Arcturus menyerahkan Antimateri kepada Mary dan memintanya menyimpan di gudang harta. Dikarenakan Mary sudah lama melayani Religia dan tidak materialistis, dia memiliki wewenang masuk ke sana.
Mary telah kembali lebih awal ke kediaman sementara Arcturus pergi menjelajahi hutan dengan kudanya. Tidak bagus jika Mary menyaksikan apa yang akan dia lakukan saat ini.
Itu hanya akan memunculkan permasalahan tidak perlu seperti sebelumnya.
Dia beruntung telah belajar berkuda di bumi dan kehidupan pertamanya sebagai Arcturus. Ini memudahkannya melakukan perjalanan.
“Aku harus mengambil itu sekarang sebelum dia menemukannya.”
Ada satu hal lagi yang dibutuhkan Arcturus demi menghindari malapetaka di masa depan. Dia sudah membawa hal yang dibutuhkan dan hanya perlu mencari kelinci itu.
“Kalau tidak salah itu ada di tengah hutan yang dipenuhi bebatuan.”
Arcturus terus memasuki hutan sampai dia mencapai lokasi yang persis dikatakan novel dan dari kehidupan pertama.
Saat dalam perjalanan itu dia tidak sengaja menemukan seekor kelinci berbulu putih dengan telinganya berwarna hitam. Matanya berwarna merah dan tampak kejam, hampir seperti monster ketimbang hewan lucu.
Kelinci itu tampak menjaga kelinci kecil yang sedang terluka di kakinya. Dia juga tampak mengancam Arcturus agar tidak mendekat.
Namun Arcturus tidak peduli, dia tersenyum dan diam-diam bersukacita dalam hatinya.
‘Aku menemukannya, Telinga Hitam.’
Hanya ada satu tujuan Arcturus datang ke sini yaitu mencari kelinci dengan telinga hitam.
Setelah mengikat kudanya Arcturus menghampiri kelinci itu. Tatapannya bertemu dengan kelinci telinga hitam namun Arcturus segera mengalihkannya ke kelinci kecil yang terluka.
“Apa si kecil ini anakmu? Tampaknya kaki depannya patah.”
Arcturus mencoba meraihnya, tetapi si telinga hitam melompat dan menunjukkan taring kecilnya yang lucu.
“Aku tidak akan menyakitinya jadi jangan khawatir. Biarkan aku melihat.”
Kelinci itu tampak memahami perkataan dan sedikit menyingkir meski tidak menghilangkan kecurigaannya.
Arcturus mengabaikannya, dia mengeluarkan perban dan beberapa wortel yang sudah disiapkan Mary.
“Makan ini selagi aku mengobati kakimu, kecil. Kamu juga makan.”
Wortel diserahkan kepada kelinci kecil dan Telinga Hitam saat Arcturus memberikan pengobatannya.
Cit! Cit! Cit!
Kelinci kecil terlihat kesakitan dalam prosesnya. Telinga Hitam menjadi marah saat melihatnya dan mulai mengigit tangan Arcturus.
“Tch! Berhentilah menggigitku sialan. Aku sedang mengobatinya.” Arcturus mengeluh saat tangannya berdarah namun tetap melanjutkan pengobatan.
Telinga Hitam tetap menempelkan taring kecilnya di tangan Arcturus selagi menyaksikan anaknya dirawat. Dia menemukan kondisi anaknya jauh lebih baik dan tak lagi merengek kesakitan.
“Lihat? Aku tidak berniat buruk.”
Arcturus menarik tangannya setelah Telinga Hitam melepaskannya. Dia berencana pergi namun si telinga hitam itu memanggilnya.
“Apa lagi?”
Cit! Cit! Cit!
“Kamu ingin aku mengikutimu?”
Telinga Hitam tampak mengangguk selagi menatap langsung Arcturus yang tengah mengobati tangannya sendiri.
“Kamu hewan yang merepotkan. Sini anakmu itu, aku akan membawanya dan kamu pimpin jalan.”
Arcturus meraih kelinci kecil dan mengikuti di belakang Telinga Hitam. Diam-diam dia tersenyum, tentu ini di luar dugaan bahwa segalanya akan semudah ini meski dia bertanya-tanya apakah kelinci itu benar-benar memahami perkataannya atau tidak.
Pada kehidupan pertamanya Arcturus melewatkan alur ini karena dia sibuk menumpuk uang dan membangun organisasinya sendiri. Tentu itu karena dia tahu bahwa di dalam novel aslinya, tokoh utama akan mendapatkan kekuatan itu.
