
"Gue ngantuk, Nis. Makanya gue ke Pantry untuk minum kopi. Lo mau?" tawar Aleta.
"Ya mau lah, gue juga mulai ngantuk nih. Kerjaan makin hari makin membludak," keluh Nisa.
"Jangan ngeluh! Hilangin rasa lelah lo dengan minum kopi. Setelah itu kita lanjut kerja," saran Aleta.
Nisa segera menyeduh kopi di mesin kopi. "Oh iya, Aleta ... lo udah tahu belum jika di Albern Food akan mengadakan syuting untuk mempromosikan produk-produk Albern Food?" Nisa menatap temannya.
"Tanpa gue tahu pun gue sudah duga jika perusahaan aka melakukan itu. BA 'kan sangat berpengaruh dalam penjualan produk. Yang gue penasaran itu, kira-kira siapa BA yang akan mempromosikan produk Albern Food," timpal Aleta.
"Semoga aja BA-nya berasal dari luar negeri deh biar kita bisa cuci mata di saat lelah," celetuk Nisa.
"Astaga, mulai deh. Jangan kebanyakan halu, cepat habisin kopinya setelah itu kita lanjut kerja," ujar Aleta.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Fitri Talib Jelani
semoga jodoh gadis cabai dan duren sawit
2024-08-11
0