"Si...siapa kau???
Aaa...apa yang kau lakukan????" ucap Sandra tergagap.
wajahnya sudah merona merah melihat pria itu tanpa malu membuka pakaiannya di depan Sandra
"Kau tak ingat???
bukankah kau yang nemplok padaku seperti lalat, merayu dan memohon untuk aku nikahi????"cibir Aidan melirik sekilas pada Sandra
"Siap, pria ini...
dia sangat tampan dan sexy" maki Sandra dalam hati
"Ja...jangan bohong" teriak Sandra dengan wajah merona merah.
Aidan tersenyum lebar, ia menyukai ekspresi malu-malu gadis misterius di depannya.
Itu sangat menggemaskan!!!
"Mengapa aku harus bohong??? lihat pakaianku saja masih banyak noda make up mu.
Kau jorok sekali jika menangis, ingusmu banyak" goda Aidan menunjukkan pakaiannya yang terkena noda lipstik membuat Sandra makin merona merah dan menunduk malu
"Ma..maafkan aku" ucap Sandra saat ingatan nya melintas sekilas kejadian malam tadi
"Sekarang kau sudah ingat???
Aku yang korban, bukan kau.
Jadi kucing liar apa kau mau tanggung jawab???? ucap Aidan santai lalu berjalan mendekati Sandra
"Menjauh, jangan dekat-dekat" teriak Sandra
"Astaga kau berisik sekali.
Aku mau mandi, tubuhku lelah sekali menunggui wanita cengeng yang bahkan tidur saja menangis sesenggukan.
Sebentar lagi asisten ku akan datang mengantarkan pakaian dan makanan untuk kita, jadi jangan berusaha kabur.
Kau berhutang budi padaku.
aku memegang identitas mu nona Sandra
atau ku panggil saja kau Lora atau kucing liar, sepertinya itu cocok untukmu " ucap Aidan tertawa kecil lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
"pa..panggil aku Sandra saja" ucap Sandra tergagap.
Aidan hanya menoleh dan tersenyum, ia kembali meneruskan langkahnya masuk ke dalam kamar mandi,
Tak lama kemudian terdengar suara gemericik air tanda Apria itu sudah mandi.
"Sandra kau sangat memalukan, bagaimana bisa kau bersikap tak tahu malu seperti itu" maki Sandra memukul kepalanya sendiri
"Sebaiknya aku kabur saja ?? tapi dia sudah menolongku dan dia tidak menjamah ku.
Bahkan dia ...
Arrrggghhhh memalukan!!!" gumam Sandra frustasi
Sandra sedang melamun, ia sangat malu pada Aidan.
kini Sandra sedang memikirkan apa yang harus ia lakukan.
Rasanya sangat canggung dan malu.
Bruuuugh
Sebuah handuk basah mengenai kepala Sandra
"Cepat mandi sana, baumu seperti pemabuk saja.
Kalau gak pernah mabuk jangan mabuk, menyusahkan orang saja. Untung kau bertemu aku" ucap Aidan yang entah sejak kapan sudah keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai boxer
"Kau...Mesum" ucap Sandra dengan wajah merona merah langsung berlari ke dalam kamar mandi
"Mesum???" tanya Aidan menatap dirinya sendiri di cermin lalu tak lama kemudian ia tertawa terbahak-bahak
"Dasar gadis aneh" ucap Aidan tersenyum lebar
Suara bel apartemen berbunyi, Aidan mengerutkan keningnya bingung.
pasalnya Samuel asistennya tidak memerlukan password apartemennya, Samuel tahu, lalu siapa yang datang????
Dengan penasaran dan malas Aidan bangkit dan membuka pintu apartemen.
di depannya kini si asisten berdiri dengan seringai lebar membuat Aidan kesal
"Mengapa kau pakai memencet bel pintu segala??? menyusahkan" dengus Aidan kesal
"Anda..
apa anda bersenang-senang semalam tuan???" tanya Samuel penuh arti memindai bisanya dari atas sampai bawah, melihat rambut basah Aidan Senyum Samuel semakin lebar membuat Aidan kesal bukan main dengan pemikiran mesum anak buahnya itu
"Pikiranmu kotor Sam, aku bukan pria yang suka memanfaatkan situasi" gerutu Aidan langsung menyambar pakaian yang di bawa Samuel
"Hehehe aku kan hanya menebak tuan" ucap Samuel nyengir kuda
"Terlalu ingin tahu bisa membuatmu gila Sam, apa tak pernah ada yang memberitahumu???"Dengus Aidan
"Aku hanya senang anda...
Ah tapi wanita itu kita tak tahu darimana asalnya.
