Kisah Dua Asmara Di SMA

Kisah Dua Asmara Di SMA

Bab 1 - Prolog

...༻⊠༺...

Reyan dan Gala sudah diperkenalkan satu sama lain sejak bayi. Kedua orang tua mereka kebetulan bersahabat dekat. Hubungan mereka sudah seperti keluarga sedarah.

Reyan sering ke rumah Gala. Begitu pun sebaliknya. Mereka bahkan tak jarang tidur bersama. Saat keduanya menginjak usia 13 tahun, sesuatu hal terjadi.

Kala itu Reyan dan Gala sudah kelas tujuh SMP. Mereka berteman sangat akrab seperti biasa. Kemana-mana selalu berdua.

"Lo mau es krim?" tawar Gala.

"Oke." Reyan mengangguk.

Gala berlari untuk membeli es krim. Sayangnya es krim tersisa tinggal satu. Meskipun begitu, Gala tetap membelinya.

"Es krimnya tinggal satu. Kita berbagi aja." Gala kembali menghampiri Reyan. Menyodorkan es krim yang dibelinya.

Reyan hendak mengambil es krim yang diberikan Gala.

"Eits! Gue dulu!" ujar Gala yang langsung melahap es krim lebih dulu.

"Dasar! Tapi nawarin gue dulu. Cepetan ah!" desak Reyan gusar.

Gala tergelak. Dia segera memberikan es krimnya pada Reyan. Temannya itu lantas segera memakan es krim.

Reyan menikmati es krim cukup lama. Pertanda dia memakan banyak es krim. Mulut Reyan bahkan sampai belepotan.

"Ya udah. Lo habisin aja. Kasihan gue lihatnya," cetus Gala sambil terkekeh. Dia mengambil tisu dari atas meja. Lalu mengelap mulut Reyan yang belepotan.

"Dasar bocil!" cibir Gala sambil mengusap puncak kepala Reyan.

"Enak aja. Lo tuh yang bocil," balas Reyan.

Apa yang dilakukan Gala untuk Reyan benar-benar tulus karena persahabatan. Mereka juga sering menunjukkan kedekatan lain. Seperti saat kelelahan berolahraga. Sesekali Gala menyenderkan kepala ke pundak Reyan. Sebagai sahabat, itu adalah hal biasa bagi mereka. Terlebih keduanya sudah dekat sejak kecil.

Sayangnya, kedekatan Reyan dan Gala membuat orang-orang sekitar salah paham. Terlebih keduanya selalu berdua. Tidak begitu akrab juga dengan teman lelaki lain. Mungkin rasa nyamanlah yang membuat keduanya enggan mencari teman lain.

Sampai salah satu teman mereka memberi pertanyaan yang begitu menohok. Saat itu mereka sedang melakukan tugas kelompok. Lagi-lagi Reyan dan Gala tak mau berpisah.

"Boleh gue tanya? Kalian pacaran ya?" tanya Nabila. Salah satu teman kelompok Gala dan Reyan.

"Apa? Kenapa lo mikir gitu?" sahut Gala. Sedangkan Reyan tampak cemberut ketika mendengar pertanyaan Nabila.

"Enggak. Gue cuman tanya aja. Kalian soalnya nggak terpisahkan. Terus mesra banget lagi, iyakan, Res!" Nabila meminta pendapat dari teman yang duduk di sebelahnya. Temannya yang bernama Resti itu lantas mengangguk.

"Kami sudah saling mengenal sejak kecil. Udah kayak keluarga!" tegas Reyan dengan dahi berkerut.

"Lo mending urus masalah lo sendiri dibanding nyebarin fitnah!" tukas Gala yang juga terlihat marah.

"Maaf... Gue nggak bermaksud menyinggung kok. Tapi kalian harus tahu, orang yang berpikir kalian pacaran tuh bukan cuman gue," ucap Nabila.

Reyan dan Gala bertukar pandang. Keduanya kini terdiam.

Tak lama kemudian, bel pertanda pulang sekolah terdengar, Gala dan Reyan pulang bersama seperti biasa. Karena sudah tahu pandangan orang, mereka merasa ada yang berbeda dengan tatapan orang-orang sekitar.

Reyan berjalan menjauh dari Gala. Sejak mendengar perkataan Nabila tadi dia merasa tidak nyaman. Salah satu sikap buruk Reyan adalah overthingking. Sambil melangkah, Reyan juga mengingat bagaimana kedekatannya dengan Gala. Ia tak bisa menampik kalau kadang-kadang dirinya dan Gala menunjukkan kedekatan yang bisa membuat orang salah paham.

Gala mengejar dari belakang. Berbeda dengan Reyan, dia cowok yang tak peduli terhadap pandangan orang-orang. Ia tak mau persahabatannya hancur hanya karena anggapan buruk banyak orang.

"Udah, Rey! Jangan terlalu dipikirkan. Mereka nggak tahu aja hubungan kita yang sebenarnya. Kita udah seperti keluarga." Gala merangkul pundak Reyan. Akan tetapi rangkulannya segera dilepas paksa oleh Reyan.

"Setelah dipikir-pikir, anggapan orang-orang itu nggak salah, Ga!" ungkap Reyan.

"Maksud lo?" Pupil mata Gala membesar. "Lo nggak beneran suka sama gue kan?" timpalnya.

"Enggaklah!" Reyan langsung membantah. "Gue tadi bicara tentang kedekatan kita selama ini. Mungkin kita menganggapnya hal biasa. Tapi nggak buat orang lain," sambungnya.

"Terus? Kita harus gimana?" balas Gala.

"Mulai sekarang mending kita harus jaga jarak. Kita selama ini terlalu terikat, Ga! Lo bahkan nggak punya teman selain gue kan?" kata Reyan mengusulkan.

"Maksudnya kita nggak temenan lagi?" Gala menyimpulkan.

"Menurut gue begitu," sahut Reyan.

"Bacot lo, Rey! Lo kenapa memperbesar masalah hanya karena omongan orang-orang nggak penting itu!" Gala mendorong Reyan dengan kasar. Dia benar-benar kecewa dengan keputusan cowok tersebut.

"Anggapan orang itu penting, Ga! Gimana kalau kita nggak akan pernah punya pacar karena itu?! Gimana kalau sampai dewasa orang berpikir kita begitu?!" Reyan mengutarakan overthingkingnya.

Gala terperangah. Dia memang sangat mengenal Reyan. Temannya itu selalu berpikir berlebihan saat mendapat masalah. Reyan tidak akan tinggal diam saat masalahnya belum teratasi.

"Oke kalau itu mau lo. Mulai sekarang kita nggak berteman lagi!" Gala terlanjur kecewa. Dia berjalan melewati Reyan dengan langkah cepat. Hanya karena perkataan seseorang, hubungan persahabatan mereka seketika putus.

...***...

Empat tahun berlalu. Selama itu pula Reyan dan Gala tidak berteman lagi. Bahkan saat makan malam keluarga mereka tak saling bicara. Kedua orang tua mereka masing-masing juga sudah tahu kalau keduanya tidak berteman akrab seperti dulu.

Sekarang Reyan dan Gala berusia 17 tahun. Mereka tumbuh menjadi cowok tampan dan sama-sama populer di sekolah. Sayangnya mereka memiliki pesona berbeda.

Reyan dikenal sebagai murid berprestasi. Sementara Gala dikenal sebagai murid pembuat masalah. Karena tidak berteman, keduanya tumbuh dijalur yang sangat berbeda. Perbedaan mereka bak langit dan bumi.

Goodboy, itulah julukan untuk seorang Reyan yang tampan, tajir, dan baik hati. Badboy, begitulah julukan yang tersemat pada Gala. Cowok yang tak kalah tampan dari Reyan, diketahui paling tajir, sering melanggar aturan sekolah, dan playboy.

The Real story begin in next chapter...

..._____...

Gimana pendapat kalian sama gay yang sudah merajalela di zaman sekarang guys? Kasihan yang nggak bersalah jadi kena imbasnya. Emang sulit menghadapi pandangan masyarakat. Baik itu salah atau pun benar. Ditunggu next chapternya akan rutin up tiap hari. 😊

Terpopuler

Comments

alvisable

alvisable

Tulisannya rapi banget, dan seru buat diikuti.. semangat nulisnya ya kak ❤️🔥

2023-06-07

0

dimas naufal

dimas naufal

mlipir

2023-04-01

0

Anis Arfita

Anis Arfita

cusss...

2023-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!