...༻⊠༺...
Seorang guru BK muda yang sering di sapa Bu Ayu, sedang sibuk mewancarai para murid secara bergantian. Sebagai guru BK, Bu Ayu hendak mengetahui rencana seluruh siswanya di masa depan.
Kebetulan orang pertama yang diwawancarai adalah Reyan Erasya. Dia dipersilahkan duduk di kursi yang ada di depan Bu Ayu.
"Apa cita-citamu, Rey? Kau sudah memikirkannya bukan?" pertanyaan itu diberikan Bu Ayu kepada semua muridnya.
"Dokter, Bu!" Reyan menjawab dengan yakin.
Di waktu yang berbeda seorang gadis juga menyebutkan profesi yang sama. Namanya Nindy Fajira. Cewek yang dikenal cantik dan pintar. Jika Reyan sering meraih juara satu umum di sekolah. Maka Nindy-lah saingan terberatnya. Namun akhir-akhir ini Nindy selalu meraih juara dua.
"Dokter! Meski aku sekarang anak yatim piatu. Aku yakin pasti bisa jadi dokter nanti." Begitulah Nindy menjawab pertanyaan Bu Ayu. Dia terlihat begitu percaya diri.
"Bagus. Ibu suka sama semangatmu. Mirip sama peraih juara umum di sekolah ini," komentar Bu Ayu.
"Maksudnya Reyan, Bu?" tebak Nindy. Dia cewek dengan rambut pendek sebahu. Memiliki kulit putih bersih. Jika dalam dunia kenakalan, maka Nindy menjadi saingan untuk seorang Gala.
Nindy merupakan cewek matre. Karena bukan orang kaya, dia memanfaatkan cowok-cowok yang dipacarinya untuk mendapat uang. Benar sekali, Nindy adalah playgirl. Dia bahkan sekarang juga memacari lelaki yang sudah beristri.
"Iya, siapa lagi," tanggap Bu Ayu.
"Wajarlah sama. Kami kayaknya berjodoh, Bu..." ujar Nindy sembari tersenyum. Seperti banyak cewek di sekolah. Ia juga mengidolakan Reyan. Zaman sekarang cowok goodboy yang berkharisma begitu mempesona.
Pernah satu kali seorang murid iseng yang mengadakan vote siapa cowok tertampan di sekolah. Reyan meraih peringkat pertama. Sedangkan Gala mendapat peringkat kedua. Semua murid memang tidak bisa membantah the power of anak teladan. Reyan tidak hanya dikagumi teman-temannya tetapi juga para guru.
"Hahaha! Kamu bisa aja. Siapa yang nggak mau berjodoh sama Reyan sih. Ibu juga mau," ucap Bu Ayu genit. Dia memang seorang janda muda yang terkadang mengagumi beberapa murid. Bu Ayu sangat suka siswa-siswa yang berparas tampan. Ya, di dunia ini memang ada model guru yang begini.
"Ah, Ibu ikut-ikutan." Nindy mencoba memaklumi. Setelah diberi pertanyaan lain, dia dipersilahkan keluar.
Saat keluar, siswi lain dipersilahkan masuk. Nindy berpapasan dengannya saat hendak keluar. Namanya adalah Arini Felita. Dia salah satu cewek cantik di sekolah seperti Nindy. Memiliki rambut panjang, kulit putih bersih, hidung mancung dan iris mata kecokelatan. Namun sayang, kelebihannya hanya cantik saja. Ia tidak begitu berbakat dalam pelajaran maupun olahraga.
"Aku pengen jadi chef kalau besar nanti. Ibu tahu master chef kan? Nah, aku pengen jadi seperti Chef Renata," ungkap Arini. Dia memang sosok yang ceria.
"Oh... Berarti kamu pintar masak?" tanya Bu Ayu.
"Masih belajar sih, Bu." Arini memegang tengkuknya sambil tersenyum malu. Dia mungkin seperti remaja pada umumnya. Tertarik dengan sebuah profesi yang ditontonnya di televisi. Lalu menjadikannya sebagai cita-cita untuk masa depan. Ya, Arini salah satu korban eksploitasi televisi.
"Ya sudah. Kalau ada kegiatan yang terkait sama dunia memasak, Ibu pasti akan kasih informasi ke kamu ya," ucap Bu Ayu.
Arini lantas mengangguk. Dia segera keluar dari ruang BK.
Satu per satu murid sudah masuk secara bergantian ke ruang BK. Kecuali Gala yang sekarang justru ayik tiduran di belakang sekolah sendirian.
Seragam putihnya tampak dikeluarkan dari celana. Dua kancing bajunya dibiarkan terbuka. Gala menikmati rokok kedua untuk hari ini.
Tap!
Tap!
Tap!
Suara langkah kaki terdengar mendekat. Pemiliknya tidak lain adalah Sandika Mahardana. Lelaki berambut keriting dengan tahi lalat di bibir bawahnya. Dia salah satu teman dekat Gala. Teman bersama memberontak peraturan sekolah.
"Ga! Lo dicari Bu Ayu!" seru Sandika.
Gala membuka lebar kelopak matanya. Kemudian duduk tegak. Mendengar nama Bu Ayu dia langsung bersemangat. Di sekolah Bu Ayu memang idola para murid lelaki. Terutama untuk para cowok yang matanya suka jelalatan seperti Gala.
"Bu Ayunya dimana?" tanya Gala sambil melompat turun dari meja bekas yang selalu menjadi objek nongkrong di belakang sekolah.
"Kan tadi gue udah bilangin kalau Bu Ayu suruh semua murid datang ke ruang BK! Lo aja yang nggak perhatiin baik-baik omongan gue," tukas Sandika.
"Bacot lo, San! Gue pergi dulu." Gala menyerahkan rokok bekasnya pada Sandika. Lalu ke toilet terlebih dahulu. Dia membasuh wajah dan berkumur-kumur untuk menghilangkan bau rokok. Selanjutnya barulah dia berlari menuju ruang BK.
Saat dalam perjalanan, Gala tak sengaja menabrak Reyan yang sedang membawa banyak buku. Dia terlalu cepat berlari hingga menabrak Reyan. Buku-buku yang dibawa cowok itu sontak jatuh terhambur ke lantai.
"Hei!!!" pekik Reyan marah. Dia segera melotot ke arah orang yang menabraknya. Sebab Reyan sangat mengenal bagaimana sosok Gala. Berambut cepak, tinggi, dan memiliki badan cukup atletis dibanding dirinya.
Gala berhenti melangkah dan menengok. Dia justru mengacungkan jari tengah dan berlalu pergi. Tidak ada sama sekali niat dalam dirinya untuk membantu Reyan memunguti buku yang berserak di lantai.
"Gala sialan!" maki Reyan sembari mengambil buku-buku yang terjatuh.
"Sini gue bantu." Seorang cewek yang kebetulan lewat memutuskan membantu. Dia tidak lain adalah Arini. Cewek yang sudah membuat Reyan jatuh hati.
"Nggak usah, Rin. Gue bisa sendiri. Bukunya nggak banyak kok." Reyan mencoba menolak karena tak ingin membuat Arini repot.
"Udah, nggak apa-apa." Arini tetap membantu. Bahkan menemani membawa buku ke ruang guru.
Bertepatan dengan itu, bel pertanda masuk kelas berbunyi. Gala baru saja tiba di ruang BK.
"Sorry, Bu! Aku telat. Tadi kebelet dulu soalnya," ucap Gala beralasan.
"Kebelet atau malas-malasan?" selidik Bu Ayu sambil menyilangkan tangan.
"Mana mungkin sih aku malas-malasan kalau dipanggil sama Ibu. Guru paling cantik seantro SMA 8 ini," goda Gala. Sebenarnya tingkat playboy dia sekarang hanya dalam tahap coba-coba. Gala sudah pernah memacari cewek yang seumuran, bahkan anak SMP yang lebih muda darinya. Sekarang dia penasaran dengan perempuan yang lebih tua jauh darinya.
Bu Ayu tertawa centil. Bukannya merasa tidak nyaman, dia malah senang mendapat rayuan Gala. Bu Ayu segera mempersilahkan Gala duduk.
"Sekarang beritahu Ibu, apa cita-citamu?" ujar Bu Ayu.
"Hmm..." Gala berpikir. Jujur saja, dia tidak pernah memikirkan ingin jadi apa di masa depan. Bingung, itulah mungkin jawaban tepat dari Gala. Memang kebanyakan remaja mempunyai jalan pikiran seperti Gala. Tidak tahu harus bagaimana dengan masa depan. Yang terpenting dijalani saja seadanya.
"Nggak tahu deh, Bu. Aku belum kepikiran," jawab Gala.
"Kamu kan hebat dibidang olahraga. Kamu bisa jadi atlet, tentara, atau polisi," saran Bu Ayu.
Gala kembali berpikir. Sampai sesuatu hal terlintas dalam kepalanya. Ia tersenyum miring.
"Aku tahu cita-citaku. Jadi masa depan Bu Ayu," kata Gala.
Bu Ayu lagi-lagi dibuat tersipu. Entah karena terlalu lama menjanda, dia seringkali terbawa perasaan saat mendapat rayuan murid.
Gala puas melihat reaksi Bu Ayu. "Kenapa chat aku tadi malam nggak dibalas, Bu?" tanyanya.
"Gala, Ibu punya anak masih kecil. Tadi malam dia cerewet banget," jelas Bu Ayu.
"Oh... Nggak apa-apa deh. Aku maafin." Gala berdiri dan berjalan menghampiri Bu Ayu. Ia memberi kecupan singkat ke pipi sang guru.
Bu Ayu terkesiap. Dia menggigit bibir bawahnya karena berusaha menahan godaan. Terlebih Gala salah satu murid tertampan di sekolah.
"Ya udah, aku pergi," pamit Gala seraya berjalan menuju pintu.
"Tunggu!" cegah Bu Ayu.
Gala berhenti melangkah. Dia tersenyum puas. Perlahan dirinya menatap ke arah Bu Ayu.
"Jangan pergi dan tutup pintunya!" perintah Bu Ayu.
Gala langsung melakukan perintah Bu Ayu. Setelah pintu tertutup, Bu Ayu mendekat dan mencium bibirnya. Gala tentu tak menolak karena alasan dirinya merayu memang bertujuan untuk itu.
Gala yang mengenakan seragam putih abu-abu, asyik berciuman panas dengan seorang perempuan lebih tua yang mengenakan seragam dinas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
dimas naufal
bu ayu knpa g nampar si gala
2023-04-01
0
Whila Abigail
perdana mampir Thor,bagus jg ceritanya,wkwkwkw mank Bu ayu umur nya brp Thor,ko bisa sih gala mesraaan SM guru nya🤭
2023-03-25
0
Junifa
lah guru BK kok malah ngajarin muridnya ciuman 😱dasar Bu ayu efek kelamaan janda kali ya😆
2023-03-24
0