Aduh… jangan sampai kejadian hari ini membuat aku mendapatkan nilai F dari pak Luis. Bisa-bisa papa dan mama tidak lagi mengijinkan aku untuk tetap kuliah di tempat ini jika into sampai terjadi.
Tira berkata dalam hati sambil menundukkan kepalanya, menatap ke arah meja yang ada di hadapannya, dengan tetap menggigit bagian bawah bibirnya.
Saat ini Tira sungguh berharap agar Luis tidak bertindak ekstrim seperti biasanya, yang bahkan pernah mengusir semua mahasiswanya karena ribut keluar dari ruangan tempatnya mengajar, dan Angkatan yang mengambil mata kuliah hari itu, tidak ada satupun yang mendapatkan nilan B, apalagi nilai A.
Semua mahasiswa itu mendapatkan nilai C atau F. Untung saja Tira dan Anna saat itu belum masuk ke universitas ini, karena kejadian itu terjadi lebih dari 2 tahun lalu.
Sejak saat itu Tira mendengar bahwa para mahasiswa yang mengikuti kelas Luis, selalu berusaha untuk tidak membuat keributan, sampai kejadian Tira dan Anna membuat mereka penasaran dan leoas kontrol, sehingga melupakan aturan dimana tidak boleh ada keributan di dalam kelas saat Luis mengajar, meskipun hanya sekedar keributan kecil karena suara bisik-bisik.
“Lihat ke depan layar dengan baik, dan siapkan headset kalian sekarang juga.” Begitu mendengar perintah Luis yang langsung masuk ke dalam materi kuliah, sambil menarik nafas lega karena mereka tidak melihat Luis kembali marah dan mengancam sehingga mempertaruhkan nilai mereka, semua mahasiswa itu dengan gerakan cepat segera melakukan apa yang baru saja diperintahkan oleh Luis.
Luis sendiri terlihat langsung fokus pada materi yang akan diajarkannya hari ini tanpa melanjutkan masalah sebelumnya.
# # # # # # #
“Hah… benar-benar… seolah-olah aku baru berani menarik nafas panjang setelah keluar dari ruang kelas pak Luis.” Anna langsung berkomentar begitu dia dan Tira keluar dari ruang kelas Luis dan yakin bahwa Luis sudah benar-benar pergi menjauh.
“Benar katamu….” Anna berkata sambil menghembuskan nafasnya melalui mulutnya yang sedikit terbuka, sebuah nafas lega.
“Kelas pak Luis hari ini benar-benar adalah kelas paling menegangkan yang pernah aku ikuti. Bahkan lebih menegangkan daripada ketika aku menghadapi ujian untuk bisa masuk ke dalam universitas bergengsi ini.” Anna kembali berkata sambil memandangi para mahasiswa lain yang bergantian keluar dari ruangan tempat Luis mengajar dengan aura wajah lega, seperti yang baru saja juga dilakukan Anna.
“Benar katamu….” Tira kembali menanggapi perkataan Tira.
“Aku jadi merasa seperti di tengah-tengah ruang persidangan dengan hakim yang sudah bersiap memberikan vonis bersalah padaku sepanjang jam kuliah tadi.” Anna masih saja menceritakan tentang bagaimana perasaannya selama mata kuliah Luis tadi.
“Benar katamu….” Lagi-lagi, Tira langsng menanggapi perkataan Anna dengan kata-kata yang sama, seperti orang linglung.
“Semua materi yang diajarkan oleh pak Luis, hari ini lewat begitu saja di otakku yang tidak bisa menerimanya karena terlalu tegang.” Anna yang belum puas terus mengatakan kata-kata yang menggambarkan bagaimana tegangnya dia tadi.
“Benar kata….”
“Mu!” Dengan cepat Anaa langsung memotong perkataan Tira, dan menyambungnya dengan kata-kata yang sudah diperkirakan oleh Anna akan diucapkan oleh Tira.
“Kenapa kata-katamu hari ini seperti burung beo yang hanya bisa mengucapkan satu kalimat itu?” Tira langsung meringis mendengar teguran dari Anna tentang kata-katanya.
“Maaf Anna. Aku terlalu tegang sehingga tidak sadar jadi orang aneh. Lain kali kamu harus mengingatkanku agar tidak melakukan hal seperti hari ini. Hampir terlambat dan bahkan tanpa sengaja menabrak pak Luis…..”
“Lain kali?” Anna langsung memotong perkataan Tira dengan suara lebih keras dan tinggi dari biasanya karena ucapan Tira.
“Kalau kamu masih berani melakukan hal seperti hari ini dengan pak Luis, artinya kamu benar-benar cari mati, dan mungkin… kamu tidak akan pernah lulus dari universitas ini jika pak Luis mengincarmu.” Anna berkata sambil mengingat tentang pembicaraan dari para senior di tempat bekerja paruh waktu ketika datang mengunjungi café tempat Anna bekerja.
Waktu itu, Anna yang sedang bertugas mngantarkan makanan dan minuman pesanan dari para mahasiswa kampusnya, yang tingkatnya lebih tua sibuk membicarakan tentang sosok Luis yang belum pernah ditemuki oleh Anna.
Saat itu mereka mengatakan kalau Luis adalah salah satu dosen favorit meskipun dikenal galak dan banyak tugas yang harus dikerjakan jika siswa mengikuti mata kuliah yang dijarkannya.
Selain favorit karena materi mata kuliah yang dibawakan oleh Luis adalah mata kuliah yang penting, wajah tampan dan juga kemampuannya memberikan penjelasan dengan baik saat memberikan materi tentang apa yang sedang diajarkannya, membuat nilai tambah plus bagi sosok Luis bagi para mahasiswanya.
Apalagi, hampir semua mata kuliah yang diajarkan Luis adalah mata kuliah wajib di jurusan musik, dimana tanpa mengikuti beberapa mata kuliah musik yang dipegang oleh Luis, bisa membuat seorang mahasiswa tidak bisa lolos ujian dan mendapatkan gelar pendikakanya sebagai seorang mahasiswa.
“Eh, aku lupa mengatakan padamu… kakakku Alvero sudah membalas pesanku. Katanya kamu boleh ikut ke Gracetian. Kata kak Alvero, kedua orangtuaku akan datang menjemputku. Kita akan pulang ke Gracetian bersama mereka.” Mata Anna langsung terbeliak mendengar perkataan dari Tira.
“Yang benar? Akh… rasanya tidak sabar menunggu waktu liburan tiba.” Anna berkata dengan nada cerianya.
Selama beberapa waktu ini mengenal Tira dan tahu latar belakang Tira sebagai putri Gracetian beberapa waktu ini, Anna selalu saja membayangkan bagaimana indahnya dan menariknya kehidupan di dalam istana, yang pastinya tidak akan pernah dia tahu karena dia sendiri berasal dari Amerika, dimana sistem pemerintahannya tidak seperti di Gracetian yang memiliki sistem pemerintahan monarki absolut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
hani chaq
bagi yg tidak tau mungkin jadi anggota kerajaan tu menyenangkan banget
2023-05-08
5
hani chaq
luis saingan ernest apa malah musuhnya tira juga.
2023-05-08
2
ria aja
nezt
2023-04-20
2