"Hai kak, karena kakak sudah melihatnya, aku tak bisa menutupi lagi.
Aku jatuh cinta pada kak Rizky, tolong berikan kak Rizky padaku ya kak" ucap Sarah tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Sandra merasa ribuan pisau menancap tepat di jantungnya, sakit, perih, sesak.
"Teganya kalian" ucap Sandra lirih
"San, ini tak seperti yang kamu pikirkan,
Sarah menggodaku"
"Kak Rizky, kau yang merayuku duluan.
Kau mengambil keperawanan ku", teriak Sarah tak terima dengan alasan Rizky
"Sarah sering memamerkan tubuhnya padaku, aku lelaki normal San" bela Rizky berusaha bangkit namun Sarah menariknya dan memeluknya. Keduanya seakan lupa jika mereka tak memakai sehelai benangpun
"Lelaki normal yang tega menggagahi adik tunangannya???" ucap Sandra dingin.
Sandra merasa hancur ,marah, sedih, kecewa.
Bagaimana bisa pria yang ia cintai dan sepupu yang ia anggap adik yang sangat ia sayangi tega mengkhianatinya seperti ini.
"Kak Rizky tak pernah mencintaimu kak.
Jika ia mencintaimu, dia tak akan menggagahi ku" ucap Sarah menyeringai lebar.
Sandra menutup matanya, air mata jatuh membasahi pipinya. Betapa sakitnya perasaanya kini.
dikhianati oleh dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
"Sarah, karena kau senang merebut apapun milik kakak maka ambillah, kakak tidak butuh pria seperti Rizky" ucap Sandra bergetar, ia membenci Sarah
"Dan kau mas, karena kau suka tubuh adik sepupuku maka nikahi dia.
Kalian pasangan yang cocok, seorang penghianat dan seorang ....." Sandra tak sanggup mengucapkan hinaan pada adiknya sesakit apapun ia
"Aku tak merebut kak Rizky, dia yang memilihku" ucap Sarah tak tahu diri, Sarah justru memamerkan tubuhnya dan menggesekkan tubuhnya pada Rizky,
Sandra mengatupkan rahangnya menahan emosi.
"Semoga kalian bahagia" ucap Sandra dingin lalu berjalan keluar sambil membanting pintu kamar Sarah.
Sandra turun dengan wajah pucat dan tubuh sempoyongan, ia menangis dalam diam.
Bu Merry Yang melihat itu langsung memeluknya dan menangis
"Mba.... maafkan ibu, ibu seharusnya ....."
Sandra hanya tersenyum kosong melepaskan pelukan Bu Merry lalu berjalan keluar, menaiki mobilnya lalu meninggalkan rumah tersebut dengan bertelanjang kaki.
Air mata nya tumpah, ia menangis sambil mengendari mobil.
Hujan lebat turun membasahi bumi seakan ikut bersedih dengan apa yang Sandra alami.
"Mengapa rasanya sakit sekali??? Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan?" gumam Sandra lirih.
sudah hampir tiga jam ia hanya berputar-putar di jalanan.
hingga akhirnya ia memutuskan ke pantai, berteriak dan menangis, lalu pulang, di perjalanan ia melihat sebuah club' malam.
Sandra berhenti di sebuah club memesan minuman yang tak pernah di jamaahnya, seteguk dua teguk.
Sandra hanya ingin melupakan semuanya
Flash Back Off
Sementara di club' malam
"Apa bos sudah gila????
Wanita gak jelas dia bawa pulang ke apartemen" gumam asisten tersebut masih bingung dengan bos nya
Assiten pria tersebut langsung menemui klien yang di maksud mengabarkan pembatalan meeting mereka dengan alasan jika bos nya sedang kurang enak badan, lalu menyelesaikan tagihan wanita misterius tersebut.
Manager cafe menyerahkan kunci kontak mobil milik wanita misterius tersebut, dengan terpaksa si asisten menghubungi anak buahnya untuk membawa kendaraanya, sementara ia membawa kendaraan wanita itu menuju apartemen bos nya, sekaligus melaporkan pekerjaannya
Sementara di apartemen
Pria itu menatap wanita yang ia bawa, wajahnya cukup cantik, namun bukan itu yang membuat pria tampan dengan sorot mata dingin itu kini menatap intens pada wanita itu.
Ia merasa perasaan yang sulit di jelaskan.
ini pertama kalinya tubuhnya tak beraksi menolak wanita yang memeluknya, bahkan ia tak merasa jijik atau mual saat ia mencoba membiarkan wanita itu memeluknya, bahkan ia tak merasa gejala penyakitnya sampai ia berhasil membawanya ke apartemen miliknya
ini mukjizat.
apakah pria itu harus merasa senang atau bagaimana??
yang jelas, ia harus seger menemui psikiater nya.
Ia harus menemukan jawaban secara medis untuk ini.
