Situasi di kota perlahan berhasil ditangani setelah kedatangan Arcturus dan Alda.
Tentu saja kebanyakan hanya Alda yang membantu mengurangi monster kuat. Tindakannya jelas mengejutkan semua orang karena bahkan Alda mampu mengusir monster lemah tanpa bertindak.
Hanya dengan tatapannya saja monster seperti Goblin lari terbirit-birit. Mereka seakan-akan melihat sesuatu yang benar-benar mengerikan.
Yah, mau bagaimanapun Alda adalah manusia
Di sisi lain Arcturus membantu merawat dan memindahkan orang-orang yang terluka. Dia juga meminta para petualang menggiring monster ke tempat Shin berada ketimbang memburunya.
Lebih mudah memburu monster yang berada di satu tempat dan menghabisinya bersamaan ketimbang membiarkannya berkeliaran ke penjuru kota.
Kerusakan yang diterima Pelabuhan Timur tidaklah sedikit namun Arcturus yakin itu bukan masalah. Lagi pula yang bertanggung jawab atas kota ini adalah Shin. Entah bagaimana dia pasti bisa memulihkannya.
Setelah memastikan situasinya benar-benar terkendali, Arcturus akhirnya bertemu dengan Mary yang tampak membantu evakuasi.
“Tuan Muda, syukurlah anda baik-baik saja,” ujar Mary dengan senyuman lembut, tatapannya kemudian tertuju kepada Alda yang berdiri di belakang Arcturus.
Mary dulunya adalah petarung hebat, kepala badan intelijen kerajaan ini. Meski sudah tua namun Mary masih bisa merasakan bahwa Alda bukanlah wanita biasa.
Wajar jika dia tertarik kepada Alda
“Ya, kerja bagus sudah membantu.” Arcturus mengambil kembali telur yang dia sembunyikan di dekat rumah runtuh. “Tolong bawa ini ke kamarku, Mary. Berhati-hatilah karena ini berat.”
Arcturus bisa mengangkatnya karena adanya bantuan dari Ancient Determination. Sayangnya saat dia melepaskan telur maka bobotnya akan kembali seperti semula.
Selain itu batas waktu peminjaman kekuatannya sudah dekat.
“Apa ini benar-benar telur, Tuan Muda?” tanya Mary dengan bingung ketika melihatnya.
“Aku akan menjelaskannya nanti. Ada hal yang perlu aku pastikan lebih dulu.”
Mary bisa merasakan keterdesakan dari suara Arcturus. Dia adalah kepala pelayan sekaligus bodyguard yang profesional sehingga memutuskan mendengarkan penjelasannya nanti.
“Dimengerti, Tuan Muda,” Mary segera mengambil telurnya dengan santai dan tersenyum. “Kalau begitu saya akan pergi.”
Mary melompat dari rumah ke rumah seperti halnya ninja bersama telur besar di pelukannya. Hal yang memukau mata Arcturus adalah tentang seberapa santai Mary membawa telur itu.
‘Apa sungguh seringan itu? Mengapa aku bahkan tidak sanggup menggerakkannya tanpa Ancient Determination?!’
Arcturus tidak berharap tubuhnya akan menjadi sampah lemah seperti ini. Dia merasa malu terutama saat Alda menatapnya dengan polos.
“Apa yang akan kamu lakukan sekarang?” tanya Alda seakan-akan tidak peduli dengan keterkejutan Arcturus.
Arcturus menghela napas dan menyisir rambutnya dengan jari, “Kita pergi ke tempat bentrokan besar yang kamu rasakan.”
Bentrokan besar yang terjadi cukup jauh dari Pelabuhan Timur. Tempat di mana Jomungandr bertarung dengan Zegion sang Undead Lich.
Arcturus tidak memiliki kepercayaan diri bahwa Jomu dapat memenangkan pertarungannya, tetapi setidaknya Arcturus yakin bahwa monster itu bisa bertahan lama.
Atau setidaknya begitulah yang dia harapkan namun sayangnya situasinya diluar harapan begitu Arcturus tiba.
Hutan yang penuh akan tulang dan bangkai berserakan di mana-mana. Pepohonan meleleh karena racun, dan sungai racun terbentuk di sekitar tempat ini.
Segalanya menjadi sangat tandus dan kacau karena pertempuran keduanya. Hasilnya sangat kacau karena pertempuran Jomungandr dengan Zegion.
Namun Arcturus bertanya-tanya tentang di mana keberadaan Jomungandr. Tidak mungkin monster sebesar itu menghilang tanpa jejak apapun.
“Apa-apaan tempat ini? Sangat menjijikkan,” ujar Alda. “Aku merasakan bentrokan Mana dari sebelah sana.”
