Niken

"Sebenar nya apa yang terjadi Sa? Kenapa ibu mu marah seperti itu sampai mengusir mu segala," tanyap Santi setelah tangis Salsa mulai reda.

"Ibu marah karna aku tidak sengaja melukai tangan suami nya dengan pisau," lirih Salsa.

"Hah!!! kenapa? Pasti ayah tirimu berbuat macam macam lagi ya,? tanya Santi menerka.

Salsa mengguk lemah.

"Arrrrrg..... Dasar laki-laki mesum, harus nya kamu tusuk perut nya sekalian, biar dia mati," geram Santi penuh emosi dengan kedua tangan yang mengepal kuat.

"Kalau aku menusuk nya, nanti dia mati aku masuk penjara, kamu mau aku di penjara penjara?" tanya Salsa menatap lekat sahabat nya.

Santi tampak berpikir sejenak.

"Iya juga sih! tapi aku tu kesal dengan laki laki seperti itu, sudah lah pengangguran, mesum pula tuh," gerutu Santi yang sejak tadi merasa geram sendiri.

"Kenapa sih, ibu mu itu seperti cinta mati gitu sama pria mesum itu, bisa bisa nya ibu mu lebih percaya perkataan laki laki mesum itu, dari pada anak nya sendiri." gerutu Santi yang belum habis.

"sudah lah San, aku capek, aku mau tidur," Salsa seperti tidak ingin membahasnya.

"Tapi aku tidur di mana San?" Imbuh Salsa setelah sadar ranjang sahabat nya itu hanya muat untuk satu orang saja.

"Kamu bisa tidur di kamar Mamaku, kebetulan Mama, dan Papa lagi ke Surabaya menjenguk nenek yang lagi sakit," ucap Santi memberi saran.

"Nggak mau lah, segan lah aku San. masa aku tidur di kamar orang tua mu." ucap Salsa menolak.

Santi berpikir sejenak memikirkan tempat tidur untuk sahabat itu.

"Begini saja, kamu tidur di sini, biar aku tidur di kamar Mama," saran Santi lalu melangkah kan kakinya keluar.

"Maaf ya San, aku jadi tidak enak hati, sudah merepotkan mu," lirih Salsa menghentikan langkah sahabat nya yang sudah di ambang pintu.

"Kamu tenang saja jangan mikir macam macam, tidur yang nyenyak besok sekolah." ucap Santi melanjutkan langkah keluar kamarnya.

Salsa menghempaskan tubuh nya diranjang kecil milik sahabatnya itu, pikiran nya masih terbang melayang entah kemana. Malam itu hanya beberapa jam saja ia tertidur, sebelum pagi datang.

"Tok

Tok

Tok

Terdengar pintu kamar di ketuk dari luar.

"Ya sebentar, " sahut Salsa dari dalam kamar, diam sejenak mengumpulkan kesadarannya yang baru beberapa jam lalu tertidur, setelah itu baru ia bangkit dari ranjang membuka pintu.

Ceklek

Pintu terbuka, terlihat Santi sudah berdiri di depan pintu kamar.

"Gimana tidur mu semalam, nyenyak nggak? " tanya Santi yang lansung menyelonong masuk ke dalam kamar. ia meraih handuk yang tergantung, kemudian melangkah keluar menuju kamar mandi.

"Hoam," Salsa yang masih mengantuk menguap lebar.

'Bagaimana aku akan pergi sekolah, sedangkan seragam, tas dan semu perlengkapan alat tulis ada di rumah Ibu.' batin Salsa seraya duduk di sisi ranjang.

"Ya Tuhan, kenapa nasib ku seperti ini?" gumam Salsa sembari mengusap wajahnya kasar.

Tidak lama Santi masuk ke dalam kamar, ia melihat Salsa yang duduk di tepi ranjang, menekuk wajah nya di atas ke dua paha.

"Salsabila, buruan mandi sana. udah siang nih nanti kita telat kesekolahnya," ucap Santi yang lansung membuka lemari pakaian nya.

"Sepertinya hari ini aku nggak sekolah deh San," lirih Salsa menatap sahabat nya dengan mata yang berbinar.

"Loh, kenapa? Apa kamu sakit?,tanya Santi seraya meraih seragam sekolah nya yang ada dalam lemari.

"Bukan, masalahnya seragam, tas, sepatu, buku-buku, serta alat tulis lain nya kan ada di rumah Ibu! " ujar Salsa memberi penjelasan.

"Kamu kan bisa pakai seragam aku. Nggak ada masalah kan, sekarang kamu buruan mandi. Ingat beasiswa mu, jangan malas malas. Ayo buruan mandi sana," ucap Santi lalu melempar kan handuk padanya.

Salsa menghela nafas besar, lalu melangkah ke kamar mandi.

.

.

.

****

Di tempat lain, tampak Zidan sedang fokus menatap layar laptopnya, di meja nya juga terdapat tumpukan kertas yang menumpuk.

kriiiiiiiing.......

Kriiiiiiing........

Kriiiiiiing........

Suara telopon yang terletak di sudut meja itu berbunyi, Zidan lalu meraih gagang telopon itu.

