Begitu Luis memasuki ruang tempatnya mengajar, dengan gerakan pelan dan hati-hati, sepelan mungkin dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, Tira maupun Anna berjalan di belakang Luis, mengikutinya masuk dalam kelas dengan wajah terlihat tegang.
Para mahasiswa lain yang sudah bersiap di dalam kelas langsung terdiam begitu melihat sosok Luis yang berjalan memasuki ruangan.
Beberapa diantara para mahasiswa itu langsung terlihat mengernyitkan keningnya begitu melihat sosok Tira dan Anna yang dianggap mereka sangat berani datang lebih lambat daripada Luis, meskipun sebenarnya jam pelajaran harusnya masih kurang 2 menit lagi.
Luis adalah dosen yang terkenal tidak pernah terlambat, dan tidak pernah bisa mentolerir mahasiswanya yang datang terlambat, dan akan langsung memberikan nilai F pada mahasiswa tersebut tanpa ampun dan negosiasi apapun tidak akan berhasil.
(Selain menggunakan sistem penilaian surat, nilai di Amerika Serikat diukur oleh sejumlah disebut kelas-titik rata-rata, atau IPK. Grade-titik rata-rata adalah rata-rata kumulatif dari nilai di semua kelas siswa, dan didasarkan pada skala 0 sampai 4.0. kelas titik rata-rata dihitung dengan membagi jumlah total poin kelas yang diterima oleh jumlah total jam kredit dicoba. Nilai A=4, B=3, C=2, D=1 dan F=0).
Sudah menjadi kebiasaan bagi Luis datang ke ruangan tempatnya mengajar kurang beberapa menit dari jam yang sudah ditetapkan dalam jadwal.
Hal itu membuat para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah yang diberikan oleh Luis, memilih untuk datang lebih awal beberapa menit sebelum Luis, sehingga bagi mereka kedatangan Tira dan Anna di kelas dengan cara seperti itu membuat beberapa orang menahan nafasnya karena ngeri membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Karena mahasiswa tidak tahu kalau sebelumnya, Luis sudah meminta Tira dan Anna untuk masuk ke kelas meskipun Tira sudah menabraknya, sehingga mereka mengira bahwa setelah ini pasti aka nada badai kemarahan dari Luis.
Sekilas Tira maupun Anna mencoba menatap ke seluruh bangku kuliah yang berbentuk tribun, dimana tempat duduk yang berada di posisi paling depan adalah posisi yang paling rendah, sedang di urutan berikutnya terlihat lebih tinggi dan begitu seterusnya, hingga bangku yang paling belakang posisi temapt duduknya adalah yang paling tinggi.
Setelah melihat semua bangku sudah terisi penuh, Anna dan Tira terliaht saling berpandangan sambil menarik nafas dalam-dalam.
Dengan gerakan ragu, Tira maupun Anna langsung mengambil posisi duduk berdekatan, yang mau tidak mau mendapatkan bangku di bagian paling depan, posisi paling tengah, karena hanya bangku di bagian itu saja yang tersisa dalam kelas Luis yang selalu penuh, meskipun Luis terkenal sebagai dosen killer.
Bagi para mahasiswa, bisa mengikuti kuliah Luis justru sangat dinantikan, karena meskipun dia seorang dosen yang dikenal galak, akan tetapi kehebatannya dalam mengajar secara teori dan juga keahliannya dalam mempraktekkan ilmunya, membuat banyak mahasiswa yang justru menantikan kelas Luis.
Apalagi meskipun galak, ketampanan Luis membuat para muridnya, terutama para mahasiswi dengan senang hati mengantri untuk mendaftar masuk ke kelas Luis.
Hampir semua yang ada di ruangan itu masih menahan nafasnya, menunggu apa yang akan terjadi sampai Luis tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku dari tasnya dan meletakkannya di atas meja yang letaknya lurus dengan kursi yang sedang ditempati oleh Tira, meskipun jarak antara bangku tempat Tira duduk dan podium tempat Luis mengajar cukup jauh.
“Selamat siang. Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang bagaimana melatih kepekaan kita terhadap nada yang dihasilkan oleh berbagai alat musik. Siapkan telinga kalian dengan baik hari ini!” Luis berkata sambil membuka buku yang dipegangnya, tanpa menyinggung sedikitpun tentang Tira maupun Anna.
Kejadian itu membuat beberapa mahasiswa yang hadir dalam kelas itu saling berpandangan dan langsung berbisik-bisik.
“Apa yang terjadi?”
“Apa kamu lihat itu?”
“Kenapa dengan pak Luis hari ini?”
“Wah… sungguh luar biasa kejadian hari ini.”
“Apa pak Luis sudah salah minum obat hari ini?”
“Apa ini hari ulang tahun pak Luis?”
“Kejadian langka.”
“Tira dan Anna sungguh beruntung hari ini.”
“Pasti Tira dan Anna rasanya seperti menang jackpot.”
Meskipun para mahasiswa itu mengucapkan kata-katanya dengan suara cukup pelan, tetapi karena banyaknya yang saling berbisik, membuat suasana kelas jadi cukup riuh.
Tira dan Anna sendiri terlihat saling berpandangan dengan wajah bingung, tidak tahu apa yang harus mereka katakan, dan memilih diam, dengan Tira yang terlihat tegang dan menggigit bagian bawah bibirny cukup keras, sebuah kebiasaan yang sering dia lakukan saat dia merasa gugup dan hatinya merasa tidak tenang.
Luis yang sedang bersiap memberikan materi kuliah dan sudah menyalakan layar berukuran raksasa yang ada di dinding kelas, tepat di belakangnya langsung menoleh dan menatap tajam ke arah tempat duduk para siswanya.
“Kalian yang merasa kelas ini adalah tempat untuk bergosip, silahkan keluar saat ini juga dari kelasku!” Dengan suaranya yang terdengar begitu khas dan seringkali membuat kaum hawa terpesona itu, Luis mengucapkan kata-kata ancamannya yang cukup membuat ruangan langsung terhening dalam hitungan kurang dari 2 detik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
hani chaq
kok jadi syuudzon ma luis ya
2023-05-08
3
hani chaq
tampan tapi klo bener psiko ya.....ngeri.....
2023-05-08
3
ria aja
jhn2 Louis ya
2023-04-20
2