Sebuah suara nada dering dari handphonenya yang menunjukkan adanya sebuah pesan masuk, membuat Tira dengan ragu mengambil handphone miliknya yang berada di dalam tas kuliahnya.
Semenjak mendapatkan pesan-pesan dari nomer tidak dikenal yang bagi Tira terasa sangat mengganggu itu, Tira jadi sedikit malas membaca pesan masuk di handphonenya.
“Tira, kenapa denganmu?” Suara Anna yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang Tira, membuat Tira tersentak kaget, apalagi begitu berada di dekatnya, Anna langsung menepuk bagian belakang bahu Tira.
Tanpa sadar, baru saja Tira diam termenung sambil menatap handphonenya yang layarnya dalam kondisi terlihat gelap karena layarnya sedang dalam mode off.
Anna yang melihat bagaimana kagetnya Tira langsung meringis sambil melirik ke arah handphone milik Tira yang masih digenggamnya dengan erat tanpa diapa-apakan oleh Tira.
“Apa orang gila itu kembali mengirimimu pesan?” Anna berkata dengan matanya mengarah ke handphone Tira.
“Aku tidak tahu pesan dari siapa yang baru saja masuk ke handphoneku. Hanya saja, tadi Janetta memberikan kotak hadiah yang dititipkan di pos penjagaan kepadaku.” Anna langsung memandang ke arah Tira dengan wajah serius begitu mendengar perkataan Tira.
“Apa itu hadiah seperti biasanya? Berisi hadiah cantik, tapi disertai dengan surat cinta dan ancaman yang mengerikan?” Anna yang seringkali melihat apa isi kotak berwarna merah muda yang biasa diterima oleh Tira itu, dan seringkali juga ikut membaca surat yang ancamannya terlihat mengerikan dan membuat Anna cukup emosi terhadap pengirimnya, langsung bertanya dengan wajah terlihat serius dan menunjukkan rasa tidak sukanya.
“Tidak tahu, itu aku tadi langsung membuangnya di tempat sampah.” Tira berkata sambil menoleh ke belakang, melihat ke arah tempat sampah dimana dia tadi membuang kotak hadiah dari penggemar rahasianya yang baginya seperti kata Anna, adalah orang gila.
“Sudah seharusnya sejak dulu kamu melakukan hal itu. Membuang sampah pada tempatnya. Aku harap ke depannya kamu langsung melakukannya di hadapan orang gila itu, sehingga dia tahu kamu tidak menginginkan semua hadiah itu.” Anna berkata dengan nada berapi-api, begitu mendukung keputusan Tira untuk membuang kotak berisi hadiah itu.
“Tapi sayangnya, kita tidak tahu siapa orang gila itu, sehingga kita juga tidak bisa menjamin, apakah dia tahu kamu sengaja membuang hadiah darinya apa tidak.” Anna berkata sambil melirik kea rah wajah Tira yang begitu serius saat ini.
“Hah… benar-benar aku tidak mengerti dengan apa yang sudah dilakukan orang aneh itu.” Tira berkata sambil membuka layar handphonenya, begitu didengarnya kembali nada suara yang menandakan adanya pesan masuk.
Bagaimana kabarmu di sana? Apa kamu jadi pulang ke Gracetian selama libur kuliahmu?
Tira langsung menyipitkan matanya begitu melihat pesan masuk yang ternyata berasal dari Alvero, saudara sepupunya yang merupakan raja muda dari kerajaan Gracetian.
Ah, ternyata pesan dari kak Alvero. Sejak aku kembali ke Amerika melanjutkan kuliah, aku memang belum sempat menghubunginya sama sekali juga kak Deanda karena tugasku yang menumpuk banyak. Apa kabar dengan kak Deanda ya? Semoga bayi dalam kandungannya baik-baik saja, karena kalau dihitung-hitung, jika hitunganku tidak salah, tidak sampai 3 bulan lagi kak Deanda akan melahirkan.
Tira langsung tersenyum senang sekaligus lega begitu mengetahui kalau pesan masuk itu berasal dari Alvero, sepupunya yang selama ini cukup dekat dan selalu mendukungnya.
Mama kandung Tira merupakan putri dari keluarga Adalvino yang merupakan adik kandung dari Vincent, ayah Alvero, dan juga adik kandung dari ayah Enzo, seorang pangeran dengan nama keluarga Adalvino yang selalu saja lebih menyukai kebebasan di dunia luar daripada di dalam istana.
Kata Uncle, kalau kamu pulang ke Gracetian, dia dan mamamu ingin mengantarmu saat kembali ke Amerika.
Pesan berikutnya dari Alvero membuat Tira menarik nafas panjang, karena kalau orangtuanya ikut ke Amerika, mereka pasti akan memaksanya pindah dari apartemennya yang sekarang ke salah satu apartemen mewah yang dimiliki oleh keluarga Adalvino di Amerika jika tahu ada seseorang yang sedang menerornya.
Bukannya tidak ingin menikmati hidup di apartemen itu, tapi Tira bertekad bahwa dia ingin menjalani masa kuliahnya seperti seorang mahasiswi biasa, yang tidak diketahui latar belakangnya sebagai seorang putri.
Bukan saja harus pindah ke apartemen mewah yang akan menjadi sebuah tanda tanya bagi teman-teman kulihanya yang hanya mengenalnya sebagai penduduk biasa dari negara Gracetian, tapi Tira yakin, jika sampai kedua orangtuanya dan Alvero tahu tentang kondisinya yang selalu mendapatkan teror, Tira yakin kakak sepupunya itu akan langsung mengirimkan sekompi pengawal pribadi untuknya.
Yang pastinya akan membuat kehidupan normalnya rusak saat itu juga, dan entah apakah dia bisa menjalani sisa kuliahnya jika harus kuliah diikuti dengan sekompi pasukan Gracetian yang akan selalu mengawalnya kemanapun dia pergi, sedangkan jurusan yang dia ambil sekarang adalah jurusan musik yang pastinya akan terganggu jika dia harus mencari inspirasi sedangkan banyak pengawal yang terus mengikutinya, sedang inspirasi yang dia dapatkan seringkali adalah saat dia menyendiri.
Jurusan musik yang diambil Tira, sempat mendapatkan larangan dari kedua orangtuanya, dan dengan susah payah Tira meminta dukungan dari Alvero.
Kedua orangtua Tira, merupakan dua orangtua yang jika memiliki keinginan sulit untuk ditolak apalagi mengalah, dan orang yang bisa mengubah pemikiran mereka, hanya Alvero seorang, yang merupakan raja Gracetian dengan seribu satu alibi dalam berdebat dengan siapapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 363 Episodes
Comments
hani chaq
roman2nya si enes yg mau ngawal
2023-05-05
3
hani chaq
ini berarti kejadiannya masih baru to.deanda aja dh hamil 6bln
2023-05-05
2
Sri Astuti
hrs kasih tahu Alvero ini.. jgn smp membahayakan dirimu putri Tira..
2023-03-28
3