Kayla pun ikut bersama dengan Albizar, Iqbal dan juga Bastian. setelah berjalan beberapa menit mereka sampai di bengkel.
"Duduk disini. Loe bisa langsung Telpon Abang Loe. menta jemput disini. Dan jangan kemana-mana Kalau Loe nggak mau diculik" kata Albizar
"Loe aneh siapa juga yang mau nyulik Gue. jangan ngwu Loe kalau ngomong." kata Kayla.
Albizar pergi ke dalam dan mengganti baju bengkelnya. Bengkel yang selalu ramai membuat Albizar langsung mengerjakan pekerjaannya. Iqbal dan Bastian yang merasa penasaran pun terus mengintrogasi Albizar. sambil mengerjakan pekerjaannya Albizar menjawab setiap pertanyaan dari teman-temannya yang sudah terlanjur kepo.
"kan gue udah ceritain semuanya. jadi sekarang Loe berdua. mending temenin tuh anak. liat tuh mukanya udah bete gitu. dari pada tuh anak pergi dan diganggu Sam Genk motor. bisa ribet urusannya" kata Albizar.
"Oke kita temenin Kayla dulu. " kata Bastian.
Bastian dan Iqbal pun menemani Kayla. mereka asik mengobrol.
"Gue baru tau kalau cowok kulkas itu kerja setelah pulang sekolah" kata Kayla.
Bastian dan Iqbal tertawa mendengar panggilan yang disematkan untuk Albizar.
"Ya meskipun Al itubDingin banget sikapnya. tapi menurut kita dia nggak seburuk itu sih. Dia care dan sangat sayang sama adek-adeknya." kata Iqbal.
"Yaps.. dan salah satu alasan kenapa dia kerja setelah pulang sekolah karena dia berjuang buat kasih makan dan sekolahin adek-adeknya. dan itu juga alasan kenapa sikap ia sedingin kulkas kalau sama cewek" kata Bastian.
"emang Nyokap Bokap nya kemana? kenapa harus dia yang cari duit?" tanya Kayla
"orang tuanya Al udah meninggal 3 tahun lalu dalam kecelakaan. sejak itu Al jadi orang tua buat ke 3 adik-adiknya." kata Bastian.
"Gue sendiri kagum sama Al. nggak pernah Gue liat ia ngeluh sedikit pun. lie bisa bayangin sendiri, pulang sekolah dia harus lanjut kerja dibengkel sampe jam 5 sore. setelah itu dia pulang masak dan urus adek-adeknya. setengah 7 malam dia juga harus kerja lagi jadi pelayan di warung pecel lele dan baru pulang jam 1 malam. tapi dia nggak langsung tidur." kata Iqbal
"iya betul. karena dia sekolah dengan beasiswa dia dituntut untuk tetap berprestasi.makanya selepas pulang sekolah dia selalu belajar dan baru tidur jam 3 malam. dan dia harus bangun jam 4 pagi buat urus persiapan adek-adeknya sekolah. Gue sendiri nggak kebayang kok bisa fisik dia sekuat itu. dan nggak pernah ngeluh sedikitpun." kata Bastian.
"Gue pernah main kerumah nya Al. Gue juga pernah liat gimana sayangnya dia ke Adek-adeknya. Gue sendiri nggak nyangka kalau orang sedingin dia bisa begitu sayang sama Adek-adeknya." kata Kayla.
"Buat Al. adek-adeknya itu adalah semangat sekaligus permata dalam hidupnya. dia bakal lakuin apapun buat kebahagiaan mereka." kata Iqbal.
"makanya dia kerja keras mati-matian buat adek-adeknya. itu juga alasannya kenapa sikap dia dingin sama cewek. dia pikir cewek itu cuma bakal jadi penghambat dia aja. cuman bakal bikin dia ribet aja". kata Bastian.
"Al selalu bilang. Hidup gue udah susah nggak mau bikin tambah susuh. hidup gue udah ribet nggak mau gara-gara cewek makin tambah ribet. lebih baik cewek itu patah hati diawal karena penolakan dari pada patah hati berharap sama yang nggak pasti" kata Iqbal.
Kayal terus memandangi Al yang terlihat sangat serius bekerja. setelah mendengar cerita dari sahabatnya membuat Kayla berfikir. dan diam-diam Kayla mulai kagum dengan Al. dibalik sikapnya sedingin kutub es. Dibalik sikapnya yang sangat cuek. ternyata ia sosok yang sangat baik. sosok yang justru tidka pernah memikirkan kebahagiaannya tapi justru rela berkorban untuk orang-orang yang dia sayang.
"kita tinggal benar nggak apa-apa?. kita ada perlu bentar sama bang Rendi pemilik bengkel ini. Loe udah hubungin Abang loe kan kalau loe ada disini?" kata Bastian.
"iya nggak apa-apa. tadi juga abang gue udah bales. setengah jam lagi dia jemput. dia masih maen basket." kata Kayla.
Bastian dan Iqbal masuk kedalam. tinggal Kayla sendiri. Kayla masih terus memperhatikan Al yang sibuk berkerja. dan sesekali mengelap keringat didahinya dengan keadaan tangannya yang sangat kotor. Kayala membuka tasnya dan mengambil sesuatu.
Kayla berjalan menghampiri Al. lalu berjongkok didekat Al.Kayla pun mengelap keringat Al dengan sapu tangan miliknya. Al kaget saat melihat Kayla sudah ada didekatnya dan mengelap keringatnya.
"Kalau dilap pake tangan loe yang kotor. muka lie ikut kotor. nih pake ini lap keringatnya." kata Kayla memberikan sapu tangannya itu.
dengan tampang nya yang datar Al mengambil sapu tangan itu dan mengelap keringatnya.
"Thanks." kata Al. dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
"nih minum dulu. loe pasti capek dan haus kan?" kata Kayla sambil memberikan botol minuman.
Al hana diam melihat Kayla. Kayla pun membukakan tutup botol dan menyodorkannya lagi pada Al.
"Nih. Haus kan?" kata Kayla meyakinkan.
Setelah berfikir sejenak Al mengambil botol minuman itu dan kemudian meminumnya.
"Thanks. Bastian sama Iqbal kemana?. mereka nggak nemenin Loe?" tanya Al.
"mereka lagi nemuin Bang Rendi sebentar katanya." kata Kayla.
" oh. yaudah. loe duduk disono aja." kata Al.
tidak ingin mengganggu Al yang sedang bekerja dan membuat Al marah. Kayla pun kembali ketempat duduknya. Kayla terus memperhatikan Al yang sangat serius berkerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments