MY BELOVED KNIGHT
“Tira!” Panggilan dari Janeta membuat Tira yang baru saja turun dari mobilnya menghentikan langkah-langkah kakinya.
“Ada seseorang yang menitipkan ini di pos penjagaan kampus untukmu.” Janeta menyerahkan tas kertas berisi sebuah kotak berrwarna merah muda kepada Tira, yang begitu melihat warna pembungkus dari kotak itu, dadanya langsung berdetak dengan keras dan bulu kuduknya berdiri.
Bahkan wajah Tira berubah pucat dengan sikapnya yang tidak tenang. Janeta yang merupakan teman satu kelas Tira dan cukup dekat dengannya karena mereka berdua sama-sama berprestasi dan menjadi unggulan di kampus mereka memandang Tira dengan wajah khawatirnya.
“Kenapa denganmu Tira?” Janeta yang melihat perubahan wajah Tira yang tidak seperti biasanya terlihat kaget.
“Ah… tidak apa-apa, terimakasih ya Janeta.” Tira berkata sambil meraih tas kertas berisi kotak berwarna merah muda itu.
Kotak berwarna merah muda, merupakan hal yang paling tidak disukai oleh Tira selama beberapa waktu ini, karena tanpa diketahui oleh siapapun, sudah berbulan-bulan berlalu, Tira selalu mendapatkan sebuah kotak berwarna merah muda yang di dalamnya seringkali berisi hadiah yang disertai dengan selembar surat cinta.
Surat cinta yang bukan saja berisi tentang pernyataan cinta, tapi juga sebuah ancaman, dimana sang penulis surat selalu mengancam Tira agar jangan sampai menolak cintanya, dan akan membuat siapapun pria yang dekat dengannya hidupnya akan mengenaskan.
Bukan hanya sekedar surat cinta, akan tetapi seringkali Tira mendapatkan pesan-pesan kaleng dari nomer tidak dikenal yang berisi pernyataan cinta diiringi dengan rayuan-rayuan dengan kata-kata yang kadang tidak senonoh yang bagi Tira membuatnya merasa dilecehkan sebagai seorang gadis baik-baik, yang merupakan putri Gracetian, yang dari kecil sudah dididik dengan begitu ketat dengan semua aturan baku yang ada di istana.
Memang selama Tira kuliah di Amerika, dengan sengaja dia didukung oleh pihak kerajaan Gracetian, menyembunyikan identitas aslinya sebagai seorang putri, agar kehidupan sosial dan juga sekolahnya tidak terganggu karena status putri yang disandangnya, sehingga tidak banyak orang yang tahu status asli Tira kecuali rektor kampus tempatnya kuliah, dan Anna sahabatnya.
Dan untuk pesan-pesan kaleng itu, Tira tidak sudah berusaha untuk melaporkannya, akan tetapi nomer tidak dikenal itu selalu saja tidak bisa diselidiki keberadaannya, karena setelah digunakan untuk mengirimkan pesan kepada Tira, nomer itu akan langsung tidak aktif dan tidak bisa dilacak.
Awalnya Tira merasa lega ketika pertama kalinya mengetahui nomer itu tidak lagi aktit, karena berpikir kalau pengirim pesan itu hanya seseorang yang iseng dan hanya sekali itu mengirimkan pesan untuk menggodanya.
Akan tetapi setelah itu beberapa hari kemudian, Tira kembali mendapatkan pesan dengan tipe penulisan yang sama dari nomer tidak dikenal lainnya, yang isinya juga pernyataan cinta, kata-kata tidak senonoh dan juga ancaman seperti yang sebelumnya.
Dua tiga kali mendapatkan pesan menjengkelkan seperti itu, bagi Tira dianggap sebagai angin lalu dan tidak menganggunya sama sekali, tetapi dengan berjalannya waktu, kata-kata tidak dalam pesan yang semakin berani bahkan mulai ada kata-kata yang mengajaknya bercinta, membuat Tira merasa dilecehkan, dan semakin tidak nyaman dan tenang dalam menjalani kehidupannya.
Sayangnya, hingga saat ini, Tira masih tetap berdiam diri, tanpa berani mengatakan kepada siapapun kecuali Anna tentang apa yang sudah dialaminya.