Namun pada kehidupan keduanya sebagai Arcturus ini dia tidak bisa melewatkan kekuatan itu. Toh, tokoh utama sudah sangat kuat tanpa mendapatkan kekuatan itu.
‘Aku tak bisa meletakkan semuanya kecuali harapan kepada tokoh utama. Meskipun ada lebih dari satu tokoh utama namun mereka bahkan tidak cukup mampu menahan gejolak dunia ini.’
Pada kehidupan pertamanya sebagai Arcturus, dia telah begitu terfokuskan mengumpulkan orang-orang kuat dan membangun organisasi besar selagi membiarkan tokoh utama mengambil apa yang seharusnya mereka miliki seperti di novel.
Namun itu adalah kegagalannya karena tindakannya mengubah banyak alur cerita. Bahkan beberapa kekuatan hingga Artefak tak jatuh ke tangan tokoh utama.
Pada kesempatan kedua dan terakhir ini, Arcturus akan mengambil semua ketimbang membiarkannya jatuh ke tangan musuh.
“Apa di sini rumahmu?”
Arcturus tiba di sebuah bebatuan hitam berlumut yang membentuk lubang besar namun tidak cukup besar untuk dia masuki dengan mudah.
“Apa yang kamu inginkan dengan membawaku ke sarangmu?”
Tentu saja Arcturus tahu kebenarannya namun dia berpura-pura menjadi pemuda bodoh tanpa tahu apapun. Dia bisa saja datang ke tempat ini tanpa menolong telinga hitam dan anaknya.
Telinga Hitam membimbing Arcturus dan memintanya untuk masuk ke sarangnya. Arcturus perlu merangkak masuk untuk mencapai tempat itu.
Meski ada sedikit keluhan namun Arcturus tetap masuk. Ini akan sepadan dengan kekuatan di dalam sarangnya.
Di dalam sana ada ruangan yang cukup besar untuk manusia setelah merangkak di lubang sempit sejauh beberapa meter.
Telinga Hitam berdiri di depan sebuah altar yang memiliki cahaya kehijauan mengapung di sana.
Itu adalah sesuatu yang Arcturus cari. Kekuatan yang dia butuhkan dan dia lepaskan pada kehidupan sebelumnya.
Sebuah tekad yang diwariskan dari masa lalu.
“Ini dia… Ancient Determination.”
Ancient Determination, sebuah kekuatan berbentuk tekad yang terbentuk pada Era Dewa atau zaman kuno pada saat itu.
Jika Artefak adalah benda yang dibuat manusia setengah dewa, maka Ancient Determination adalah tekad dari manusia setengah dewa itu sendiri.
Itu sendiri belum pasti karena hanya sebuah teori dan spekulasi belaka. Bahkan meski sudah membaca novel, Era Dewa adalah misteri tak terpecahkan.
Ancient Determination di depan Arcturus saat ini cukup spesial karena kemampuan yang diturunkannya amat berguna bagi pecundang sepertinya.
•Aku adalah sosok menyedihkan yang hidup di dunia penuh kesunyian.
Arcturus tersenyum kecil. Ini pertama kalinya dia mendengarnya.Tidak, mungkin kali kedua jika menghitung Tears of God di kehidupan sebelumnya yang membantunya regresi.
‘Ini dia. Suara si pemilik.’
•Bahkan tidak ada kehidupan yang terpancar dariku. Aku adalah kehadiran yang tidak disadari siapapun. Dunia mengabaikanku.
•Aku tidak punya apapun untuk dimiliki dan duniaku sunyi sepi.
•Karena itu aku merenggut segalanya. Aku iri kepada mereka yang mempunyai sesuatu untuk dimiliki sementara aku tidak.
•Oleh karena itu aku mengambil jalan kotor, merenggut apapun yang orang lain miliki agar mereka tidak punya apa-apa sepertiku.
•Engkau yang menyelamatkan satu-satunya temanku kelinci.
•Bersediakah kamu mewariskan tekad yang kotor dan penuh iri hati ini?
•Aku adalah Assassin.
Ancient Determination, The Envy of Assassin. Itulah identitas kekuatan kuno ini. Senyum Arcturus semakin lebar.
“Aku bersedia.”
Cahaya kehijauan segera bersinar terang dan menyelimuti seluruh tubuh Arcturus. Dia dibawa ke sebuah ruangan berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
V_Zie
Sheesss 🥶
2024-07-14
0
penggemar_Uangkecil?!
👍👍
2024-04-09
1
munji jakfar
lebih banyak up thor
2023-04-28
1