“Sudah waktunya makan siang. Kamu panggil permaisuri Deanda yang sedang berada di ruang R&D untuk segera datang kemari.” Ernest hampir saja mengatakan kepada Alvero tentang bagaimana tadi sebelum pergi Deanda berpesan padanya bahwa dia akan sedikit terlambat kembali ke kantor Alvero, karena akan melalukan pengetesan terhadap produk baru perusahaan pengalengan ikan.
Akan tetapi melihat bagaimana mata Alvero yang sedari tadi memandangi meja kerja Deanda yang kosong, meskipun jam makan siang sebenarnya masih 20 menit lagi, Ernest lebih memilih untuk segera menyingkir dan melaksanakan perintah Alvero.
“Ernest! Pasikan kamu segera menemukan permaisuri, katakan padanya aku sudah lapar sekali, dia harus segera datang kalau tidak mau aku pingsan karena kelaparan.” Kata-kata Alvero sempat membuat Ernest melongo sedetik, meskipun dengan cepat dia berusaha untuk segera mengendalikan dirinya.
Karena bagi Ernest, Alvero yang boleh dikata hampir tidak pernah bercanda dan selalu serius itu, jika tentang Deanda, dia bahkan bisa mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal seperti yang baru saja terjadi.
Suara pintu yang terbuka secara tiba-tiba membuat Alvero dan Ernest menoleh secara bersamaan, sambil mengamati siapa yang datang ke kantor Alvero tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Kenapa dengan wajahmu Yang Mulia?" Deanda yang baru saja datang bahkan sebelum Ernest memanggilnya langsung bertanya dengan suara lembut.
Perintah Alvero pada Ernest yang bertepatan dengan Deanda yang membuka pintu masuk kantor Alvero, membuat Deanda bisa mendengar perintah Alvero pada Ernest untuk menyusulnya, dan memintanya segera kembali ke kantor.
Senyum lebar langsung tampak tersungging di wajah Alvero begitu melihat bagaimana sosok istri cantiknya yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Padahal aku berjanji tidak akan terlambat untuk makan siang bersamamu, dan ini masih kurang lama dari jam makan siang, kenapa kamu terlihat begitu ribut? Apa ada masalah?" Deanda bertanya sambil mendekat ke arah Alvero yang dengan cepat meraih pinggang istrinya, dan menariknya dengan cepat ke arahnya, membuat Ernest langsung mengalihkan pandangan matanya.
*Ah... lagi-lagi yang mulia pamer kemesraan bersama permaisuri Deanda. Kira-kira sampai kapan jomblo seperti aku akan terus diberikan pemandangan mengiurkan seperti itu? *
Ernest berkata dalam hati sambil mencoba berpura-pura tuli dan buta agar tidak melihat dan mendengar bagaimana Alvero yang langsung menghujani Deanda dengan banyak kecupan di wajahnya.
"Ernest! Siapakan makan siang kami tepat 30 menit lagi, tidak lebih dan tidak kurang. Dan beritahu kepada semuanya aku tidak mau da yang menggangguku selama 30 menit ini, termasuk kamu dan juga Erich." Alvero berkata sambil menggerakkan tangannya, mengibas-kibasnya, sebagai kode bagi Ernest agar pengawal pribadinya itu segera meninggalkannya berdua bersama Deanda.
"My Al...." Begitu Ernest keluar dari kantor Alvero, Deanda langsung menahan gerakan Alvero dengan meletakkan kedua telapak tangannya ke dada Alvero.
"Kenapa sweety?"
"Apa yang mau kamu lakukan? Ini masih di jam kerja, apalagi tadi pagi bukannya kamu sudah mendapatkan jatahmu sebelum kita pergi ke kantor?" Mendengar pertanyaan Deanda, kening Alvero terlhat mengernyit.
"Memang apa yang sedang kamu pikirkan sweety? Aku mau menunjukkan padamu hasil pengembangan produk baru kita, pengalengan bumbu masak yang sudah kamu ajukan beberapa waktu lalu. Aku sudah mencoba merancang desain etiket yang akan kita gunakan pada kaleng kemasan itu." Kata-kata Alvero sukses membuat wajah Deanda memerah, karena sempat berpikir bahwa Alvero sengaja mengusir Ernest karena menginginkan kegiatan ranjang seperti yang sudah mereka lanjutkan tadi pagi.
"Hei, kenapa wajahmu memerah sweety? Jangan-jangan... barusan kamu memikirkan hal yang lain ya?" Alvero berkata sambil tersenyum geli begitu melihat wajah memerah dan wajah bingung Deanda barusan.
Sudah menjadi hobi baru Alvero sejak mengenal Deanda, mencari kesempatan untuk menggoda istrinya itu dengan hal yang kadang mengarah ke hal-hal yang mesum, sehingga membuat wajah Deanda memerah.
"Ah... tidak... bukan... bukan seperti itu...." Deanda langsung berkata sambil mengalihkan wajahnya dari jangkauan mata Alvero.
"Wah... ternyata istriku hobi sekali dengan olahraga di atas tempat tidur, sehingga semua pembicaraan membuatmu berpikir ke arah sana...."
"Jadi, mana yang mau kamu tunjukkan kepadaku?" Dengan cepat Deanda langsung mengalihkan pembicaraan, membuat dengan gemas Alvero langsung mengacak rambut di kepala Deanda.
"Aku akan tunjukkan padamu, dengan syarat... berikan jatahku kembali setelah kita kembali ke istana malam ini." Kata-kata Alvero yang diucapkannya sambil mengerlingkan matanya membuat Deanda tidak dapat berkata-kata karena dia sudah terjebak dengan pikirannya sendiri, yang pasti akan benar-benar dilanjutkan oleh Alvero jika dia salah berkata-kata lagi kali ini.
# # # # # # #
"Selamat siang Tuan Ernest...."
"Tuan Ernest...."
Beberapa pegawai yang berpapasan dengan Ernest yang sedang berjalan ke arah dapur pribadi Alvero untuk menemui Abella yang sedang menyiapkan makan siang untuk Alvero dan Deanda bersama dengan nyonya Rose, menyapa Ernest dengan sopan.
Sejak Deanda menjadi asisten pribadi Alvero setelah mereka menikah, Abella menjadi orang yang menggantikan Deanda untuk meladeni makan siang Alvero.
Meskipun tidak setiap hari Abella harus memasak untuk pasangan raja dan permaisuri Gracetian itu, tapi hari ini Deanda yang ingin menikmati makan siang disertai dengan pai buah kesukaannya membuat Alvero dengan sengaja meminta Abella untuk menyiapkannya untuk Deanda.
“Selamat siang.” Dengan senyum ramahnya, Ernest menjawab sapaan beberapa karyawan yang berpapasan dengannya.
“Jadi, apa putri Tira sudah menghubungimu?” Sebuah perbincangan tentang Tira yang memang merupakan salah satu putri yang dikenal lembut dari baik hati, membuat Ernest langsung menghentikan langkahnya tanpa dia sadari, menoleh ke arah asal suara yang menyebutkan nama Tira barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
hani chaq
sinyal ernest tinggi klo berhub.dg tira
2023-05-20
3
hani chaq
raja mesyum
2023-05-20
2
Syifanya
ernest nguping dulu ni kaya nya😅😅
2023-04-10
3