Kedua orangtua Tira awalnya ingin Tira mengambil jurusan hukum atau ekonomi saat kuliah, tapi berkat bujukan Alvero yang sejak dulu bisa melihat bakat Tira di musik, kedua orangtua Tira akhirnya memberikan acc mereka terhadap keinginan Tira mengambil jurusan musik di Universitas The Juilliard School, Amerika Serikat.
(Universitas The Juilliard School terletak di Amerika Serikat, tepatnya Lincoln Center of Performing Arts, New York City, sekolah terbaik di bidang tari, drama, dan musik yang masuk dalam 5 besar universitas terbaik jurusan musiknya. Sejak didirikan tahun 1905 hingga kini, Juilliard masih dianggap sebagai konservatorium seni pertunjukan paling bergengsi di dunia.
Sekolah musik unggulan ini menduduki peringkat pertama di akreditasi versi QS World Ranking 2020. Sekolah ini memiliki 3 departemen yaitu musik, dance, dan drama. Peminat harus mendaftarkan diri secara mandiri melalui situs resminya. Kamu dapat memilih sesuai minat program yang terdiri dari Pre-College, Summer Program, dan Music Advancement Program. Lulusannya akan mendapatkan gelar Bachelor of Fine Arts.
The Juilliard School masih menjadi sekolah yang memiliki konsevatorium bergensi di dunia. Sekolah ini menjadi salah satu universitas dengan penerimaan siswa paling sedikit di dunia, karena The Juilliard School hanya menerima 6,7 persen dari ribuan pendaftar. Beberapa program studi yang tersedia di The Juilliard School antara lain, seni vokal, jazz, komposer, konduktor orkestra, dan sebagainya. Sekolah ini rutin menyelenggarakan pertunjukkan seni untuk mengasah sekaligus menampilkan kemampuan para mahasiswanya. Adapun musisi ternama lulusan The Juilliard School adalah Miles David, YoYo Ma, Renée Fleming, dan Bernard Herrmann).
Saat itu orangtua Tira memberikan kesempatan pada Tira untuk membuktikan bahwa memang dia berbakat di dunia musik, sehingga memberikan tantangan kepada Tira, untuk bisa menjadi yang terbaik di angkatannya selama 2 semester pertama masa kuliahnya.
Jika Tira berhasil melewati tantangan itu, orangtua Tira akan memberikan kesempatan kepada Tira untuk melanjutkan kuliahnya, tapi jika tidak, sesuai kesepakatan awal, Tira harus kuliah di jurusan hukum atau ekonomi seperti keinginan kedua orangtuanya.
Di semester awal, dengan bakat dan latihan keras yang dilakukan oleh Tira, Tira bisa menjadi mahasiswa yang terlihat begitu menonjol kemampuan bermusiknya dibandingkan dengan yang lain, membuat banyak apresiasi yang didapatkan Tira dari para dosen pengajarnya.
Apalagi selama kuliahnya, Alvero selalu mendukung Tira dan memberikan semangat bagi saudara sepupunya itu untuk terus mengejar impiannya, dan membuktikan pada kedua orangtuanya memang dunianya dia adalah musik.
“Siapa yang mengirim pesan padamu Tira?” Anna yang berjalan tepat di samping Tira bertanya sambil melirik ke arah handphone di tangan Tira.
“Kak Alvero.”
“Ah… kakak sepupumu yang kerennya selangit itu.” Anna berkata dengan tidak bisa menutupi rasa kagumnya saat membicarakan tentang Alvero.
“Hust… dia sudah punya istri. Jangan berpikir macam-macam.” Tira berkata sambil tersenyum untuk menggoda Anna, karena dia tahu Anna memang pengagum berat Alvero, meskipun hanya sekedar kagum, sedang Anna sendiri sudah memiliki kekasih.
“Tahu… dan celakanya, istri kakak sepupumu itu cantiknya juga parah. Aku rasa, tidak aka nada wanita lain yang bisa menggeser posisinya.” Tira langsung tersenyum mendengar perkataan Anna.
Bagaimana bisa menggesernya? Sedangkan kak Alvero begitu cinta mati pada kak Deanda seperti itu.
Tira berkata dalam hati sambil kembali menatap ke arah layar handphone di tangannya.
“Apa yang dikatakan oleh kakak sepupumu itu?”
“Dia menanyakan apakah aku akan pulang ke Gracetian liburan minggu depan.” Tira menjawab pertanyaan Anna dengan jari-jari tangan bersiap untuk mengetik balasan kepada Alvero.
“Ah… andai saja aku diijinkan ikut ke sana.” Anna berkata dengan tatapan matanya yang penuh angan-angan, membuat Tira kembali tersenyum.
“Ikut saja kalau mau.” Suara jawaban dengan nada santai langsung terdengar dari bibir Tira, membuat Anna melongo.
“Hah? Apa katamu?” Dengan wajah tidak percaya Anna berkata kepada Tira.
“Serius… ikut saja denganku.” Tira kembali mempertegas kata-katanya.
“Eh? Benarkah? Kalau begitu kamu tanyakan dong kepada kakak sepupumu aku boleh ikut atau tidak pergi ke Gracetian?” Anna berkata dengan wajah berbinar cerah.
“Oke, aku akan membalas pesan kak Alvero. Awww….!” Di akhir perkataannya, tiba-tiba Tira terpekik pelan.
Baik Tira maupun Anna langsung mendongkakkan wajahnya begitu menyadari kalau Tira sudah menabrak seseorang.
“Ma…. Ma… maaf Pak!” Baik Tira maupun Anna langsung berkata dengan suara gugup, begitu menyadari bahwa orang yang baru mereka tabrak barusan adalah dosen musik yang mengajar mereka sebentar lagi.
Karena terlalu fokus pada handphonenya, baik Tira maupun Anna jadi berjalan tanpa melihat ke arah depan, sehingga tidak sadar sudah menabrak dosen musik mereka, Luis yang dikenal sebagai dosen muda dan paling tampan di universitas itu, tapi juga dosen paling killer yang ditakuti oleh para mahasiswa di sana.
“Tidak masalah. Kelas sudah hampir dimulai, kalian sebaiknya segera masuk.” Dengan sikap tenang, Luis berkata sambil berjalan masuk ke dalam kelas, sedang Anna dan Tira langsung saling berpandangan dengan wajah bertanya-tanya, karena awalnya mereka sudah khawatir akan mendapat omelan panjang dari Luis karena sudah menabraknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
hani chaq
harusnya marah tu dosen.....kan terkenal killer
2023-05-08
2
hani chaq
apakah luis.....??????
2023-05-08
2
Syifanya
luis patut dicurigai🤭
2023-03-29
4