Sementara di seberang meja di mana Maya dan Cindy duduk terlihat Cindy terus menatap Sandra dengan penuh kebencian, berbeda dengan Maya yang terlihat khawatir, ia sampai meremas rok nya sendiri
"Sepertinya kita berurusan dengan orang yang salah cin" gumam Maya
"Maksud loe??? tanya Cindy tak mengerti
"Pria di samping Sandra...
dia bukan orang yang bisa kita singgung
lebih baik buang semua rencana-rencana jahat loe, Sandra bukan gadis yang bisa loe tindas lagi.
gue enggak tahu dendam apa yang loe punya sama Sandra, tapi sepertinya ...." ucap Maya serius
"Sebenernya apa yang terjadi sama loe sih??
pulang dari toilet loe malah keliatan parno gitu???
dengar ya may, selamanya gue akan membenci Sandra dan loe enggak perlu tahu alasannya" ucap Cindy kesal karena Maya ternyata sangat penakut.
Setelah selesai makan, Sandra secara pribadi menemui Fred, untuk meminta maaf, sementara Aidan memilih menuju toilet, pria tampan itu menghubungi Samuel
"Bagaimana???" tanya Aidan
"Beres bos, wanita itu tidak akan menggangu nona Sandra lagi"
"Cari tahu siapa mantan tunangan calon istriku.
aku tak ingin masalah ini kembali terulang di kemudian hari dan juga cari tahu siapa wanita yang bernama dengan anak gubernur itu dan laporkan padaku"
"Baik bos" ucap Samuel tersenyum
"Besok Sandra kan menyerahkan dokumennya urus semua keperluan pernikahan kami secepatnya.
Minggu depan aku harus kembali ke negaraku.
aku ingin sebelum aku pulang, aku sudah bisa menikahi Sandra"
"Cie enggak Sabaran ya, takut di gebet orang" ledek Samuel membuat Aidan tersendak
"Tutup mulutmu dan lakukan, atau kau mau aku kirim ke kutub????"
"Awww dingiiinnn" ledek Samuel membuat Aidan mendengus kesal
"Dasar asisten gila" maki Aidan lalu memutuskan panggilan teleponnya.
Sementara Sandra terlihat sedang berbicara dengan. Fred,
"Tuan Fred aku acara pribadi mau meminta maaf atas kejadian tadi. maaf sudah membuat pengunjung lainnya terganggu"
"Tidak masalah, tidak masalah
kau tidak bersalah nona cantik.
mereka yang datang mencari masalah denganmu.
mengenai berita tentang mu dan tuan Winata, aku turut prihatin.
tapi aku juga turut lega, akhirnya kau menemukan pria itu, dengar nona manis, aku melihat pria yang kau bawa makan malam ini adalah pria baik.
lupakan Rizky ok???
dia sangat-sangat tak layak untukmu.
kau berhak mendapatkan pria yang lebih baik seratus kali dari pria brengsek itu" ucap Fred menepuk punggung Sandra
"Fred...."
"Dengar, tak ada yang bisa melarang kau datang ke restoran ku kapanpun kau mau asal jangan tengah malam saat aku tidur saja hahaha
Kau tahu gadis manis, kau tamu spesial di restoran ku
aku tak perduli pada ancaman siapapun
karena aku mendirikan restoran ini dengan cara benar dan patuh hukum" ucap Fred membuat Sandra sangat senang
"Fred terima kasih.
kau tahu , kau yang terbaik
aku sayang kau" ucap Sandra memeluk Fred
"nona, jaga tingkah lakumu
aku pria tua beristri
aku khawatir pria disaat sedang cemburu kini" ucap Fred melirik ke arah Aidan yang berjalan ke arah mereka
"Hahaha Fred, dia tidak akan cemburu.
dia tahu aku bagaimana" ucap Sandra berbohong
"Apa aku tidak menganggu kalian???" tanya Aidan ikut bergabung
"Tidak Tuan.
aku serahkan gadis cantik ini padamu dan jaga dia baik-baik. Dia limited edition" baiklah fred yang masih bisa di dengar Sandra
"Fred, kau pikir aku barang apa???" gerutu Sandra membuat Fred dan Aidan tertawa
"Tentu saja tuan Fred.
aku akan menjaganya sampai kami menua bersama" ucap Aidan kemudian keduanya tertawa.
