Albizar Duduk ditaman seorang diri. Albizar memikirkan Bagaiamana cara dia mendapatkan uang untuk biaya adik-adiknya dalam waktu dekat. Albizar tidak ingin membiarkan adik-adiknya mengalami kendala pendidikan. apa lagi sampai harus putus sekolah. karena terus memikirkan masa depan Adik-adiknya. Albizar tidak bisa fokus pada buku bacaannya.
"Loe ada masalah apa Al?. Gue perhatiin 3 hari ini loe nggak fokus. dan sering bengong. ada apa? cerita siapa tau kita bisa bantu" kata Bastian yang tiba-tiba datang bersama Iqbal.
"Iya ada masalah Apa Al. coba cerita sama kita. siapa tau kita bisa bantu. Lagian loe juga sering bantuin kita. nggak ada salahnya juga kan cerita sama sahabat Loe" kata Iqbal.
"Gua lagi butuh duit. udah 4 bulan gue nunggak uang SPP Shafa. belom lagi gue harus bayaan buat uang prakteknya Zahra. kemaren Gue dapet pinjeman dari emak Ranti sama bang Rendi tapi gua gunain buat bayar studi tour nya Azam. dan sisanya buat bayar SPP Shafa apu masih kurang banyak. Gue nggak tau harus cari kemana lagi." kata Albizar.
"Loe butuh duit berapa?" tanya Iqbal.
"2.5juta lagi." kata Albizar
"Loe pake duit Gue aja dulu. Gue ada kok. udah loe nggak usah nggak enakan apa lagi nolak. Loe nggak mau kan kalau Shafa sampe dikeluarin gara-gara nggak bayar-bayar SPP. lagian soal ganti Loe bisa ganti kapan pun kalau loe udah ada duitnya." kata Bastian.
"Iya Al. mending Loe terima aja. dari pada Shafa sama Zaha nggak bisa bayaran kan kasian mereka." kata Iqbal.
"Oke deh. Gue ambil. thanks ya. tapi gue janji nanti kalau udha ada duit gue cicil " kata Albizar tidak punya pilihan lain.
"udah itu mah gampang atur gimana enak nya Loe aja." kata Bastian.
"oh ya Al. 10 hari lagi ada turnamen motor GP. loh di Sentul. Loe mau ikut nggak. Hadiahnya gede loh. juara pertama 50 juta. Gue dapet info dari temen motor Gue. gimana loe tertarik nggak. dan katanya yang menang ini bakal di kontrakan sama salah satu sponsor acara buat jadi BA nya perusahaan dia. gimana Loe mau nggak?" kata Iqbal.
"Iya bener. mending Loe ikut aja. lagian skil balapan Loe bagus Gue acungin jempol. Gue yakin kalau Loe mau terus latihan Loe pasti menang. lagian kalau Loe menang Loe pikirin gimana nasib adek-adek LOE. Loe nggak pusing mikirin biaya sekolah mereka.?" kata Bastian.
"motor GP. kan gue harus punya motornya. kan Loe pada tau Gue nggak punya motornya. trus Gue nanti bakal balapan pake apa?" Kata Albizar.
"Soal motor tenang aja. Gue bakal minta tolong sama Bang Rendi buat bantu siapin dan minjemin motor GP punya Bang Rendi. lagian Gue udah diskusiin ini sama Bang Rendi. dan Bang Rendi setuju. tinggal gimana loe siap nggak. inget kejuaraan ini menyangkut masa depan loe . jadi kalau loe mau ikut Loe harus serius latihan " kata Bastian.
"Oke Gue setuju." kata Albizar.
"bagus. oke nanti buat pendaftaran biar Gue , Iqbal sama Bang Rendi yang urus. dan buat motor sama kelengkapannya Bang Rendi juga yang sediain. yang penting loe serius berusaha bener-bener buat juara." kata Bastian.
"iya Gue ngerti." kata Albizar
"oke nanti siang kita harus latihan. Loe nggak usah Khawatir soal bengkel. bengkel ada yang urus yang penting fokus Loe harus menang. Bang Rendi juga udah bilang." kata Bastian
"thanks Bas. Bal." kata Albizar.
...****************...
ketika ingin kembali ke kelas. Albizar, Bastian dan Iqbal melihat Kayla dan Bimo yang sedang asik bercanda. mereka terlihat sangat akrab. saat Albizar lewat. Kayla terus memperhatikan Albizar yang terus berjalan sambil melihat kedepan tanpa melirik dan menghiraukan keberadaan Kayla dengan Bimo.
"Kok Kayla mau ya sama Playboy cap Kadal buntung modelan Bimo. sumpah Gue nggak rela aja kalau cewe secantik dan se baik Kayla dimanfaatin sama si Bimo" kata Bastian.
"Loe kenapa tumben perduli sama hubungan orang. Lagian ya mau Kayla pacaran sama siapapun bukan urusan kita." kata Albizar.