Aku hanya khawatir dia orang suruhan kakak anda" ucap Samuel serius
"Kau terlalu berlebihan, jikapun dia orang suruhan kak Assen, dia tak bisa menyakitiku" ucap Aidan dengan sorot mata bengis, namun hanya sekejap berubah kembali normal.
"Dimana wanita itu bos?" tanya Samuel celingak celinguk.
Aidan langsung memasang badan menghalangi.
kendati begitu Asistennya itu juga tak akan bisa lihat, wanita itu sedang mandi di kamarnya
kini ia menyesal mengapa merombak apartemennya menjadikannya hanya ada satu kamar.
Aidan tak pernah menduga ia akan membawa orang menginap di apartemennya,
"Sedang mandi, aku tak tahan baunya.
apa kau menemukan pakaian yang pas untuknya??" tanya Aidan pada asisten pribadinya
"Sudah, ini Keira yang memilihkan, tapi dia terus bertanya di mana keberadaan mu" ucap Samuel menepuk dahinya
"Ah anak itu pasti menyusahkan mu, maaf Samuel" ucap Aidan tulus.
Aidan sangat hapal sifat adik sepupunya itu.
"Tak masalah bos, itu tugasku" ucap Samuel tak pernah keberatan di cereweti gadis cantik itu.
"Ini sarapan anda dan wanita misterius itu" ucap Samuel meletakkan dua paper bag diatas meja
"Baiklah, kau kembali ke kantor.
Hari ini aku tak akan masuk kantor" ucap Aidan sambil menguap
"Apa bos mau ehem...."ucap Samuel menaik turunkan alisnya penuh arti
Aidan meraup wajah asistennya gemas
"Otak mesum, cepat pergi" usir Aidan mendorong Samuel keluar dan menutup pintu apartemen miliknya.
Aidan hanya menggeleng dan berjalan masuk menuju kamarnya dengan membawa satu paper bag, sementara paper bag berisi sarapan mereka ia tinggalkan di ruang tamu.
Satu jam sudah berlalu, namun Sandra belum juga keluar dari kamar mandi membuat Aidan sedikit khawatir jika wanita itu nekad bunuh diri di dalam kamar mandi apartemennya
"Kucing liar, kucing liar, apa kau masih hidup??" tanya Aidan mengetuk pintu kamar mandi
"Aku sudah mati dan akan mencekik mu" ucap Sandra dengan suara di buat-buat
Terdengar tawa Aidan dari luar, Sandra langsung cemberut kesal
"Kau pikir aku wanita bodoh yang rela mati hanya karena tersakiti???"ucap Sandra yang membuka sedikit pintu kamar mandi
"Dasar gadis error.
Ngapain kau masih di kamar mandi??? keluar...
Apa kau mau bertapa atau mencari wangsit????? bagaimana membalas dendam dengan tunangan mu dan adikmu???" tanya Aidan kesal
"Kau tahu???" tanya Sandra dengan bola mata membulat sempurna.
bagaimana Aidan tahu tentang perselingkuhan adik sepupunya dengan ruangannya??
"Tentu saja kau mabuk dan memuntahkan semua unek-unek mu.
Lain kali jangan mabuk agar rahasia hatimu tidak terbongkar, amatir sekali" cibir Aidan tersenyum mengejek
"Jelek sekali senyummu.
Aku tak bisa keluar, pakaianku basah dan aku...."belum selesai Sandra berbicara, sebuah paper bag sudah berada di depan pintu, sementara Aidan membalikkan tubuhnya
"Ini pakaian gantimu, jangan lupa bayar nanti" ucap Aidan menggoda Sandra
"Cih perhitungan sekali.
Apartemen Mu bagus, aku pikir uangmu banyak, atau jangan-jangan kau mengontrak???
ah aku mengajak pria miskin menikah" keluh Sandra langsung menutup pintu kamar mandi keras.
Aidan hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah laku Sandra, wanita itu terlihat sangat menggemaskan terutama saat marah.
Tunggu, apa penyakit phobia terhadap wanitanya sudah sembuh????
Apa yang di miliki Sandra sehingga ia tak keberatan di pegang oleh wanita aneh itu????
Aidan mengerutkan alisnya berfikir keras.
namun semakin di pikir, ia semakin tak mengerti
*Ah bodo lah, aku pusing.
lebih baik ku tanyakan saja sama si jomblo menahun itu" ucap Aidan.
terlihat ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menghubungi seseorang.saking asiknya berbicara, ia. tak menyadari Sandra yang sudah berpakaian rapih keluar dari kamar mandi.
Ia tersenyum dan menatap pantulan tubuhnya di cermin
"Ya Tuhan, pakaian ini sangat manis.
bagaimana dia bisa tahu ukuran pakaianku??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Biduri Aura
aku pengen kenalan sama "jomblo menahun""
2023-06-21
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
semngt thor 🙏
2023-03-25
1