Siapa cewek yang Reyhan suka..?

"Wie... Kamu punya masalah apa." Tanya Andini memecah keheningan suasana yang semenjak tadi di sepanjang jalan mereka hanya terdiam.

Dewi menoleh ke arah Andini seraya menghentikan langkahnya. Matanya beredar ke sepanjang jalan seolah sedang mencari sesuatu.

Rima dan Andini keheranan melihat tingkah Dewi yang aneh. Andini meraih tangan Rima mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Cerita aja sama kita Dew." ucap Rima sembari menggandeng tangan Andini seolah tidak mau jauh darinya.

Dewi menoleh ke wajah Rima dan adik sepupunya bergantian lalu menghela nafas panjang.

"Kemarin Reyhan nunggu aku waktu pulang sekolah." ucap Dewi seraya tertunduk sedih.

Andini dan Dewi saling menatap mendengar ucapan Dewi. "Jangan-jangan." Dalam hati mereka bergumam seolah saling tahu apa yang sedang mereka pikirkan.

Tiba-tiba Dewi menghentikan langkahnya. "Kemarin Reyhan balikin surat yang aku titip sama kamu Din." Seraya menatap wajah adik sepupunya itu.

Rima dan Andini kembali saling menatap kebingungan, mereka tidak tahu harus berkata apa terhadap Dewi. Andini hanya bisa memeluk bahu kakak sepupunya itu.

"Kata Reyhan dia gak bisa terima surat ini. Yang bikin aku sedih banget dia sama sekali tidak membacanya Din." Tutur Rima sembari menatap penuh kesedihan dimatanya.

"Duh Wie... Aku gak tahu mesti ngomong apa." Ucap Andini.

"Gak apa-apa Din. Bukan salah kamu. Emang Reyhan Gak ada suka sama aku." tutur Dewi seraya kembali menundukan kepalanya.

"Reyhan bilang sudah sejak lama dia suka sama cewek lain."

Andini membulatkan kedua bibirnya seraya melirik kearah sahabatnya. "Jangan-jangan tebakan aku selama ini benar." Gumamnya dalan hati. Andini masih mengira jika Reyhan dan Rima saling menyukai.

Rima mengangkat kedua alisnya ketika Andini menatap kedua bola matanya seolah sedang menyelidik. Andini menghela nafas panjang sembari mengalihkan pandangannya dengan kembali menatap Dewi.

"Aku tahu kamu pasti kecewa Wie. Tapi setidaknya kamu udah ngasih tahu Reyhan tentang perasaan kamu."

Dewi melebarkan kedua bibirnya berusaha tersenyum.

"Dia ngasih tahu siapa cewek yang dia suka itu Wie?" Tanya Rima menyelidik.

Dewi menganggukan kepalanya. "Katanya ceweknya anak sekolahan kita." sahut Dewi seraya menatap Rima dan Andini bergantian.

"Siapa... Siapa..." Sahut Rima dan Andini bersamaan.

"Gak ngasih tahu siapa namanya. Yang jelas katanya Reyhan ceweknya lulus kelas tiga sekarang ." lanjut Dewi.

Rima tersenyum mendengar penuturan Dewi tentang cewek yang Reyhan suka. Justru reaksi Rima ini semakin membuat Andini yakin kalau cewek yang dimaksud Reyhan itu tak lain adalah Rima sahabatnya.

Andini menatap wajah Rima yang sedang tersenyum. "Kenapa kamu ga bilang sama aku Rim..." Gumam Andini sembari membuang nafas seolah sedang menghilangkan beban di hatinya.

Jika saja Rima mengatakan padanya, tentu saja Andini akan memberitahu kakak sepupunya supaya mengurungkan niatnya untuk mengirim surat pada Reyhan. Ya... Itu yang akan Andini lakukan agar Dewi tidak terlalu kecewa dan sedih.

"Kalian tahu cewek yang Reyhan suka?" Tanya Dewi sembari menghentikan langkahnya kemudian menatap kedua sahabat yang ada di hadapannya.

Andini dan Rima menggeleng tegas. "Aku ga tahu Wie. Reyhan gak pernah bilang soal itu." sahut Andini. " He emh aku juga ga tahu." Ucap Rima sembari melirik ke arah Andini.

"Ya udah gak apa-apa, siapapun cewek itu gak masalah buat aku." Ucap Dewi seraya melangkahkan kakinya. "Sekalipun itu salah satu diantara kalian." Dewi melirik keduanya sembari tersenyum.