"Hallo Tuan, di luar ada nona Niken ingin bertemu," ucap suara di sebrang telepon

"Jangan biarkan dia masuk," jawab Zidan dingin.

Gagang telopon itu pun ia letak kan kembali ke tempatnya semula. tidak lama, pintu terbuka, terlihat seorang wanita cantik masuk kedalam ruang kerjanya. Perempuan itu mengenakan dress merah darah selutut, sepatu heels, serta tas kecil yang tergantung di tangan nya.

"Hi Zi," sapa wanita itu, dengan senyum khas nya, berjalan mendekat ke arah Zidan. Di belakang wanita ada berdiri seorang wanita dengan wajah tertunduk takut.

"Ma-maaf Tuan, Nona Niken memaksa masuk," lirih wanita yang berdiri di belakang Niken.

"Kamu keluar lah," ucap Zidan, pada wanita itu.

Wanita itu lalu keluar setelah memberi hormat dengan membungkuk kan kepalanya.

Zidan menatap sinis pada Niken yang berjalan mendekatinya.

"Mau apa kau kesini?" tanya Zidan dingin.

"Kenapa? kamu sibuk kah?" tanya wanita itu yang lansung duduk di kursi depan meja Zidan.

"Ya," Balas Zidan dingin, tanpa melihat ke arah wanita itu.

"Baiklah, tadi nya aku hanya ingin mengajak mu untuk makan siang, tapi karna kamu sibuk aku akan menunggu mu sampai selesai disini," ucap wanita itu, lalu berdiri dan melangkah kan kaki nya berjalan ke arah sofa yang berada di sudut ruangan itu.

'Dasar wanita tidak tau diri,' gerutu Zidan.

"Aku sibuk kau pulang lah? " ucap Zidan sinis tanpa menoleh.

"Tidak Zi, aku rindu kamu honny, apa itu salah? " tanya wanita itu dengan santai nya.

"Apa kamu lupa honny-"

"Enyah lah kau dari sini! sebelum aku melempar kan mu kebawah!" dengus Zidan emosi.

"Aku tidak yakin kamu akan melakukan itu honny, " ujar wanita itu melangkah mendekati Zidan.

"kau jangan menguji kesabaranku Niken!"

"Ssssst.... Aku ingin kamu honny, " bisik wanita itu. seraya melingkarkan tangannya di leher zidan.

Zidan merasakan sesuatu saat nafas wanita itu meniup pelan daun telinganya.

"Kau mau pergi, atau-???" ucapan zidan di potong lebih dalulu oleh wanita itu.

"Atau apa honny?" tanya wanita itu.

"Berapa yang kamu mau? " tanya Zidan lalu mengeluarkan ponsel nya.

"Lima ratus juta saja,.honny," ucap wanita itu sambil menggigit daun telinga zidan.

Dengan cepat Zidan membuka menu ponsel nya, jemarinya bermain di layar ponsel itu.

"Thanks you honny, "ucap wanita itu, yang kini bibirnya telah bermain di samping leher Zidan.

"Sekarang pergilah! usir Zidan, setelah notif di ponsel nya berbunyi.

Wanita itu pun lansung pergi setelah, mengecup sekilas bibir Zidan.

"Cihh. dasar wanita brengsek, tunggu saat nya."