“Apa kamu tahu lokasi tepatnya?” tanya Arcturus dengan tergesa-gesa.
Alda dengan santai menunjuk ke langit, “Bentrokannya tepat di atas kita.”
Arcturus menatap langit malam, ada bagian darinya yang memiliki warna kemerahan dan memunculkan kilatan petir. Jelas ada sesuatu yang sedang terjadi di sana.
“Itu sangat tinggi, bagaimana bisa ular mencapai tempat itu?” gumam Arcturus.
Alda mengerutkan alisnya, “Ular? Aku tidak merasakan apapun dari sana.”
Arcturus yakin Alda tidak bisa merasakan Jomu. Mau bagaimanapun Serpent yang sudah pada puncak evolusi sudah mulai kehilangan identitasnya sebagai monster jenis ular.
Meski tidak diketahui termasuk jenis apa setiap spesies monster yang mencapai puncak evolusinya. Itu adalah bagian yang misterius dari dunia ini.
“Itu karena ular ini sudah berada di puncak evolusinya. Dia tidak bisa dikatakan lagi benar-benar ular.”
Alda tampaknya tidak mengerti namun dia tidak mempermasalahkannya sama sekali. Toh, dia lebih tertarik pada kehadiran lain yang dirasakannya.
“Lalu ada apa dengan kehadiran lain yang benar-benar gelap ini? Selain itu aku juga merasakan sesuatu yang menyerupai pengasuhku.”
Pengasuhnya? Mungkin maksudnya adalah naga yang membesarkannya. Itu membuat Arcturus merinding mendengar informasi tersebut.
‘Apa Zegion memiliki bagian naga atau sesuatu yang sekuat itu?’
Alda tidak mungkin salah mengenali sesuatu meskipun kekuatannya tersegel. Indranya yang sangat tajam adalah buah dari pendidikan seekor naga, tidak perlu diragukan lagi keakuratannya.
Jika itu benar adanya maka sungguh mengerikan. Tidak hanya menjadi Lich yang sulit dibunuh, dia juga memiliki kartu seperti itu.
Arcturus kemudian mengingat sesuatu yang dikatakan oleh Ancient Determination sebelumnya.
‘Apa mungkin itu adalah lentera dewa kematian atau semacamnya?’
Jika itu adalah sesuatu semacam Artefak maka bisa dimungkiri.
“Itu bisa dikesampingkan. Untuk saat ini aku ingin pergi ke sana namun tampaknya mustahil.”
Mustahil dengan kekuatan fisik dari tubuh sampah ini. Arcturus bisa melompat setinggi beberapa meter dengan Ancient Determination namun untuk mencapai ketinggian itu amatlah sulit.
Dia jelas tidak memiliki pilihan selain menunggu di bawah sini.
“Aku tahu ini pertanyaan bodoh namun apakah kamu bisa pergi ke sana?”
Alda menatap antara Arcturus dan langit merah secara bergantian.
“Kamu ingin aku pergi ke tempat yang sangat tinggi itu?” tanya Alda.
“Yah, aku tahu itu tidak masuk akal—”
“Pertanyaan bodoh.”
Alda segera memotong Arcturus yang hendak menyampaikan sesuatu. Dia menatap Arcturus dengan senyuman percaya diri.
“Itu sangat mudah meski butuh usaha. Yah, aku sendiri tertarik untuk ke sana. Jadi, aku akan pergi.”
Alda berlari kencang, dalam sekejap mata dia sudah lari beberapa meter. Dia mengangkat tangan kanannya dengan jari-jari terbuka lebar.
Napas panjang mulai ditarik saat Alda menghentak kakinya kuat dan melompat tinggi ke udara. Tubuhnya seakan-akan melayang terbang, saat mulai melambat Alda memutar tubuhnya dan menampar udara.
Tamparannya menciptakan hempasan angin yang cukup kuat untuk membuatnya terus melesat ke udara. Dia terus melakukannya hingga Arcturus tak dapat lagi melihatnya.
Arcturus terus melihat ke udara meski Alda tak lagi terlihat. Sejak awal dia sudah tahu bahwa Alda bisa melakukannya.
“Memang pertanyaan bodoh karena aku menanyakan sesuatu yang sudah sangat jelas.”
Sangat tidak masuk akal bagi Arcturus menanyakan apakah Alda bisa melakukannya atau tidak. Apakah di dunia ini ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan protagonis utama?
Yah, jika mengingat kehidupan sebelumnya ada satu hal yang tak bisa dilakukan Alda. Namun Arcturus akan menyimpannya karena terbilang memalukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
penggemar_Uangkecil?!
👍👍
2024-04-10
1
Nezuko caaan
Penasaran gue jadiny
2024-03-18
1
Kang_Wah_Yoe
👍👍👍👍👍👍
2023-06-21
0