Kai, Berhenti Memukuli Theodor!

Kalian tau kenapa manusia memiliki rasa superior yang menganggap bahwa dirinya lebih hebat daripada orang di lingkungan sekitarnya? Sebenarnya rasa superior ini terbentuk karena adanya rasa insecure dan memiliki masalah kepercayaan diri.

Ya, mereka hanya ingin menghilangkan rasa inferior di dalam diri mereka, itu yang sedang di rasakan oleh Theodor pada saat dia menggangguku. Kenapa Theodor selalu menggangguku padahal aku sudah memutuskan pertunanganku padanya? Itu bukan karena pembatalannya, namun karena bagaimana sikapku selama ini padanya sebelum dan sesudah pembatalan pertunangan.

Sebelumnya, Celesta yang dulu sangat, sangat, sangat, menyukai Theodor sehingga akan melakukan apapun untuk menyenangkan hati seorang Theodor Milles, bodoh memang. Sedangkan pada saat aku memasuki tubuh Celesta yang bodoh ini tentu saja aku tidak mau meladeni rasa superioritas nya yang berlebihan itu! Aku tidak akan mau melakukan apapun hanya untuknya.

Celesta yang dulu, selalu memuji dan membanggakan Theodor seolah dia adalah makhluk paling sempurna yang pernah ada di muka bumi ini, tapi maaf saja, aku tidak akan melakukan hal itu! Theodor itu bajingan yang kasar dan pemaksa, dari manapun aku lihat sikapnya itu tidak ada bagusnya.

Dia bahkan tega menarik kakiku dan membuatku terjatuh dengan cara yang tidak indah! Setelah kejadian kemarin, Theodor kembali mendapatkan peringatan dari Kai dan Papa yang mengancamnya akan membatalkan kerjasama perusahaan mereka jika Theodor bersikap seenaknya lagi padaku.

Berbeda dengan Av yang tidak memiliki kesabaran yang banyak. Saat sampai di sekolah keesokan paginya, Av langsung meluncur ke kelas Theodor dan menunggunya di depan pintu kelasnya, aku tentu saja ingin melihat Theodor diamuk oleh singa betina.

"Av, ayo biarkan saja masalah ini berlalu, meskipun aku juga sangat tidak menyukai sikap Theodor pada Cel, tapi melukainya di tempat terbuka seperti ini bukanlah cara yang baik"

Kai berusaha menarik tangan Av untuk segera pergi dari sana, ya, Kai memang sangat menyayangiku namun cara kerjanya sedikit berbeda dengan Av yang terlalu terang-terangan. Jika saja ini bukan novel tentang Av, Kai mungkin adalah seorang antagonis di sini.

"Diam saja kamu Kai, biar aku yang menyelesaikannya dengan cepat agar dia tidak memiliki keberanian untuk mengganggu Cel lagi. Berani sekali dia berbuat kasar pada adikku!"

Benar, cara Av sebenarnya adalah cara tercepat tanpa harus memikirkan banyak rencana, langsung datangi saja orangnya dan ajak bertengkar. Itu juga yang akan kulakukan, tapi karena Av sudah menggantikan ku aku hanya akan menonton. Hahaha.

Kai hanya menghela nafas pasrah, jika Av sudah begini tidak ada yang bisa menghentikannya, bisa-bisa dia yang kena sasaran jika terus memaksa Av untuk pergi. Theodor baru saja keluar dari mobilnya dan berjalan ke kelasnya, sesampainya di kelas dia melihatku, Av, dan juga Kai yang berdiri di depan pintu kelas dengan heran.

Duh, kami malah seperti geng yang senang membuli orang. Aku dengan cepat bergeser ke pinggir menghindari masalah, membiarkan Theodor menghadapi Av seorang diri, Kai juga mengikuti ku dia duduk di kursi panjang yang terletak di depan kelas.

"Hei, Tuan muda Milles, apa maksudmu menyakiti adikku kemarin?"

Av mendekati Theodor yang sepertinya juga takut pada singa betina, Av. Theodor mundur sedikit ketika Av mendekatinya, pria itu sangat tidak gentle, masa dia berani denganku tapi tidak berani dengan Av?

"Adikmu duluan yang berbuat kasar padaku"

Aku memelototinya, hei! jelas-jelas dia yang menarik tanganku dengan kasar yang membuat sekeliling tanganku yang di cengkeramnya memerah, lalu dia memojokkan aku dan mengurungku dengan lengannya seperti pria mesum yang ingin mencium seseorang!

"Kamu duluan yang menarik tanganku dengan kasar lalu memojokkan aku seperti ingin berbuat mesum! Masa iya aku harus diam saja? Itu bentuk pertahanan diri tau!"

Aku berteriak ke arah Theodor dan Av yang membuat Av semakin marah mendengar perkataanku, ups, aku tidak bilang soal Theodor yang memojokkan aku pada Kai dan Av. Mati aku.

"Cel, dia berbuat apa padamu? Apa yang dia lakukan? Kenapa kamu tidak mengatakannya? Dia tidak akan menerima hukuman seringan itu jika kamu memberitahu aku, lebih baik kita melaporkannya pada polisi sekarang"

Tuh kan, Kai jadi bergerak, aku dengan cepat menggeleng cemas. Theodor tidak melakukan apapun padaku, lebih tepatnya belum sempat. Tidak akan ada bukti apapun selain pertengkaran anak-anak yang kami lakukan.

"Dia belum sempat melakukan apapun Kai, dia hanya memojokkan ku ke tembok, mengurungku dengan lengannya dan mendekatkan wajahnya padaku, karena aku takut jadi kutendang saja masa depannya"

Waja Kai memerah, rahangnya mengeras, sepertinya aku kembali salah bicara. Kai dengan cepat berdiri dan berjalan cepat ke arah Theodor lalu bang! Ya, kalian seharusnya tau apa yang terjadi saat ini. Kai memukul Theodor dengan ganas, Theodor berusaha membalas namun tubuhnya tidak bisa menjaga keseimbangan kemudian terjatuh ke lantai lalu mendapatkan pukulan lagi dari Kai.

Sial, kalau begini kita bakalan kena masalah! Aku berlari ke arah Kai berusaha untuk menghentikannya, Kai! Jangan sampai bajingan itu masuk ke rumah sakit dan menggunakan cara ini untuk menuntut kamu!

Aku meminta bantuan Av, namun sepertinya percuma. Av hanya melihat dengan melipat tangan di depan dada, seperti sedang menonton pertunjukkan seru.

"Kai! Hentikan, kalau dia terluka parah Papa bisa kena masalah!"

Akhirnya, aku sangat lega saat Kai berhenti dan merapikan seragam sekolahnya, namun kembali berteriak saat Kai kembali memukul Theodor yang ingin berdiri. Untungnya hanya sekali lalu dia berjalan ke arahku dan mengelus kepalaku.

Kai sialan! Aku terkejut, cemas dan takut melihat adegan seperti itu tadi. Meskipun aku senang menjambak dan menendang masa depan Theodor, tapi adegan tadi terlalu menyeramkan.

"Kamu! Mengejutkan aku saja, aku kira kamu ingin kembali memukulinya"

"Tanggung Cel, tadi baru sembilan belas, sekarang sudah genap dua puluh"

Gila!

Benar-benar gila.

Mana ada orang yang menghitung berapa kali tinjunya mendarat di tubuh seseorang? Sepertinya hanya Kai yang melakukannya, aku dengan cepat menyuruh teman sekelas Theodor untuk membawa Theodor ke rumah sakit, lalu menarik tangan Av dan Kai menjauh dari sana.

Aku takut jika berlama-lama di sana, kedua orang menyeramkan ini akan kembali melakukan hal yang tidak akan aku sangka-sangka. Kai dan Av tersenyum setelah membuat Theodor babak belur, Ya ampun, bagaimana bisa aku masuk ke sini sebagai adik mereka berdua, aku takut jika ada yang dendam pada mereka lalu menargetkanku untuk menjadi bahan balas dendam. Ugh, betapa mengerikannya itu!

"Cel kenapa kamu tidak bilang dari awal kalau Theodor bersikap kurang ajar padamu?"

Aku memelototinya, pertanyaan macam apa itu? Apa Kai tidak sadar diri dengan apa yang sudah dia lakukan pada Theodor tadi? Tentu saja aku tidak memberitahumu karena kamu akan bersikap seperti tadi!

"Apa kamu tidak menyadari bahwa kamu habis memukul Theodor tadi? Lalu kenapa bertanya?"

"Itu bukan pukulan Cel, itu bentuk kasih sayangku padanya. Jangan sampai dia berbuat seperti itu lagi dan membuatku melemparkannya ke penjara, kalau bisa ke Tuhan pencipta alam"

Mengerikan!

Kedua orang ini sangat mengerikan.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Ada. Itu ada satu di samping situ 🤣🤣🤣

2023-04-09

0

Ayano

Ayano

Mantap jiwa. Ampe diitungin loh 🤣🤣🤣

2023-04-09

0

Ayano

Ayano

Wedew.... melakukan pembelaan ternyata. Theodor nakal ya 😏😏

2023-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!