Keberadaan Robin yang cukup populer membuat dia memiliki begitu banyak teman, dan juga dipuja oleh banyak teman-teman gadisnya, termasuk para mahasiswa seniornya.
“Eh, silahkan….” Anna berkata sambil menggeser tubuhnya sedikit, meskipun sebenarnya posisi duduk di sampingnya masih cukup lebar untuk 3 atau 4 orang lagi.
“Hai Tira….” Dengan sikap ramahnya, Robin menyapa Tira yang membalasnya dengan senyum, setelah itu Tira mencoba fokus pada layar handphonenya, karena pesan dari penerornya sungguh mengganggu pikirannya.
Posisi Tira yang ada di bagian dalam bangku membuat Robin harus cukup puas hanya bisa duduk di samping Tira dengan Anna yang berada tengah-tengah mereka sebagai pembatas.
Robin sekilas melirik ke sekelilingnya, dimana beberapa mahasiswa tampak saling mengobrol dan bercanda, karena memang waktu untuk mata kuliah di kelas itu belum dimulai, dan dosen yang mengajar belum hadir di sana.
“Anna, aku dengar tadi ada kejadian heboh di kelas pak Luis. Apa yang sudah terjadi tadi?” Robin yan gmelihat bagaimana Tira terliaht tidak ingin diganggu, sedang serius dengan handphonenya, akhirnya memilih untuk mengobrol dengan Anna.
“Memang apa yang kamu dengar?” Anna balik bertanya sambil menoleh kea rah Robin yang tampak mencebikkan bibirnya.
“Mmmm…. Apa ya? Aku dengar sih kamu dan Tira sudah melakukan kesalahan tapi luar biasanya, pak Luis tidak memarahi kalian sama sekali.” Robin menjawab pertanyaan Anna berdasarkan apa yang dia dengar dari beberapa mahasiswa, meskipun sebenarnya antara yang satu dengan yang lain diantara para mahasiswa itu, keterangan mereka tidak sama.
“Wah… sembarangan saja. Memang kesalahan apa yang sudah kami perbuat? Kami tidak terlambat dan tidak melakukan kesalahan apapun tadi…”
Kecuali Tira yang tidak sengaja sudah menabrak pak Luis. Tapi itu kan tidak sengaja dan kami sudah meminta maaf, jadi harusnya itu tidak boleh dihiung sebagai satu kesalahan dong.
Anna melanjutkan kata-katanya namun hanya dalam hati, mencoba membela diri.
“Oooo, maaf kalau begitu, karena tadi aku dengar kalian datang terlambat setelah pak Luis masuk ke dalam kelas.” Robin berkata sambil meringis, berusaha melirik ke arah Tira yang tampak sesang berkutat dengan handphone di tangannya, karena baru saja ada pesan masuk dari Enzo, kakak sepupunya yang lain, yang juga merupakan seorang pangeran tampan di Gracetian.
“Itu info yang benar-benar salah. Kami tidak datang terlambat. Memang benar kami masuk ke dalam ruangan setelah pak Luis, tapi waktu itu jam dimulainya kelas pak Luis masih kurang dari 2 menit lagi.” Anna berusaha membela dirinya.
“Benar juga katamu Anna….” Robin menanggapi kata-kata Anna dengan senyum lebar di wajahnya.
“Kalau begitu….”
“Hustttt… dosen sudah datang…..” Anna yang melihat sosok dosennya masuk ke dalam ruangan segera memutus perkataan Robin yang dengan segera menghentikan kata-katanya, dan menatap ke arah depan, dimana dengan langkah lebar dosen yang disebutkan oleh Anna berjalan ke arah tengah-tengah podium, bersiap untuk memberikan kelas musik hari ini.
# # # # # # # #
“Tira….” Suara panggilan dari Robin menghentikan gerakan Tira yang selesai dosen menutup pelajaran hari ini, langsung bangkit dari duduknya, dan tanpa menoleh ke Anna sekalipun, langsung berjalan ke samping, berniat untuk segera keluar dari ruang kelas itu.
“Eh, ada apa Robin?” Mau tidak mau Tira menoleh dan bertanya kepada Robin yang baru saja memanggilnya.
“Pinjam catatanmu dong.” Robin berkata sambil mengulurkan tangannya kea rah Tira yang langsung mengernyitkan dahinya.
“Apa kamu tadi tertidur sepanjang pelajaran dibagikan?” Pertanyaan Tira yang diucapkannya sambil tersenyum membuat Robin langsung tergelak.
Berbeda dengan Tira yang memang sangat berbakat dalam hal musik, untuk Robin dia sendiri masuk ke universitas ini karena dulunya, kedua orangtuanya adalah alumni universitas ini, sehingga mereka dari awal selalu mendorong Robin untuk kuliah di tempat yang sama dengan mereka.
Robin yang sebenarnya lebih menyukai hal lain, akhirnya memaksakan dirinya untuk mengikuti keinginan kedua orangtuanya yang memang dikenal hebat di dunia musik, menjadi komposer yang hampir semua karya-karyanya dibawakan oleh para artis terkenal.
(Komposer biasa juga disebut dengan istilah komponis. Komponis ini adalah orang yang menciptakan sebuah karya yakni musik. Jadi istilah komposer atau komponis ini mengacu pada pelaku atau orang yang membuat komposisi musik baik itu instrumental, vokal, solo, duo, trio, kuartet, dan seterusnya).
“Tidak.” Robin menjawab singkat.
Tapi aku terlalu sibuk mencuri pandang ke arahmu, jadi tidak sempat mencatat, bahkan mendengarkan apa isi kuliah hari ini. Siapa suruh kamu terlihat begitu cantik dan menarik.
Robin berkata dalam hati tanpa mengucapkannya langsung di hadapan Tira yang sedang menunggu jawabannya.
“Aku tadi tidak terlalu konsentrasi saat kelas dimulai. Pinjam ya catatanmu.” Dengan wajah berusaha untuk terlihat memelas, Robin berkata sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
Mendengar alasan Robin, Tira menyodorkan buku catatan miliknya yang memang dikenal teman-temannya selalu tertulis rapi dan juga lengkap, sehingga membuat teman yang lain paling suka meminjam catatannya.
“Terimakasih…..” Tanpa menunggu lama Robin langsung meraih buku catatan itu dan memasukkannya ke dalam tas ranselnya.
“Apa kalian masih ada kuliah hari ini?” Robin bertanya sambil berjalan menjajari langkah-langkah Tira dan Anna.
“Tidak. Kami sudah berencana untuk pulang.” Anna berkata mewakili Tira yang langsung menganggukkan kepalanya untuk mempertegas perkataan dari Anna.
“Mau kuantar?” Robin segera menawarkan diri untuk mengantar mereka, berharap memiliki kesempatan untuk memiliki lebih banyak waktu bersama Tira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
hani chaq
beŕmain filling
2023-05-17
3
hani chaq
kayaknya bukan robin
2023-05-17
2
ria aja
next
2023-04-21
2