Kring......
"Baiklah anak-anak. Bel istirahat sudah bunyi. kita akhiri pertemuan kita kali ini. Inget dikerjakan tugas yang ibu kasih. Lusa kita bahas sama-sama. Oke selamat siang semua." sang guru pun keluar terlebih dahulu.
Satu per satu Para siswa dan siswi SMA Pelita Insani mulai meninggalkan kelas mereka masing-masing.
"Ayo cao lah kekantin. Laper nih" kata Bastian mengajak Al.
"Loe pada duluan aja deh." kata Albizar.
"Nggak ada, Nggak ada. Loe juga ikut. Tenang Gue yang traktir." kata Bastian.
"Iya tenang aja. kali ini bos Tian yang traktir. Besok giliran Gue . Udah yok lah. Nanti keburu masuk lagi" kata Iqbal.
"Nggak usah. Kali ini Gue bayar sendiri makanan Gue. Kalian duluan aja. Gue mau balikin buku keperpus dulu. Gue susul nanti." kata Albizar.
"Bener ya Loe nyusul nanti? tanya Iqbal memastikan.
" Iya bener. Bawel Loe pada." kata Albizar lalu pergi keluar kelas.
"Terus gimana?" tanya Bastian.
"Yaudah kita kekantin ajalah nanti juga dia kekantin. kan Loe tau dia selalu megang kata-katanya." kata Iqbal.
"oke".
......................
Albizar berjalan kearah kantin sekolah setelah mengembalikan buka dan meminjam kembali buku lain di perpustakaan. Namun dijalan dia bertemu dengan Vania. kakak kelas cantik, yang cukup populer yang terus mengejarnya. Vania sengaja mengandeng tangan Albizar tanpa permisi terlebih dahulu. Albizar terlihat sangat risih dan berusaha melepaskan gandengan itu. Namun Vani terus melakukannya lagi.
"Kita makan bareng berdua yuk" kata Vania.
"Lepas nggak?!." kata Albizar sambil menahan kesal
"Nggak mau. Aku mau makan bareng kamu." kata Vania bersikeras.
" Lepas nggak. Loe nggak malu apa diliatin orang-orang?" kata Albizar sangat risih
Semua orang yang berada dikantin terus memperhatikan mereka. Sambil berbisik membicarakan mereka. Hal ini membuat Albizar semakin kesal.
"Biarin aja. Biar Semua orang tau. kamu itu milik aku. dan Aku milik Kamu. Dan nggak bakal ada lagi yang kejar kita berdua." kata Vania dengan suara manja dan terlihat percaya diri.
Albizar melepaskan tangan Vania dengan kasar. tatapan matanya begitu tajam dan dingin. membuat Vania seketika ketakutan.
"Gue tegasin ya. Gue nggak pernah suka sama Loe. Gue risih Loe terus dekat-dekat sama Gue. Mendingan Loe cari cowok Laen yang mau sama Loe. Dan bukan Gue orangnya." kata Albizar dengan suara sangat tegas. dan hampir bisa didengar oleh orang lain.
Seketika mata Vania mengembun.
"Loe jahat banget sih ngomong gitu. Gue udah suka sama Loe dari dulu. Emang apa kurangnya Gue sih dimata Loe?. Apa karena Loe suka sama Kayla makanya Loe nolak Gue gitu?" kata Vania dengan suara keras.
Mendengar namanya dibawa-bawa seketika Kayla menjadi kesal. Apa hubungannya dia sama mereka. tapi Kayla tetap diam dan terus memperhatikan mereka.
"Diem. Gue nolak Loe bukan karena Gue suka sama orang lain. apalagi yang namanya Kayla. Yang jelas Gue nolak Loe karena Gue nggak pernah suka sama loe. Loe manusia kan? Loe harusnya ngerti dong bahasa manusia. Jadi Loe berhenti ganggu Gue." kata Albizar.
Bimo yang melihat Vania menangis diomelin sama Albizar pun menghampiri mereka. Bimo memegang pundak Albizar.
"Bro. jangan kasar gitu doang sama cewek. Kasian dia. Lagian kalau mau berantem masalah rumah tangga jangan disini dong. Loe nggak liat kalian jadi pusat perhatian orang-orang disini?" kata Bimo.
"Loe bilangin sama temen Loe ini. Berhenti gangguin gua!" kata Albizar ingin meninggalkan mereka. namun ditahan oleh Bimo.
