“Selamat datang, Arcturus. Aku tidak menyangka kamu akan berkunjung.”
Sambutan hangat dari pria tampan dengan rambut kecoklatan yang tersenyum hangat. Mata merahnya tampak khas dengan keturunan Religia. Dia juga pria yang tinggi dan jangkung.
“Ya, terima kasih telah menerimaku, Kak Shin.”
Shin Religia, kakak tertua yang dimiliki Arcturus. Untuk beberapa alasan dia tidak tinggal di wilayah Religia dan berada di pelabuhan bagian timur kerajaan Knight.
Diantara keluarganya selain ayahnya, hanya Shin dan Spica yang bisa menerimanya. Tentu Spica menerima karena belum cukup tua untuk memahami konflik semacam itu.
Namun setidaknya Arcturus yakin bahwa adik kecilnya itu akan tumbuh menjadi gadis baik yang tidak akan melakukan pengucilan kepadanya karena berbeda darah.
Shin di sisi lain tampaknya memiliki alasan yang bahkan tidak Arcturus ketahui mengapa orang itu tidak membencinya. Toh, dia adalah salah satu orang yang tindakannya sulit dibaca.
Ruang tamu hanya berisi Arcturus dan Shin. Mary telah dialihkan untuk melakukan hal lain karena percakapan ini akan sedikit pribadi.
“Kamu seperti biasa memiliki selera yang unik.”
Ketimbang barang-barang yang biasanya memiliki serat emas maupun perak, Shin lebih menyukai interior ruangan yang terbuat dari kayu.
Mulai dari kursi, vas, bahkan gelasnya dari kayu. Bangsawan lain akan menganggapnya miskin jika melihat ini, tetapi Shin tidak diremehkan sama sekali.
Mau bagaimanapun dia adalah Religia, dia juga memiliki prestasi luar biasa di kerajaan ini. Prestasi yang tidak akan membuat malu Count Religia dengan selera uniknya.
“Ini menyegarkan. Kayu ini memiliki aroma terapi yang menyegarkan. Bahkan wine terasa lebih menyegarkan untukku.”
“Selera orang berbeda-beda tentang beberapa hal.”
Arcturus tidak berencana membahas itu. Dia memiliki urusan bisnis dengan kakaknya ini. Jika tidak maka mustahil Arcturus mau mampir.
“Jadi apa alasan kamu datang kemari Arcturus? Jika itu tentang gadis aku mungkin bisa memberitahumu rumah bordil.”
Shin juga memahami bahwa Arcturus tidak berniat basa basi.
“Aku ingin menghancurkan batu perak.”
“Hmm, aku penasaran apakah kamu telah belajar membuat candaan yang ekstrim.” Shin tersenyum tipis dan menuangkan anggur ke dalam gelas yang kosong.
“Mereka mengganggu bisnismu. Aku juga memiliki informasi terpercaya bahwa mereka diam-diam bersekutu dengan fraksi barat.”
Bangsawan di kerajaan Knight terbagi ke dalam tiga fraksi yakni, barat, utara dan selatan. Itu fraksi yang terbentuk di setiap wilayah kerajaan Knight.
Sisi timur tempat Religia berada adalah menjadi wilayah yang benar-benar netral. Bahkan dalam perebutan ahli waris, wilayah timur tidak memihak. Oleh karena itu bangsawan di wilayah timur dapat dikatakan tak menganut fraksi manapun.
Meski begitu ada kesepakatan tak tertulis bahwa semua bangsawan di wilayah timur tidak akan bergabung ke dalam fraksi manapun dan akan saling membantu jika fraksi lain mengusik.
“Fraksi barat mencoba melebarkan sayapnya ke timur melalui batu perak.”
Pada volume pertama fraksi barat telah berhasil mengambil alih sebagian bangsawan wilayah timur dengan cara yang kotor.
Berkat fraksi barat melebarkan sayapnya hingga ke timur kerajaan ini mengalami kondisi yang benar-benar sulit pada saat pemilihan mahkota.
Namun bukan itu saja yang membuat rencana itu perlu digagalkan.
“Dan, besar kemungkinan Perjamuan Bulan adalah target pertamanya.”
Shin menyantap wine dengan tenang dan meletakkan gelasnya. Ada keheningan singkat diantara mereka karena Shin tidak merespon selama beberapa waktu.
“Aku tidak akan menanyakan sumber informasimu adikku, Arc. Apa tujuanmu?” Shin tersenyum.
Arcturus tidak begitu menyukai Shin karena pria itu mampu melihat segalanya.
“Aku tidak ingin kedamaianku hancur. Demi melindungi kedamaian itu, kupikir tidak masalah sedikit bertindak.”
Senyum Shin semakin lebar, “Arcturus aku ini kakakmu. Meski ibu kita berbeda namun aku tidak membencimu sama sekali.”
Shin mungkin tidak memiliki banyak kesempatan untuk terus bersama Arcturus. Namun dia tahu betul tentang bakat terpendam Arcturus.
Matanya sangatlah ahli melihat ke dalam diri seseorang dan menemukan bakat terpendamnya. Tampaknya Shin juga melihat sesuatu yang bahkan Arcturus tidak sadari.
“Aku tidak khawatir jika kamu mencoba mengambil posisiku sebagai ahli waris. Toh, lagipula kamu tampak tidak pernah tertarik pada hal seperti itu.”
“Apa kamu bodoh?” tanya Arcturus dengan takut. “Tidak mungkin aku mengambil sesuatu yang merepotkan seperti itu.”
Shin menunjukkan senyuman lembut. Arcturus Religia yang dikenal Shin adalah orang yang tidak peduli dengan kekuasaan selama dia memiliki uang untuk digunakan.