“Tira… dari siapa itu? Apa seorang penggemar rahasiamu?” Janetta dengan wajah penasarannya bertanya dengan senyum lebar terlihat di wajahnya, tanpa menyadari bahwa Tira justru merasa tidak nyaman dengan kotak yang sekarang berada di tangannya itu.
“Aku penasaran sekali dengan isinya? Kenapa tidak kamu buka saja sekarang? Mungkin itu berisi coklat yang enak?” Janetta berkata sambil mengulurkan tangannya ke arah kotak tersebut.
Tanpa sadar, Tira dengan gerakan reflek langsung menjauhkan kotak tersebut dari jangkauan tangan Janetta.
“Maaf Janetta, seertinya tidak sempat. Aku sedang sibuk sekarang karena10 menit lagi ada kelas untukku. Aku pergi dulu ya. Terimakasih sudah membawakan paket ini untukku. Aku akan menceritakan padamu isi paket ini nanti setelah aku sempaot membukanya.” Tira berkata sambil tersenyum, agar Janettta tidak tersinggung dengan penolakannya.
Meskipun Janetta tidak sedekat Anna bagi Tira, akan tetapi Janetta termasuk salah satu teman akrab Tira, dimana mereka sering makan dalam satu meja dan mengobrol bersama.
“Ooo, tidak masalah Tira. Kalau begitu… aku juga akan pergi mengikuti kelasku juga.” Janettta berkata sambil bergerak menjauh dari Tira dan melambaikan tangannya ke arah Tira yang berusaha untuk tetap tersenyum, meskipun saat ini dia merasa dadanya terasa berdebar keras, karena ada rasa takut yang menelusup di hatinya saat matanya melirik ke arah kota berwarna merah muda yang sedang ada di tangannya saat ini.
Lagi-lagi dia memberikan kotak seperti ini lagi padaku. Sebenarnya apa maunya orang itu? Kenapa dia tidak dengan terus terang berhadapan denganku dan mengatakan apa maunya? Laki-laki ini benar-benar seorang pengecut. Hanya berani di belakangku.
Tira berkata sambil membawa kotak berwarna merah muda itu dengan sikap ragu.
Ketika Tira berjalan menyusuri lorong menuju kelasnya, dan melihat sebuah tempat sampah besar yang ada di salah satu sudut lorong itu, dengan mata melihat kesekitarnya, dan memastikan tidak ada orang yang sedang melihatnya, dengan gerakan cepat, Tira langsung memasukkan kotak itu ke dalam tempat sampah.
Setelahnya, Tira berpura-pura berjalan dengan sikap santai, ke arah kelasnya sambil memegang dadanya yang berdetak dengan keras, seolah dia sudah melakukan kesalahan besar pada seseorang, dan merasa tindakannya barusan diawasi oleh seseorang.
Semoga benar-benar tidak ada yang melihat apa yang sudah aku lakukan, termasuk si psikopat itu. Entah siapapun dia, aku sungguh berharap dia segera menghilang dari kehidupanku.
Tira berkata dalam hati sambil mempercepat langkah-langkahnya menuju kelas tempat salah satu mata kuliah wajib yang harus diikutinya.
NOTE: Halo untuk semua para pembaca setia. Kali ini hadir kembali novel romantis dengan kisah cinta Ernest dan Tira. Semoga para pembaca tetap setia mengikuti karya-karya author dan tetap memberikan dukungan berupa vote, like, komentar, segelas kopi atau bunga juga sangat dinanti. Terimakasih banyak untuk dukungan para pembaca yang selalu menjadi semangat bagi author untuk terus berkarya.
Sebenarnya setelah novel Another Cinderella nanti berakhir (sebentar lagi) Author ingin berhenti dulu untuk menulis karena adanya kesibukan di dunia nyata. Akan tetapi rasanya sayang sekali kalau sampai author kehilangan momen-momen bersama para pembaca setia.
Karena itu mohon maaf jika untuk awal-awal novel ini, pengerjaannya sedikit lambat up episode barunya. Selain masih sibuk, author juga masih mengerjakan novel Another Cinderella yang sudah hampir berakhir.
Ditunggu dukungannyanya untuk author ya. Terimakasih semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
Yasinta Nuriyati
Hdr kembali Kk Autor..🌹😘
2023-08-22
1
Anis Sunarko
lambat gpp yg penting pasti
2023-05-05
3
Anis Sunarko
wah ini bagian al dkk buat lacak si pembuat teror
2023-05-05
2