"Tunggu. gua mau ngomong sama Loe." kata Bimo.
"Apa?" kata Albizar.
"Gua diminta anak-anak Basket buat minta loe gabung di tim basket sekolah. soalna kan Fino dia lagi cidera abis kecelakaan. Loe mau kan?" kata Bimo
"Sorry gua nggak minat" kata Albizar ingin pergi. namun lagi-lagi ditahan.
"Tim kita bentar lagi bakal ikut turnamen basket. dan kita kekurangan personil. Jadi gua mohon sama loe buat ikut. ini juga atas persetujuan Pak Arya Kok. ini kan buat harumin nama sekolah" kata Bimo bersikeras.
"Gue bilang. Gue nggak minat. Loe ngerti kan. Loe cari aja kandidat yang Laen yang mau gabung ke tim basket sekolah. Masih banyak kok yang antre mau jadi tim basket sekolah dan mereka jago-jago." kata Albizar.
"Ini permintaan Pak Arya. dan Loe nggak bisa nolak!" kata Bimo.
"Bisa. tar gue sendiri yang langsung bilang ke Pak Arya." kata Albizar lalu pergi dari sana dan berjalan ke meja Iqbal dan Bastian yang sedari tadi teus memperhatikannya.
Bimo tau Albizar orang yang keras kepala. dia nggak bisa diatur sama siapapun. dan setiap keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Akhirnya dia pun pasrah. Bimo melihat Kayla dan kedua sahabatnya. Bimo pun berjalan kerah mereka dan meninggalkan Vania.
"Hai boleh gabung?" kata Bimo
"Boleh. duduk aja." kata Syahnaz
Bimo duduk disebelah kursi Kayla. Kayla sempat memberi kode pada Syahnaz untuk menolaknya. tapi sahabatnya itu justru malah mengizinkannya. dan itu membuat Kayla sedikit kesal. Bimo terus saja melihat kearah Kayla.
"Berhenti natap Gue. Atau Loe pergi dari sini!!" kata Kayla.
Bimo tersenyum.
"Oh ya tadi loe ngomong apa sama si Al?" tanya Kintan.
"Ya gua minta dia gabung ke tim basket sekolah tapi dia tolak." kata Bimo.
"Kenapa?" tanya Syahnaz.
"Dari dulu emang dia selalu nolak sih buat gabung ke tim basket. padahal ini yang minta Pak Arya langsung." kata Bimo.
"Sok keren banget sih Dia" kata Kayla.
"Bukan sok keren Kay. Tapi emang dia itu keren tau" kata Kintan.
"Yey Loe kan emang dari dulu pengagum berat Dia" kata Syahnaz.
"Serius Loe suka sama dia? cowok nyebelin dan kasar kayak dia. mending cepet insyaf deh Loe. sebelum makin sakit" kata Kayla.
"Iya tan. Mending Loe buru-buru deh buang perasaan Loe. Loe nggak liat nasib para cewek yang kejar-kejar dia selalu tragis. di TOLAK. Loe mau kayak mereka." kata Bimo.
" Tau nih. tadi Loe juga kan liat gimana kasarnya dia nolak Vania. si Miss populer disekolah Pelita Insani ini aja ditolak abis-abisan di depan banyak orang lagi. Bener-bener nggak punya perasaan banget tuh orang" kata Kayla.
"Iya Tan. kita nggak mau sahabat Kita nangis gara-gara cowok kayak dia." kata Syahnaz.
"Mending Loe dengerin tuh saran sahabat-sahabat Loe. Mereka sayang sama Loe. Nggak mau Loe sakit hati" kata Bimo.
Albizar tau kalau saat ini dia lagi diomongin sama orang-orang dikantin ini. Dan peristiwa tadi dengan Vania bakal jadi gosip panas selama sepekan kedepan. Tapi dia nggak perduli. Malah dia merasa bagus. Dengan begitu sepekan kedepan dia merasa tenang karena nggak akan ada cewek yang ganggu dia lagi.
Iqbal dan Bastian yang melihat sahabatnya tenang-tenang aja saat dia lagi diomongin orang-orang. Mereka hanya bisa geleng-geleng kepala. Inilah sahabatnya. Yang cuek, dingin, dan selalu tau apa yang buat dia nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments