3

"Jahat kamu Bintang. Kamu sendiri yang bilang akan melindungi aku. Sekarang aku yang dipermalukan seperti ini. Saya memang gak bisa mengaji Pak Ustad!! Puas??" ucap Bulan keras.

Bintang memegang tangan Bulan dan memeluknya.

"Bukan maksudku Bulan. Aku hanya ingin kamu berubah, bisa ibadah dan mengaji. Itu saja. Maafkan aku." ucap Bintang lirih menyesali ucapannya yang membuat Bulan menangis.

Ustad Ihsan menatap keduanya dengan rasa yang aneh. Kedua saudara kembar itu begitu menyayangi namun memiliki sifat dan akhlak yang bertolak belakang.

"Iya Bintang. Bulan cuma punya Bintang. Bulan gak ada pilihan lain, selain menerima permintaan Aby dan Umi untuk sekolah disini, dari pada semua fasilitas Bulan dicabut sama Aby." ucap Bulan lirih.

"Ada aku, Bulan jangan sedih ya. Malu sama Ustad Ganteng." ucap Bintang berbisik di telinga Bulan.

"Bintang!!!! Ngomong apa sih!! Ngeselin banget." ucap Bulan ketus sambil melepas pelukannya dengan Bintang.

Ustad Ihsan tampak menghela nafas panjang melihat interaksi keduanya. Cantik-cantik gak bisa ngaji, batinnya di dalam hati.

"Maaf Pak Ustad. Kita lanjutkan lagi." ucap Bintang dengan sopan.

Mereka bertiga berjalan memasuki area Pondok Pesantren. Ustad Ihsan menjelaskan fungsi setiap ruangan dan kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan selama di Pondok Pesantren Al Ikhlas ini.

"Itu Pondok Putrinya. Bulan nanti disana. Nanti akan saya perkenalkan Ustadzah yang bertanggungjawab disana. Namanya Ustadzah Hilya." ucap Ustad Ihsan pelan sambil menunjuk ke arah pondok putri tersebut

Bulan menatap tempat itu dengan seksama. Tempat yang sederhana dan sangat berbeda dengan rumahnya yang cukup besar dan mewah.

"Kamu pasti bisa Bulan. Semangat." ucap Bintang berbisik.

Seolah Bintang itu mengerti dengan situasi dan kondisi yang saat ini dialami oleh Bulan. Menerima dengan ikhlas itu kan tidak mudah, perlu proses yang mana proses itu pasti sulit.

Bulan hanya menunduk pasrah. Pilihannya cuma satu mau gak mau harus mau. Suka gak suka harus suka.

DI SAUNG KYAI

"Antum mengerti kan. Bulan itu manja sekali, tolong diperhatikan secara khusus. Ana yang salah mendidik anak perempuan. Ana juga kasihan, tapi ini demi Bulan sendiri." ucap Rendy dengan gusar.

Sofi mengusap lengan suaminya dengan lembut.

"Antum harus ikhlas Rendy. Percayakan anak antum pada Ustadz Ihsan. Anakmu aman." ucap Kyai Mansyur pelan.

"Ana hanya ingin, anak ana jadi wanita Sholehah, memiliki jodoh yang baik yang bisa membimbing Bulan dunia dan akhirat. Kalau ada yang pantas, ana mau menjodohkan anak ana lewat ta'aruf." ucap Rendy pelan.

Dalam pikiran Rendy, agar Bulan bisa betah dan cepat beradaptasi.

"Antum yakin? Ana ada calonnya, dia lelaki yang amat sholeh. Banyak yang suka dan dan mengidamkan dia, hanya saja dia masih memilih yang benar-benar sesuai." ucap Kyai Mansyur pelan.

"Boleh ana tahu siapa dia?" tanya Rendy kemudian.

"Boleh, Dia ustad Ihsan, guru agama yang tadi ada disini." ucap Kyai Mansyur pelan.

"Ustad Ihsan? Kalau lelaki itu dia, tidak ada alasan ana menolaknya Kyai. Bisa pertemukan ana dengannya secara pribadi? ana akan minta langsung." tanya Rendy kemudian.

"Menginaplah semalam, nanti malam akan ana atur waktu yang tepat agar antum bisa berbicara lebih banyak tentang ustad Ihsan." ucap Kyai Mansyur pelan.

"Baiklah Kyai. Ana mau, tapi ana merepotkan antum." tanya Rendy pelan.

"Sudah ana siapkan semuanya. Antum tenang saja." ucap Kyia Mansyur pelan.

"Terima kasih Kyai." ucap Rendy pelan.

Sudah dua jam menjelang waktu ashar sejak selesai makan siang, Bulan dan Bintang berkeliling Pondok Pesantren Al Ikhlas bersama Ustad Ihsan. Mereka bertiga kembali ke Saung Kyai Mansyur.

Pak Kyai dan Rendy pun masih di tempat yang sama membicarakan masalah anak perempuannya yang perlu bimbingan khusus. Sedangkan Sofi dan Umi Siti sibuk mengurus dapur untuk persiapan makan malam dan membuat snack sore untuk santai setelah ashar.

"Assalamualaikum ... Pak Kyai. Afwan saya pamit dulu mau adzan di Masjid Ponpes. Ini sudah saya ajak berkeliling, mungkin setelah ashar saya kembali untuk mengantarkan mereka ke kobong." ucap Ustad Ihsan dengan sopan dan lembut.

"Waalaikumsalam makasih Ihsan. Antum adzan dulu, sudah mau waktunya." ucap Kyai Mansyur pelan menitah Ustad Ihsan.

"Saya ikut Pak Ustad." ucap Bintang pelan.

"Silahkan Bintang, ayo." ucap Ustad Ihsan pelan.

Ustad Ihsan dan Bintang kembali lagi ke Pondok Pesantren menuju Masjid Ponpes. Mereka memasuki masjid dan berwudhu sebelum masuk ke dalam.

"Bintang bisa adzan? Silahkan adzan." ucap Ustad Ihsan.

"Bisa Pak Ustad. Insya Allah Bintang coba." ucap Bintang mantap.

Bintang pun berjalan ke depan dan mulai mengumandangkan adzan. Suaranya bagus sekali tanpa cela. Bintang selalu juara adzan. Suaranya sangat merdu dan syahdu.

Suara adzan itu pun sampai juga di Saung Kyai Mansyur. Kyai Mansyur sempat terdiam mendengarkan dengan khidmat sambil memejamkan mata. Suaranya merdu hingga membuat hati bergetar hebat.

"Ini suara Bintang kan?" celetuk Bulan polos.

"Iya. Bintang itu selalu sempurna dalam mengumandangkan adzan." ucap Rendy pelan.

"Iya Bintang memang sempurna." ucap Bulan ketus.

"Bukan gitu Bulan. Bulan juga sempurna hari ini menjadi wanita Sholehah. Memakai gamis dan berkerudung, pokoknya cantik maksimal." ucap Rendy pelan memuji Bulan.

Bulan yang awalnya mencebikkan bibirnya pun kemudian tertawa lepas mendengar Aby nya memuji cantik maksimal. Dasar anak labil, baru dibilang cantik maksimal sudah bahagia. Ternyata bahagia itu sederhana ya, ada yang memuji saja kita bahagia. Maka sering-seringlah memuji orang karena akhlaknya, karyanya ataupun sesuatu yang dilakukan karena manfaatnya.

Kyai Mansyur, Rendy, Umi Siti, Sofi dan Bulan sholat berjamaah di Saung dengan Kyai Mansyur sebagai imamnya.

Sedangkan di Masjid, banyak santriwan dan santriwati bertanya tanya siapa gerangan yang mengumandangkan adzan dengan sempurna. Semua takjub mendengar suara Bintang, tak terkecuali Ustad Ihsan pun memberikan kedua jempolnya.

Setelah sholat ashar berjamaah di Masjid Ponpes. Ustad Ihsan dan Bintang pun kembali ke Saung Kyai Mansyur. Banyak Santriwan dan Santriwati yang bertanya-tanya tentang siapa lelaki yang mengumandangkan adzan dan berjalan beriringan dengan Ustadz Ihsan.

Di Kediaman Saung Kyai Mansyur. Semua orang sudah berkumpul dan menikmati sore dengan udara yang semakin sejuk khas pedesaan.

Teh manis panas dengan pisang goreng pun cocok menemani obrolan santai di sore hari. Kyai Mansyur dan Rendy sudah sepakat untuk memasukan Bulan dan Bintang setelah ashar ini.

"Assalamualaikum ... Aby, Pak Kyai." ucap Bintang sopan saat memasuki teras Saung.

Bintang dan Ustad Ihsan pun masuk ke teras Saung dan menyalami semua orang disana dengan mencium punggung tangan mereka dengan hormat.

