"Keysha Larasati !" Rania berteriak kencang. Nyaring sekali rasanya ditelinga Key. Membuyarkan setiap guyuran mimpi buruk yang melintas dilamunan Key. Detik terburuk yang telah ia lalui. Mungkin Rania akan mengutuknya jika gadis lincah itu mengetahui jika pacarnya telah jatuh hati pada Key, sahabatnya. Mungkin pula itu akan menjadi gunting tertajam yang sanggup memutus tali persahabatan yang telah erat mereka ikat bersama.
Matanya berbinar disudut bayangan. Kristal-kristal yang bening telah bersiap terjatuh dan mengalir.
"Key kamu baik-baik saja kan? Kamu habis dimarahin mama mu? Atau kamu kenapa key?" Rania khawatir. Ia berpindah tempat duduk dan membelai punggung Key.
Kasih tulus yang dia miliki, apa akan selamanya mengalir seiring berjalan dan bergulir nya usia mereka. Apa rasa yang tidak pernah Key peroleh dari keluarganya ini akan menemaninya hingga menua.
"Rania" Key membenamkan wajahnya didekapan Rania. Dipeluknya tubuh yang selalu sanggup membuat hatinya tenang. Erat dekapannya membisukan Rania untuk tidak lagi membanjiri Key dengan pertanyaan yang akan mempersulitnya.
"Rania, apa kamu akan tetap menjadi sahabat, teman bahkan keluarga untuk aku?" Key memandang sendu pada wajah Rania. Ditatapnya dalam seolah ia ingin memperoleh jawaban aku akan selalu sayang sama kamu!
Rania tersenyum, dianggukkan kepalanya dengan penuh keyakinan.
" aku janji ! " Rania memeluk erat tubuh Key.
--
" kemana saja seharian? Siapa yang mengajari mu menjadi istri yang buruk seperti ini?" caci wanita paruh baya yang telah menantinya diruang tamu. Ia duduk bersandar dan seolah memiliki mata dibelakang kepala. Hingga ia tahu jika yang masuk ialah Keysha.
Key tidak menggubris itu. Tidak ada jawaban yang terlontar dari mulut Key walau sekedar alasan hanya untuk mengamankan dirinya. Ia sudah sangat hafal. Mau apapun yang ia katakan tidak ada pembenaran yang akan Lita akui. Bahkan raut wajah Key tidak sama sekali menunjukkan rasa takut lagi pada lita.
"Key!apa Kamu bisa tidak membuat mama dan ayahmu malu dihadapan nak Sandy? Kamu memang masih sekolah Key. Tapi apa iya harus semalam ini kamu baru pulang? Kamu itu istri! Harusnya bisa ada dirumah sebelum suamimu pulang !" Lita menghardik, mencaci, bahkan menghujami Key dengan kata-kata yang tak pernah Key perkirakan. Ia memang sudah terbiasa sedari kecil dengan omelan Lita, tapi tidak dihadapan Sandy yang baru saja turun.
" apa mama sudah benar menjadi seorang istri? " key balik bertanya.
"Keysha!! Nyesel mama milih kamu yang jadi istri Sandy! Kenapa bukan sinta, dia jauh lebih pinter daripada kamu. Dia pasti bisa jadi istri yang baik buat Sandy" Kini Lita memutarkan waktu, berandai andai jika Sinta yang ia nikahkan. Penyesalan diakhir yang membuat Key murka. Ia tahu jika Lita berkata demikian setelah ia mengetahui bagaimana pesona sandy.
"mah! Key tidak pernah meminta mama untuk menikahkan Key secepat ini! Mama, yang membuat ayah meminta Key menikah dengan Sandy! Hari ini, mama bilang harusnya Sinta?? Mama sadar bicara seperti itu. Mama ngerti? Seberapa sakitnya Key memaksa diri demi kebahagian kalian untuk menerima semua jalan kehidupan Key yang telah kalian hancurkan. Dan hari ini, mama datang dan berkata Sinta lebih segalanya dari pada Key?? Heh.. Perlu mama ketahui, Key tidak akan pernah lagi tunduk pada kalian! Key akan berontak dan melawan jika kalian kembali mengusik kebahagiaan yang telah susah Key bangun! " Key menyeringai. Tidak ada airmata yang terjatuh karena Key bersi keras menahan nya. Sandy tersenyum puas. Apa yang ia tegaskan pada Key, kini ia saksikan didepan matanya. Bukan tentang mengajari melawan orang tua. Sandy hanya membuat Key, agar bisa membela diri jika ia diusik dari titik nyamannya.
Tidak ada jawaban yang Key dengar. Wanita itu berwajah geram sekarang . Ia memilih pergi meninggalkan Sandy dan Key dengan raut kesal.
"hahaha!" Sandy tertawa. Matanya jelalatan mengikuti arah Kaki Lita yang sudah menghilang dibalik pintu. Ia kini mengeluarkan tawa yang sedari tadi ia tahan. Wajah masam yang dipasang Lita benar-benar memperlihatkan kebodohan yang ia miliki.
"apa?" tanya Key kesal. Ia merasa jika Sandy sedang asyik menertawakan dirinya.
"ih! Ge-eR! Sesekali, kamu memang perlu bersikap seperti itu sama mama mu!" kini Sandy memuji.
"Aku makan sudah tidak minta sama dia. Bahkan kalau aku mentingin ego yang aku punya. Apa mungkin mereka masih bisa hidup enak? Jadi buat apa lagi aku takut" Key berkata dengan lantang. Ia terlalu rapuh untuk kembali patuh pada aturan yang ibu tirinya tegakkan.
"apa kamu mulai jatuh cinta sama aku? Sepertinya kebahagian yang kamu maksudkan tadi itu aku ya?" Sandy membungkuk dia menyetarakan mulutnya dengan telinga Key. Ia berkata dengan lembut diiringi senyuman.
"apa sih kakak? Ge-eR!" Key mendorong tubuh Sandy lalu mengayun kakinya untuk kekamar.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
vania
masih mantengin
2021-11-24
0
vania
masih mantengin
2021-11-24
0
Kim Sumi Ryn
bilang aja kali key cinta 😁😁
2020-06-22
1