Samuel memandang ponselnya, ia menggerutu kecil sebelum mengangkat ponselnya.
Ini baru jam lima lewat seperempat dan sebuah panggilan masuk menggangu mimpi indahnya.
Namun matanya lagi-lagi mengerjap, ia menatap tak percaya nama si pemanggil telepon di ponselnya
"Nyonya muda??? mau apa dia??" Gumam Samuel lalu segera menerima panggilan tersebut
"Selamat pagi nyonya muda"
"Samuel ah maaf kau masih tidur ya????
Aku sedikit menggangu mu.
Apa aku bisa bertanya sesuatu???"
"Tidak nyonya, saya sudah bangun" ucap Samuel cepat
"Itu, apa yng biasa di makan oleh mas Aidan saat sarapan, aku..."
"Beliau biasa makan makanan sehat nyonya
sandwich ayam dengan salad atau....
Bla.bla bla
Samuel menjelaskan semua makanan yang di suka Aidan secara gamblang serta menu-menu yang biasa Aidan makan siang hari dan malam hari, semua paket lengkap.
bahkan Samuel sampai memberikan informasi apa yang biasa di lakukan Aidan saat di rumah
"Ah Sam, kau memang yang terbaik
Aku mengerti, aku udah catat semua.
itu, jika tidak keberatan, aku akan membawakan kau sarapan pagi juga, jadi..."
"Baik Nyonya, jika tidak merepotkan
saya tersanjung dapat menikmati makanan buatan nyonya" Ucap Samuel semangat.
"Oke, oke, terima kasih Sam, aku matikan teleponnya" ucapan Sandra lalu memutuskan panggilan teleponnya.
Ia segera menuju dapur dan memeriksa bahan makanan yang ia akan masak, ternyata lemari pendingin itu penuh dengan bahan makanan, bahkan susu, Sandra tertawa kecil.
Aidan sebesar itu masih suka minum susu.
"Aduduh memang anak manis, masih minum syusyu" ejek Sandra tertawa sendiri
Ia segera mengeluarkan apa yang di butuhkan ya lalu mulai memasak.
hanya butuh setengah jam semua sudah tersaji di meja, sementara untuk sarapannya Sandra lebih memilih nasi goreng
Ia tak suka memakan roti atau sereal,
Aidan kembali dengan baju basah keringat, membuat lekuk tubuh pria atleti itu terpampang jelas, Sandra yang melihatnya sampai terpana, lalu segera memalingkan wajah karena malu
"Apa kau sedang menggodaku baby???"
"Pikiran kotor, cepat mandi, kita sarapan dan kerja" ucap Sandra tanpa menoleh
Aidan hanya cekikikan tertawa lalu muak ke dalam kamar.
Setelah semua selesai, Sandra menyusul masuk ke kamar, ia juga harus mandi karena tubuhnya lengket dan bau.
saat masuk, Aidan keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya.
"Sial kalau setiap pagi ngeliat ini, bisa sport jantung terus aku.
sabar Sandra sabar" ucap Sandra memalingkan wajahnya lalu berjalan cepat menuju kamar mandi.
"Awas kejedot jalan lihat-lihat"
"Buhg"
"Aduh" pekik Sandra yang keningnya terantuk lemari
Aidan sontak tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan absolut Sandra.
Ia sampai tak sadar handuknya terjatuh
"Apa kamu ketawa.....
Aaaarrrggghhh mesum" teriakan Sandra yang tadinya melotot kesal berubah panik dan langsung masuk ke dalam kamar mandi
Aidan melirik kearah tadi Sandra menatapnya dan ja langsung tersadar
"Sial, pantes tadi dingin-dingin gimana gitu hahaha" tawa Aidan dengan santai mengambil handuknya lalu berjalan ke arah lemari, mulai memakai pakaian.
Ia sengaja menyisakan dasi di atas kasur.
"Dasar kucing kecil, melihat saja sudah histeris bagaimana....????
Ah Aidan loe udah gak sehat.
fix bener-bener enggak sehat.
bagaimana gue bisa dengan santai seperti ini pada Sandra???huh tapi ekspresinya lucu bener.
kok gue jadi merasa kaya orang gangguan jiwa, seneng banget liat reaksi dia" gumam Aidan menggeleng sambil terus tertawa.
Pintu kama mandi terbuka sedikit, keusilan Aidan kambuh lagi, ia bersembunyi di sudut karena tahu Sandra sedang memeriksa kondisi kamar.
setelah ia merasa aman, Sandra keluar dan terpekik kaget juga.
Kali ini Aidan tak tertawa, ia menatap Sandra Tan berkedip.
Pasalnya istrinya itu kini hanya memakai handuk melilit tubuh mungilnya dan kulit mulus Sandra terekspos jelas, terutama leher jenjang wanita itu.
tanpa sadar Aidan menelan salivanya.
niatnya ingin memberi kejutan, justru ia yang terkejut dan shock.
"Mas keluaaaarrrr" teriak Sandra menutupi dadanya
"Iya, iya
lagian liat sedikit pelit amat" ucap Aidan
"Dasar mesum," ucap Sandra melempar handuk basah kecil yang tadi Sandra pakai untu membalut rambut basahnya tadi.
Kini istrinya itu makin terlihat sexy.
Aidan buru-buru kabur keluar, ia takut khilaf dan menerkam Sandra.
Aidan tak mu melakukan kesalahan,
Aidan menunggu hampir setengah jam di luar, ia ingin mengambil dasinya di dalam sana
Tok Tok Tok
"Baby sudah belum????" tanya Aidan
"Mau apa lgi??" tanya Sandra galak
"Dasiku" ucapan Aidan menggaruk kepalanya yang di tak gatal
pintu kembali di tutup dan tak lama Sandra kembali dengan sebuah dasi.
tapi bukan warna yang Aidan ambil tadi.
"Ini lebih cocok dengan pakaianmu"
"Karena nyonya Lawrence berfikir begitu, mengapa tak sekalian memakainya????
itung-itung pahala melayani suami"
Tanpa di duga Sandra berjinjit Aidan tersenyum senang
"Tuan Lawrence, menunduk sedikit kau tinggi sekali"
Aidan langsung menggendong Sandra membuat gadis itu terpekik kaget.
ia meletakkan Sandra diatas bangku meja rias.
Sandra melotot tak senang
Namun Aidan hanya tersenyum melihat istrinya yang marah
"Ini membantumu, cepat aku kesiangan nanti" desak Aidan, sandra hanya menghela nafas dan memasangkan dasi di leher Aidan.
"Lumayan, cup.
terima kasih istriku" ucap Aidan mengecup kening Sandra dan menurunkannya dari bangku.
Sandra melongo kaget
seolah jiwanya langsung membeku
"Aidan kau mencuri keuntungan" gerutu Sandra, Sementara Aidan sudah berjalan keluar kamar dengan senyum lebar
.Sandra langsung turun dan mengejar suami nya itu.
"Bugh"
"Aduh,, kenapa berhenti tiba-tiba??"
"Apa ini semua kamu yang masak???"
"Siapa lgi kalau bukan aku???" jawab Sandra sambil mengelus wajahnya yang tertabrak tubuh Aidan
keduanya lalu makan tanpa suara, beberapa kali terlihat Aidan mengangguk-anggukkan tingkahnya seperti juri yang sedang menilai sebuah masakan peserta. Sandra hanya menggeleng pelan.
ia sedang sibuk memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya.
"Kau seperti ada masalah??" tanya Aidan yang memperhatikan beberapa kali sandra menghela nafas
"Mas, aku izin bekerja ya.
aku bisa mati bosan jika terus di rumah saja"
"Apa kau takut aku tak mampu memberi kehidupan yang layak untukmu?????" tanya Aidan menaikan sebelah alisnya
"Bukan mas, hanya saja aku ingin menyalurkan apa yang sudah ku peroleh di bangku kuliah,
lagi pula aku bukan tipe orang yang suka di rumah saja."
"Asal kau tak meninggalkan kewajibannya sebagai istri"
"Aku janji.
kau tidak akan kelaparan" ucap Sandra penuh keyakinan.
"Lakukan apa yang kau mau, aku juga tak akan membatasi asal kau tahu batasannya sendiri" ucap Aidan membuat Sandra reflek mencium pipi suaminya.
kini giliran Aidan yang membeku, sedetik kemudian ia terbatuk-batuk,
"Uh baru di cium sudah grogi" ledek Sandra cekikikan sambil mengangkat piring kotor ga ke wastafel
"Dasar kucing nakal," gumam Aidan tersenyum kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
ririn alazhar
lucunya mereka jd gemes😂
2023-04-06
3
Hera Imoet
so swetttttt lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz
2023-04-05
2
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
kucing yg menggemaskan
2023-04-05
1