Meski dulunya dia adalah sampah, namun bahkan Arcturus saat ini tidak suka menjadi pemimpin. Pengalamannya dari bumi sudah cukup menjelaskan tanggung jawab besar memimpin.
“Namun adikku, aku lebih khawatir kamu menempatkan diri dalam bahaya. Bangsawan Silvstone adalah orang yang menyusahkan bahkan untukku tangani.”
Shin memiliki kualifikasi sebagai ahli strategi kerajaan Knight. Jika orang sepertinya mengalami kesulitan menghadapi seorang bangsawan maka itu bukti, jika batu perak— Silvstone bukan lawan mudah.
Belum lagi ada sokongan gelap dari fraksi barat yang mendukung mereka. Jelas tidak mudah untuk menjatuhkannya. Namun Arcturus tahu cara mengacaukannya.
“Aku tidak akan mengotori tanganku sendiri, kak. Meski aku bilang menghancurkan, sebenarnya memberikan kekacauan pada mereka adalah tujuanku.”
“Kekacauan?” Shin memiringkan kepalanya.
Arcturus mulai tersenyum dan menjelaskan rencananya. Tentunya dia tidak mengungkapkan fakta bahwa dia sudah bekerja sama dengan Makarov.
Shin yang mendengar rencana Arcturus mulai tertawa. Dia tahu adiknya Arcturus adalah berlian yang kasar.
“Ha ha ha, kamu sungguh bajingan, Arc. Itu rencana yang benar-benar hebat. Singkatnya kamu ingin mereka berhutang budi kepada kita, kan?”
Arcturus memiliki senyuman licik. Meski dia tidak bermaksud seperti itu namun Arcturus tidak berencana menginterupsi. Biarkan saja Shin tersesat dengan pemikirannya sendiri.
“Jika rencananya berjalan lancar maka fraksi barat akan menyerah mencoba menggunakan Silvstone.”
“Kita akan mencari jejak hubungan mereka dan oleh karena itu kamu datang padaku, benar begitu?”
“Seperti yang diharapkan dari penerus selanjutnya bangsawan Religia. Kamu sangat brilian, kak Shin.”
Shin menghela napas panjang dan memandang lembut Arcturus, “Mengapa kamu tidak ingin melenyapkan mereka seutuhnya?”
Mudah untuk melenyapkannya jika mereka memegang kendali hubungan gelap Silvstone dengan fraksi barat. Seandainya itu terungkap maka para bangsawan timur yang netral akan murka. Sementara fraksi lain akan mengutuk tindakan barat.
“Yah, kupikir tidak masalah bagaimana mereka berakhir. Aku merasa tidak perlu bertindak terlalu jauh. Seperti yang aku bilang sebelumnya bahwa aku tidak ingin kedamaianku terusik.”
Buat apa dia yang seorang sampah dari wilayah Religia berusaha mengungkap rencana gelap dan mendapatkan perhatian banyak bangsawan?
Selain itu Arcturus tahu betul bahwa ada orang yang lebih layak untuk datang dan menyelesaikannya.
“Begitu. Aku setuju denganmu bahwa kita tidak perlu masuk terlalu dalam. Kamu tenang saja, kakakmu ini akan mencoba meyakinkan ayah dan ibu untuk mengizinkanmu mengikuti perjamuan itu.”
Shin memberikan tatapan yang misterius.
“Kamu butuh datang ke Perjamuan Bulan untuk menjalankan aksimu, kan?”
Arcturus tersenyum masam dan diam-diam berpikir seberapa mengerikan pria di depannya. Sangat beruntung dirinya bahwa Shin bukan musuhnya.
“Tidak ada yang bisa aku sembunyikan darimu.”
Jika dia tidak bisa membujuk orang tuanya maka Shin adalah pilihannya. Dia orang terbaik untuk dimintai bantuan jika tentang keluarganya.
“Aku akan mengurusnya agar kamu bisa mendatangi acara itu.”
Arcturus mengangkat alis, “Kamu yakin tidak khawatir aku membuat kekacauan?”
Shin tersenyum misterius, “Untuk apa mengkhawatirkan sesuatu yang tidak akan terjadi? Aku tidak tahu mengapa namun kuyakin kamu telah berubah.”
Seperti kehidupan sebelumnya bahwa pria ini sulit untuk ditebak. Arcturus tidak ragu mempercayainya dan meminta uluran tangan karena pengalaman kehidupan sebelumnya.
Shin adalah salah satu orang yang mengorbankan nyawanya agar Arcturus di kehidupan sebelumnya tetaplah hidup. Itu adalah pengalaman mengerikan dan karena itulah Arcturus memilih datang di waktu ini.
Menembak dua burung dengan satu batu. Selain Perjamuan Bulan ada hal lain yang perlu dibereskan.
“Kamu bisa beristirahat selama yang kamu mau. Aku ada beberapa urusan.”
Shin beranjak bangkit namun Arcturus tersenyum dan memanggilnya.
“Aku datang tidak hanya untuk itu, kak.”
“Apa ada hal lain yang kamu butuhkan?”
Arcturus tersenyum. Tentunya dia tidak perlu repot-repot datang jika hanya ingin membicarakan itu. Di wilayah ini terdapat harta yang menunggu tuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Frando Kanan
ckckck 😏.....meski ibu kita beda? HA! yg ada lelucon lo tuh bkin gw muak
2024-04-11
0
penggemar_Uangkecil?!
👍👍
2024-04-09
1
Kang_Wah_Yoe
👍👍👍👍🐼
2023-06-21
0