"Waalaikumsalam ... sini Nak. Makan dulu, setelah ini kita ke Kobong untuk mengantarkan kalian berdua mulai masuk dan belajar di Pondok Pesantren ini." ucap Aby Rendy mantap.

"Iya Aby. Bintang setuju." ucap Bintang pelan sambil melirik Bulan yang masih saja menggelendot pada lengan Umi Sofi dengan manja.

"Suara Bintang sangat bagus saat adzan tadi." ucap Kyai Mansyur memuji.

Bintang pun tersenyum dan menjawab "Bintang sering ikut lomba adzan Pak Kyai. Alhamdulillah selalu juara satu, jadi Bintang sudah biasa mengumandangkan adzan." ucap Bintang pelan.

Terpopuler

Comments

jamettSukaFiksi

jamettSukaFiksi

ku kira bintang cowo😭

2024-06-14

0

Erna Shakila

Erna Shakila

llll

2023-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 Pesona Guru Killer 1
66 PGK.2
67 PGK.3
68 PGK.4
69 PGK.5
70 PGK.6
71 PGK.7
72 PGK.8
73 PGK.9
74 PGK.10
75 PGK.11
76 PGK.12
77 PGK.13
78 PGK.14
79 PGK.15
80 PGK.16
81 PGK.17
82 PGK.18
83 PGK.19
84 PGK.20
85 PGK.21
86 PGK.22
87 PGK.23
88 PGK.24
89 PGK.25
90 PGK.26
91 PGK.27
92 PGK.28
93 PGK.29
94 PGK.30
95 CINTA BEDA AGAMA.1
96 CBA.2
97 CBA.3
98 CBA.4
99 CBA.5
100 CBA.6
101 CBA.7
102 CBA.8
103 65
104 66
105 67
106 68
107 69
108 70
109 71
110 72
111 73
112 74
113 75
114 76
115 77
116 78
117 79
118 80
119 81
120 82
121 83
122 84.Genk1
123 85.Genk2
124 86.Genk3
125 87.Genk4
126 88.Genk5
127 Genk6
128 Genk7
129 Genk8
130 Genk9
131 Genk10
132 Genk11
133 Genk12
134 Genk13
135 Genk14
136 Genk15
137 Genk16
138 Genk17
139 Genk18
140 Genk19
141 Genk20
142 Genk21
143 Genk22
144 Genk23
145 Genk24
146 Genk25
147 Genk.26
148 Genk27
149 Genk28
150 Genk29
151 Genk30
152 Genk31
153 Genk32
154 Genk33
155 Genk34
156 Genk35
157 Genk36
158 Genk37
159 Genk38
160 Genk38
161 Genk39
162 Genk40
Episodes

Updated 162 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
Pesona Guru Killer 1
66
PGK.2
67
PGK.3
68
PGK.4
69
PGK.5
70
PGK.6
71
PGK.7
72
PGK.8
73
PGK.9
74
PGK.10
75
PGK.11
76
PGK.12
77
PGK.13
78
PGK.14
79
PGK.15
80
PGK.16
81
PGK.17
82
PGK.18
83
PGK.19
84
PGK.20
85
PGK.21
86
PGK.22
87
PGK.23
88
PGK.24
89
PGK.25
90
PGK.26
91
PGK.27
92
PGK.28
93
PGK.29
94
PGK.30
95
CINTA BEDA AGAMA.1
96
CBA.2
97
CBA.3
98
CBA.4
99
CBA.5
100
CBA.6
101
CBA.7
102
CBA.8
103
65
104
66
105
67
106
68
107
69
108
70
109
71
110
72
111
73
112
74
113
75
114
76
115
77
116
78
117
79
118
80
119
81
120
82
121
83
122
84.Genk1
123
85.Genk2
124
86.Genk3
125
87.Genk4
126
88.Genk5
127
Genk6
128
Genk7
129
Genk8
130
Genk9
131
Genk10
132
Genk11
133
Genk12
134
Genk13
135
Genk14
136
Genk15
137
Genk16
138
Genk17
139
Genk18
140
Genk19
141
Genk20
142
Genk21
143
Genk22
144
Genk23
145
Genk24
146
Genk25
147
Genk.26
148
Genk27
149
Genk28
150
Genk29
151
Genk30
152
Genk31
153
Genk32
154
Genk33
155
Genk34
156
Genk35
157
Genk36
158
Genk37
159
Genk38
160
Genk38
161
Genk39
162
Genk40

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!