"iya Gue setuju sama Bastian. Gue juga nggak rela kalau Kayla Deket apa lagi sampe pacaran sama Si kadal buntung itu. mending sama Gue lah. yang jelas Gue mah setia." kata Iqbal.
" Yey.. Kayla nya mau nggak sama Loe?" kata Bastian.
"udah-udah ngapain sih urusin urusan orang." kata Albizar.
"Tapi Gue serius. Gue nggak rela kalau Kayla sama Bimo jadian. dua hari lalu Gue mergokin Si Bimo lagi ci*man sama Febi anak kelas Sepuluh di gedung belakang sekolah. dan Mereka hampir aja ngelakuin hal yang nggak senonoh." kata Bastian.
"Hah. berarti sama dong. kemaren Gue ngintip Bimo juga lagi ci*man sama alexa Ditoilet Cowok. dan gue juga denger suara ******* mereka. Gila ya tuh cowok. heran Gue kok bisa ya sekolah ini punya ketua OSIS yang kelakuannya Minus kayak gitu." kata Iqbal.
"Gila sih. sumpah Kasian Kayla kalau sampe jadi korban selanjutnya." kata Bastian.
Albizar diam saja. dia tidak ingin ikut campur urusan orang. karena masalah keluarga nya saja sudah berat apa lagi harus ditambah mikirin masalah orang lain.
...----------------...
sepulang sekolah Albizar diminta mengahdap keruang kepala sekolah. setelah hampir satu jam akhirnya dia keluar dari ruang kepala sekolah. namun disaat dia mau keluar dia melihat Bimo sedang menggandeng tangan Cleo menuju halaman belakang sekolah. meski awalnya Albizar tidak ingin perduli namun hati nuranina mendorongnya untuk mengikuti mereka.
saat sudah sampai dihalaman belaknag Albizar tidka melihat keberadaan mereka. Albizar pun berniat untuk kembali namun saat satu langkah dia mendengar suara *******. dia pun menyusuri arah suara itu dan betapa kagetnya dia melihat dengan matanya perbuatan tidak senonoh mereka. terlihat baju Cleo yang sudah acak-acakan. beberapa kancingnya terbuka. dengan tangan Bimo yang terus meremas buah dada Cleo. ditambah dari belakang Bimo terus memompa Cleo.
Tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan urusan mereka. Albizar pergi dari tempat itu. pikiran Albizar bercabang. apa yang harus dia lakukan. tiba-tiba dia teringat dengan Kayla. dia merasa kasihan jika Kayla sampai menjadi korban Bimo. tapi gimana caranya dia memberi tahu Kayla. pusing memikirkannya Albizar memilih pulang.
setelah lewat gerbang. Albizar melihat Kayla sednag duduk menunggu di halte sekolah.
"Al. tumben Loe baru pulang?" tanya Kayla.
"Ada urusan sama kepala sekolah. Loe nunggu jemputan? atau nungguin Bimo?" kata
"Gue nungguin Abang Gue." kata Kayla.
"Oh." Albizar langsung pergi.
Kayla bingung dia pergi setelah bilang Oh. karena takut menunggu sendirian. tanpa pikir lama Kayla menyusul Albizar.
"Al tunggu." kata Kayla sambil berjalan menyusul Albizar.
"Gue Boleh ikut Loe?" kata Kayla.
"Ngapain Loe ikut Gue?" kata Kayla.
"Gue nunggu Abang Gue hampir Satu jam tapi nggak Dateng juga. sekolah juga udah sepi. Gue takut nunggu sendirian. dan gue juga takut kalau naek Taksi atau ojek. Gue mohon. boleh ya gue ikut loe pulang. gue mau minjem charger buat nge charger hp Gue yang low. boleh ya. Gue mohon"
"terus Kalau Abang Loe Dateng nyari loe Gimana?" kata Albizar.
" kalau hp Gue nyala setelah di Charge. gue tinggal telpon Abang gue buat minta jemput dirumah Loe. Gue mohon. tolong. nunggu disini gue takut. dari tadi ada beberapa orang yang terus ngeliatin gue. pakeannya serem-serem banget. gue takut diapa-apain" kata Kayla dengan wajah yang sangas melas.
Albizar berfikir sejenak. kasian juga dia. belum lagi gimana kalau Bimo keluar dan liat Kayla. melihat apa yang dilakukan Bimo tadi dia jadi khawatir. dia takut Bimo melakukan hal yang sama pada Kayla.
"Yaudah boleh. tapi Rumah Gue nggak sebagus dan sebesar Rumah Loe. dan setelah hp loe nyala. Loe harus langsung hubungin Abang Loe. Gue nggak bisa lama-lama. Gue harus langsung kerja gue nggak bisa nungguin Loe lama-lama dirumah Gue." kata Albizar.
"iya. Gue janji. thanks ya." kata Kayla.
disepanjang jalan menuju rumahnya Albizar keduanya saling diam. Albizar tidak ada niatan untuk mengajak nya ngobrol. Kayala yang merasa kesal ingin mengajaknya ngobrol bingung harus mulai dari mana. mengingat betapa pelitnya Albizar berbicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments