Bab 18 - Pesan Misterius

...༻⊠༺...

Nindy menghela nafas. Dia meletakkan kembali jam tangan Gala yang hampir diambilnya.

"Ngambil tanpa izin bukan gaya gue," gumam Nindy. Dia akhirnya memilih pergi meninggalkan rumah Gala.

Di waktu yang sama, Arini baru saja bangun dari tidur. Dia mengambil ponsel. Berharap bisa menemukan pesan dari Reyan dari sana.

Sayangnya, pesan yang diharapkan Arini tidak ada. Cewek itu lantas menghela nafas panjang. Ia hanya bisa menemukan pesan dari cowok lain yang bernama Dika.

"Gue berharap banget sama Reyan. Tapi kayaknya dia nggak bakalan mau pacaran sekarang," ucap Arini.

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu. Arini langsung merubah posisi menjadi duduk. Menyuruh orang yang datang untuk masuk.

Ternyata orang yang datang adalah Candra. Kakak lelaki Arini.

"Kenapa, Kak?" tanya Arini.

"Baru bangun tidur lo? Parah!" komentar Candra.

"Apaan sih, datang-datang langsung bicara gitu," sahut Arini dengan wajah cemberut.

"Ini udah siang kali. Biar hari minggu, sebaiknya tetap bangun pagi seperti biasa," ujar Candra.

"Tujuan Kakak datang ke kamarku cuman mau ngomel ya?" tukas Arini.

"Mau ngajak sarapan. Tuh semua orang udah pada ngumpul!"

"Ya udah, aku mau mandi bentar." Arini beringsut ke tepi ranjang. Ia segera beranjak ke kamar mandi.

Usai membersihkan badan, Arini mengenakan pakaian. Bersamaan dengan itu, dia menerima pesan terbaru dari nomor tak dikenal.

Pesan tersebut berbunyi, 'Gimana? Udah dicoba barangnya?'

Kening Arini mengernyit. Ia tak mengerti dengan maksud pesan itu. Tetapi anehnya Arini merasa pesan tersebut ada hubungannya dengan serbuk terlarang yang dia dapat.

Untuk memastikan, Arini berniat menghubungi Reyan. Namun cowok itu justru menghubunginya lebih dulu.

"Rey! Gue baru aja mau telepon," seru Arini.

"Yang benar? Lo dapat pesan misterius nggak?" tanya Reyan dari seberang telepon. Ia sepertinya juga menduga itu dari pelaku yang telah menaruh narkoba ke dalam tasnya.

"Iya! Dari nomor tak dikenal. Gue nggak berani balas pesannya atau telepon balik," sahut Arini.

"Gue udah coba. Nomornya nggak aktif. Coba lo kirim nomornya ke gue, mungkin aja beda," saran Reyan.

"Oke." Arini segera melakukan suruhan Reyan. Setelah nomor terkirim, Reyan mengkonfirmasi bahwa nomornya sama.

"Sekarang gimana? Kayaknya kita diteror deh," simpul Arini yang merasa cemas.

"Lo mending tenang dulu. Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Gue akan telepon Gala buat tanya apa dia juga dapat pesan itu," ucap Reyan.

"Ya udah kalau gitu," kata Arini. Pembicaraannya dan Reyan segera berakhir.

Di sisi lain Gala baru saja masuk ke gereja. Semua orang duduk bersusun di sana untuk melantunkan nyanyian pujian. Itu dilakukan cukup lama.

Gala yang merasa bosan, berdalih pergi ke toilet. Padahal dia hanya ingin kabur dari suasana khusyuk yang dirasa tidak cocok baginya.

Gala menyalakan rokok di belakang gereja. Di sana dia mencoba menenangkan diri. Cowok itu mengambil ponsel dan menemukan banyak pesan tak terjawab dari Reyan. Selain itu Gala juga menerima sebuah pesan dari nomor tak dikenal.

Ternyata Gala juga menerima pesan yang sama seperti Reyan dan Arini. Namun tidak seperti dua orang itu, Gala tak peduli. Dia bahkan tidak terpikirkan sama sekali kalau pesan yang diterimanya berkaitan dengan barang terlarang.

Dari kejauhan, atensi Gala tertuju pada seorang perempuan yang mengenakan dress hitam. Dia merasa tidak asing dengan cewek itu. Setelah diperhatikan baik-baik, sosok tersebut memang kenalan Gala. Cewek itu rupanya Nindy.

Nindy berlari menuju gereja. Dia sepertinya sedang tergesa-gesa. Nindy yang tidak melihat keberadaan Gala, masuk begitu saja ke dalam gereja.

Sambil mengatur nafas, Nindy duduk ke sebelah Mawar. Wanita paruh baya penjaga panti asuhan itu langsung mendelik.

"Kenapa pulangnya siang banget. Harusnya kalau menginap di rumah teman itu tahu waktu," omel Mawar dengan nada berbisik.

"Maaf, Bu. Ini aku juga berusaha keras buat datang ke sini," jawab Nindy. Mawar memang mendesaknya untuk datang. Mengingat Nindy salah satu anak tertua di panti. Mawar ingin Nindy memberi contoh baik untuk adik-adiknya.

Nindy mengedarkan pandangan ke sekitar. Mencoba menemukan sosok Gala. Namun yang hanya dirinya temukan adalah kedua orang tua Gala.

'Dia pasti nongkrong keluar,' batin Nindy. Dia terpaksa menghabiskan waktu cukup lama terlebih dahulu. Sebab dirinya datang cukup terlambat tadi.

Setelah merasa waktunya cukup, Nindy meminta izin ke toilet. Lalu keluar dari gereja. Ia sukses menemukan Gala di belakang gereja.

"Di sini ternyata anak durhaka," tegur Nindy.

"Ngapain anak setan? Cariin gue ya?" tanggap Gala santai. Dia mengabaikan dering ponsel yang sejak tadi berbunyi.

"Ponsel lo bunyi terus tuh," ucap Nindy.

Gala mengambil ponselnya. Dia memutuskan panggilan dari Reyan. Lalu men-silence ponselnya agar tidak terganggu lagi.

"Dari Reyan?" tanya Nindy.

"Iya, cowok nyebelin. Makanya gue malas angkat telepon dia," jawab Gala.

Nindy mengambil rokok Gala. Kemudian menyesap rokok tersebut.

"Bukannya kemarin lo jijik ya sama rokok bekas gue. Sekarang kayaknya udah nggak lagi," komentar Gala.

"Gue mau uang tambahan. Ini buat yang tadi pagi." Nindy tak menanggapi perkataan Gala. Ia justru membahas topik lain.

"Parah lo!" balas Gala. Dia mendorong kepala Nindy dengan kesal.

Nindy terperangah. Dia melotot ke arah Gala. "Berani ya lo noyor kepala gue!" protesnya seraya mengarahkan tinju ke wajah Gala. Mencoba melakukan pembalasan.

Gala sigap memegangi tangan Nindy. "Kalau nggak mau kepalanya ditoyor, gimana kalau melakukan hal lain aja," sarannya sembari mendekatkan wajah.

Mata Nindy membuncah hebat. Dia sangat mengerti maksud Gala. Apalagi kalau selain berbuat mesum. "Setan emang lo! Kita lagi di gereja!" tukasnya.

..._____...

Catatan Author :

Aku mau promosi novel terbaru. Judulnya Bukan Sugar Baby Biasa. Buat yang tertarik silahkan cek profilku ya. Terima kasih buat yang bersedia mampir. Btw genrenya teen juga.

Terpopuler

Comments

dimas naufal

dimas naufal

nindy oh nindy

2023-04-16

0

Nunu

Nunu

ok thor

2023-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!