Mendengar itu Rima kembali tersenyum seraya melirik kearah Andini. Sementara Andini hanya melongo sembari terus melangkah mengikuti langkah kakak sepupunya.

"Kamu gak akan marah gitu Dew jika cewek itu salah satu diantara kita?" Tanya Rima dengan sorot mata tidak yakin.

Dewi menggeleng tegas kemudian menggandengkan tangannya diantara kedua sahabat itu.

"Jika itu kamu Rim, tidak apa-apa kan kamu sahabatnya Andini berarti temen aku juga. Jika cewek yang dimaksud itu Andini tentu aku sama sekali gak keberatan." Tutur Dewi sembari tersenyum melirik wajah adik sepupunya yang terlihat jelas dengan rasa penasarannya.

Tanpa terasa kini mereka sudah hampir tiba di rumah Ibu Imas. Omanya Andini juga Dewi.

"Rim, mampir dulu ya ke rumah Oma." ucap Andini sembari melirik ke arah Rima.

Rima menggelengkan kepalanya. "Engga Din, aku langsung saja ya soalnya udah sore."

"Ya udah kamu hati-hati ya Rim." Andini melambaikan tangannya. Rima pun naik angkutan umum menuju kerumahnya.

Setelah bercengkarama dengan Bu Imas. Andini mengajak Dewi pulang, tetapi Dewi memilih untuk menginap dirumah Omanya itu.

"Ya udah kalau gitu Dini pulang sekarang ya Oma."

Andini meraih tangan neneknya lalu menciumnya. Ibu Imas mengelus rambut cucu kesayangannya itu.

"Salam Oma buat Mimih ya Nak. Hati-hati " Ucap Oma seraya mencium kepala Andini. Andini mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju teras setelah mengucap salam Andini pun berlalu meninggalkan rumah Bu Imas.

Sementara itu Rima menghentikan angkutan umum yang di tumpanginya tepat di depan rumah Reyhan.

Rima yang semenjak tadi sudah tidak sabar ingin menemui Reyhan dengan terburu-buru turun dari mobil dan berlari menuju gerbang rumah Reyhan.

Mendengar bel berbunyi Reyhan yang semenjak pulang sekolah hanya berdiam diri di kamarnya segera keluar dan membuka gerbang rumahnya.

Reyhan kaget melihat Rima telah berdiri. "Rima, sendirian.." ucap Reyhan sembari menebarkan pandangannya.

"Iya aku sendiri." sahut Rima tersenyum. "Emang kelihatan ada siapa gitu disampingku." lanjut Rima yang melihat Reyhan seolah sedang mencari seseorang.

Reyhan pun tersenyum sembari mengajak Rima untuk masuk ke dalam rumahnya. "Yuuk masuk Rim"

Rima mengikuti langkah Reyhan memasuki rumah mewah dua lantai yang berdiri megah di hadapannya. Rima terkagum-kagum melihat taman indah di depan teras dengan kolam ikan yang semakin menambah kesejukan teras rumah Reyhan.

"Duduk Rim." Reyhan menujuk kursi di sebelahnya. Mereka duduk berdua di kursi yang ada di teras rumah. "Kita duduk disini ya Rim, maaf gak ku ajak masuk ke dalam. Tidak ada orang dirumah." Jelas Reyhan panjang lebar.

Rima pun mengangguk "Iya tidak apa-apa Rey, disini saja juga nyaman banget ya rumah kamu." ucap Rima sembari menebarkan pandangannya kesemua penjuru rumah yang di penuhi pohon-pohon rindang disetiap sudut rumahnya.

"Bentar ya." Reyhan beranjak dari kursi menuju kedalam rumahnya. Tidak lama kemudian Reyhan kembali dengan membawa baki.

"Ini aku bikinin jus jeruk dingin." Ucap Reyhan sembari meletakan dua gelas jus jeruk diatas meja beserta kue kering sebagai cemilannya.

"Makasih Rey." sahut Rima seraya meraih gelas yang dan meneguk semua isinya tanpa tersisa.

Reyhan tertawa melihat Rima yang menghabiskan segelas jus jeruk dalam sekali teguk.

"Haus dari tadi." Ucap Rima seraya tertawa kecil.

Terpopuler

Comments

Chris Christian

Chris Christian

maaaaataaaap betuuuuul

2023-04-27

0

Chris Christian

Chris Christian

maaaaataaaap betuuuuul

2023-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!