"Menua bersama???? aku dan Aidan????.
jika aku dan Aidan memang saling mencintai.
maka perkataan Aidan sebuah madu untukku.
tapi kami menikah hanya karena sebuah perjanjian.
Aidan, apakah perkataan mu tidak keterlaluan????
Jangan membuatku berharap lebih, please" gumam Sandra hanya bisa memasang senyum walau dalam hatinya gamang.
Setelah berbincang cukup lama, Aidan dan Sandra pamit pulang, kali ini Aidan meminta Sandra pulang dengannya, sementara mobil Sandra mereka titipkan di tempat parkir restoran Fred.
Aidan sengaja mengantar Sandra pulang karena sudah malam dan sekaligus ingin lebih mengenal calon istrinya itu
"Jadi, dia mantan tunangan mu ya??" ucap Aidan membuat percakapan mereka
"Rizky??? iya"ucap Sandra terlihat enggan membalas pria itu
"Dan gadis tadi???" tanya Aidan lagi
"Dia sepupu Rizky, Savira namanya.
apa kau naksir Savira???" tanya Sandra membuat Aidan tertawa terkekeh
"Nona Sandra, aku pria dewasa, aku tak menyukai anak-anak" ucap Aidan menggeleng pelan sambil terus tertawa
"Kalau aku???"
"Kau pengecualian.
kau memang mungil dan menggemaskan seperti anak sekolah menengah atas, tapi pemikirannya dewasa"
"Tuan Aidan, aku sudah dewasa, mengenai tubuhku ini, ini bukan salahku terlahir mungil.
kau saja yang terlalu banyak makan kacang panjang sehingga tubuhmu menjulang tinggi" gerutu Sandra berhasil membuat Aidan tertawa lepas
"Apa seperti itu???" tanya Aidan masih tertawa
"Tentu saja, tanyakan aja pada mama mu" ucap sandra Sewot
tiba-tiba tawa Aidan hilang berganti wajah muram
ada kesedihan terukir disana
"Maafkan aku, enggak tahu"
"Tidak masalah, bukan salahmu.
nanti aku akan menanyakan nenek ku
apa beliau memberi ku makan kacang panjang terus atau tidak" ucap Aidan tersenyum
keduanya kembali diam hingga mereka sampai di depan rumah keluarga Haris
"Sudah malam, masuklah, aku akan melihatmu masuk baru aku akan pergi"
"Aidan, terima kasih" ucap Sandra tersenyum manis
"Terima kasih untuk apa???"
"Semuanya. untuk bantuan kecil mu juga."
"Kita saling membutuhkan, cepat masuk sana dan istirahat.
jangan lupa besok pagi siapkan dokumennya.
aku akan menjemputmu pukul sembilan pagi"
"Baik, selamat malam.
hati-hati di jalan" ucap Sandra kikuk
"Apa Kau tak ingin mencium calon suamimu" goda Aidan
"Aidaaaannnn"
"Hahaha bercanda, cepat sana" usir Aidan.
pak Mamat membuatkan pintu, ia kepo dengan pria yang mengantar nona mudanya
pria paruh baya itu celingak celinguk.
Saat Aidan membukakan pintu mobil untuk Sandra ia melihat jelas semuanya.a
"Cie yang diantar cowok caem" goda pa Mamat
"Ih bapak, Sandra masuk dulu ya" ucap Sandra langsung kabur sebelum pak Mamat banyak bertanya
"Syukurlah non sandra sudah bisa move on" ucap pria paruh baya itu
"Siapa pak yang move on???"
"Mau tahu aja loe tong, udah jaga yang bener gue mau molor" ucap pak Mamat pada rekan kerjanya.
"Ah pak Mamat gak seru" gerutu security muda itu.
Baru saja ia membuka pintu rumah ia terkejut melihat Anya dan Sarah yang masih duduk di ruang tamu dengan wajah marah
"Dari mana kamu???" bentak Anya
"Dari luar lah mau kedalam" jawab Sandra santai.
ia tahu Anya dan Sarah sedang mencari masalah dengannya.
"Kamu ditanya ornagtua gak ada sopan nya.
dasar anak enggak punya ornagtua"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
miano
Sandra bukan Sarah
2023-06-19
1