Saat sadar, Sandra yang masih dalam pengaruh alkohol menggila
gadis itu seperti kucing liar, ia menggigit, mencakar pria itu yang di kiranya adalah Rizky.
beberapa luka bekas cakaran dan gigitan Sandra menghiasi wajah dan tangan pria itu.
anehnya pria itu dengan sabar menenangkan Sandra.
Sandra bahkan menangis tersedu-sedu dan memeluk pria itu dan meracau semua kesedihannya sampai tertidur
Pria itu segera keluar dari kamar begitu mendengar pintu apartemennya terbuka, Terlihat si asisten masuk dan menyerahkan sebuah kunci mobil
"Bos, ini kunci mobil nona misterius itu.
Dari dashboard mobilnya aku menemukan tanda pengenal ini" ucap sang asisten
"Sandra Aulia Haris nama yang manis seperti orangnya" gumam pria pria itu tersenyum dalam hati
"Muka anda??" tanya si asisten menatap bos nya
"Tak masalah Sam, tadi aku di cakar kucing liar" ucap pria itu tersenyum menatap ke arah kamar dimana Sandra yang tertidur pulas diatas kasurnya
"Apa perlu..."
"Tidak Sam, its ok.
aku akan mengurusnya.
Tolong kirimkan satu seat pakaian untukku dan gadis itu. ingat ukuran gadis itu size S.
Ah sepatu juga, aku lihat ia bertelanjang kaki"
"Baik tuan Aidan, saya permisi" ucap asisten bernama Samuel tersebut.
"Satu lagi sam, aku tak kembali ke rumah"
"Baik tuan" ucap Samuel menunduk lalu pamit.
Aidan kembali masuk ke dalam kamarnya, ia duduk di sofa sambil memandang wajah tenang Sandra yang tertidur pulas tanpa beban.
Ia sendiri juga tak tahu mengapa mengizinkan Sandra memeluknya, padahal ia akan murka jika ada seorang wanita yang sengaja Memegangnya apalagi sengaja menjatuhkan diri dalam pelukan nya, ia paling tidak bisa mentolerir itu,, tapi entah mengapa ia bisa mentolerir itu, wanita itu bahkan memeluknya.
"Aku benci kamu hik, hik
mama, papa aku rindu kalian" gumam Sandra lirih
"Kucing liar, sebenarnya apa yang terjadi padamu???
Sepertinya kau sangat tertekan" ucap Aidan melihat air mata yang menetes bahkan saat Sandra tertidur.
Aidan berjalan menuju balkon apartemen, menyalahkan rokoknya, lalu menghembuskan rokoknya itu perlahan sambil menatap Sandra, sesekali terdengar Isak tangis Sandra di sela tidurnya membuat Aidan mendekat dan menepuk lembut bahu Sandra
"Kucing liar, mengapa aku tak keberatan kau menyentuhku??? siapa kau sebenarnya???"
Semalaman Aidan menjaga Sandra hingga menjelang pagi ia baru tertidur di sofa yang terlihat kekecilan.
Maklum saja tubuh Aidan yang tinggi besar membuat ia harus menekuk kakinya saat tidur.
Matahari mengintip dari celah honden kamar membuat Sandra terbangun.
Sandra terkejut, ia ingat terkahir kali ia menabrak seorang pria.....
ingatan samar Sandra berputar, ia Bangkan menutup wajahnya malu dengan kelakuannya sendiri.
Ia terlihat bingung
"Dimana aku??
ini bukan kamarku, apa aku sudah mati??" gumam Sandra lirih
"Kau belum mati, tapi kau hampir membunuhku dengan sofa kecil ini" ucapan seseorang dengan suara khasnya yang berat namun terdengar sexy
Sandra mengedarkan pandangannya dan mendapati seorang pria yang sangat tampan dengan wajah blasteran sedang tiduran di sofa yang terlihat kecil untuk ukuran tubuhnya
"Si..... Siapa kamu??? apa yang kau lakukan disini???
Jangan macam-macam atau aku akan berteriak" ancam Sandra beringsut ketakutan, ia memeriksa pakaiannya, semua masih lengkap.
tanda tidak terjadi sesuatu yng buruk padanya.
namun ia harus waspada.
Sandra segera menarik sprei dan menutupi tubuhnya
"Kucing liar, seharusnya aku yang meminta pertanggung jawabannya.
Lihat wajahku kau cakar, dan ini lihat
Tubuhku penuh gigitanmu" ucap pria itu membuka bajunya
"Si...siapa kau???
Aaa...apa yang kau lakukan????" ucap Sandra tergagap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Biduri Aura
Modus ny Aiden biar kau nggak bisa pergi 😂😂😂
2023-06-21
1
Hani Arifin Hani
kok cuman tiga tok
2023-03-25
0
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz
sukaaaaa cerita nya..
2023-03-25
1