Episodes
1 Awal pertemuan
2 Di Ancam lapor polisi
3 3.Makan di restoran
4 Malu untuk menompang
5 Niken
6 Akan dijual
7 Gugup dan takut
8 Dibawa ke mension
9 Pergi ke Mall
10 Di Mall
11 Makan malam
12 Perkara Pizza
13 Di culik
14 Hasutan Herman
15 Membujuk Santi yang merajuk.
16 Masuk penjara.
17 Rencana menikah.
18 Rencana harus tetap berjalan.
19 Perkara membuka pintu mobil
20 Ingin mencekik nya.
21 Om mau ngapain?
22 Sah....
23 Indah nya pemandangan
24 Perkara nasi goreng
25 Rendi
26 Nomor ponsel asing
27 27. Kejadian di Mall
28 28. Mimpi buruk
29 Menjaga Istri yang Sedang Sakit
30 Tidak Mengizinkan
31 Mengganti Baju
32 Seharian menjaga istri di kamar
33 Merencanakan pindah kamar
34 Dia, Istri ku lah.
35 Kalau Om lagi ngapain?
36 Hidung mu bermasalah
37 Apa dia cemburu?
38 Bilang saja kamu tidak mau menolong saya
39 Perkara boneka.
40 Perkara suapan
41 Pijatan istri
42 Sarapan pagi
43 Solusi sahabat
44 2 Wanita
45 Ke Mall dengan suami
46 Mencari gaun
47 Dua porsi
48 Pindah kamar
49 Miss Rida
50 Marah-Marah
51 Takut di tinggal sendiri.
52 Di tempat Pesta
53 Hamil?
54 Setan.
55 Kedatangan tamu
56 Mak mak bawel
57 Rasa rindu
58 Ganti baju.
59 Pingsan
60 Minta pisah
61 Nasehat Raka
62 Lupa
63 Bahagia diajak Dinner
64 Jangan panggil saya Om
65 Mas sengaja ya?
66 Gagal
67 Pulang
68 Terpaksa mandi dua kali.
69 Berharap tidak di izinkan.
70 Cinderella
71 Emosi tidak stabil lah?
72 Jangan tidur dulu!
73 Tidak fokus.
74 Datang ke kantor
75 Cemas
76 Terbuai
77 Sakit perut
78 Bioskop
79 Khawatir dengan ancaman Rocky
80 Tunggu aku ya pacar.
81 Cemas
82 Apa saya bau?
83 Ngga usah pedulikan aku.
84 Hamil
85 Nasehat Maria
86 Hendro
87 Sayang
88 Mandi Malam
89 Bangun kesiangan
90 Pulang tengah hari.
91 Tugas sekolah
92 Tak rela.
93 Mana istriku
94 Pulang dengan ku sekarang!
95 Merajuk
96 Bakso
97 Demam
98 Minum obat
99 Kepala sakit perut
100 Pura-pura sakit
101 Janji akan cepat pulang
102 Harus kuat demi anak dan menantu
103 Mertua terbaik
104 Perkara makan dalam rantang
105 Tidak mau makan
106 Belum kenyang
107 Rindu tidur memeluk suami
108 Mandi
109 Luluh
110 Adu domba Niken
111 Mas punya selingkuhan, ya?
112 Ulah Niken
113 Berdamai
114 Temani mandi
115 Tidak bisa tidur
116 Penyesalan Rita
117 Boleh tidak?
118 Sekretaris dan secangkir kopi
119 Merajuk
120 Rencana mertua
121 Kabar dari santi
122 Maaf
123 Membujuk
124 Pagi yang menyiksa
125 Di luar dugaan
126 Kado
127 Pencuri
128 Akan mencari Rita
129 Cemburu
130 Aku sangat mencintai suamiku
131 Hukuman
132 Tanggung jawab
133 Janji
134 Minta di suapkan.
135 Ulah Herman
136 Masalah besar
137 Nasehat
138 Apa gara-gara rendang?
139 Masuk angin
140 Kelilipan
141 Dua ronde
142 Bab spesial Santi & Raka
143 Babak-bapak suka ngerumpi
144 Kencan pertama Raka
145 Tidak percaya diri
146 USG
147 Kamu hebat Zi!
148 Diana
149 Curiga
150 Lingerie
151 Tebusan
152 Amarah Zidan
153 Kontraksi
154 Kelahiran Twins
155 Zio dan Zia
156 End
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Di Ancam lapor polisi
3
3.Makan di restoran
4
Malu untuk menompang
5
Niken
6
Akan dijual
7
Gugup dan takut
8
Dibawa ke mension
9
Pergi ke Mall
10
Di Mall
11
Makan malam
12
Perkara Pizza
13
Di culik
14
Hasutan Herman
15
Membujuk Santi yang merajuk.
16
Masuk penjara.
17
Rencana menikah.
18
Rencana harus tetap berjalan.
19
Perkara membuka pintu mobil
20
Ingin mencekik nya.
21
Om mau ngapain?
22
Sah....
23
Indah nya pemandangan
24
Perkara nasi goreng
25
Rendi
26
Nomor ponsel asing
27
27. Kejadian di Mall
28
28. Mimpi buruk
29
Menjaga Istri yang Sedang Sakit
30
Tidak Mengizinkan
31
Mengganti Baju
32
Seharian menjaga istri di kamar
33
Merencanakan pindah kamar
34
Dia, Istri ku lah.
35
Kalau Om lagi ngapain?
36
Hidung mu bermasalah
37
Apa dia cemburu?
38
Bilang saja kamu tidak mau menolong saya
39
Perkara boneka.
40
Perkara suapan
41
Pijatan istri
42
Sarapan pagi
43
Solusi sahabat
44
2 Wanita
45
Ke Mall dengan suami
46
Mencari gaun
47
Dua porsi
48
Pindah kamar
49
Miss Rida
50
Marah-Marah
51
Takut di tinggal sendiri.
52
Di tempat Pesta
53
Hamil?
54
Setan.
55
Kedatangan tamu
56
Mak mak bawel
57
Rasa rindu
58
Ganti baju.
59
Pingsan
60
Minta pisah
61
Nasehat Raka
62
Lupa
63
Bahagia diajak Dinner
64
Jangan panggil saya Om
65
Mas sengaja ya?
66
Gagal
67
Pulang
68
Terpaksa mandi dua kali.
69
Berharap tidak di izinkan.
70
Cinderella
71
Emosi tidak stabil lah?
72
Jangan tidur dulu!
73
Tidak fokus.
74
Datang ke kantor
75
Cemas
76
Terbuai
77
Sakit perut
78
Bioskop
79
Khawatir dengan ancaman Rocky
80
Tunggu aku ya pacar.
81
Cemas
82
Apa saya bau?
83
Ngga usah pedulikan aku.
84
Hamil
85
Nasehat Maria
86
Hendro
87
Sayang
88
Mandi Malam
89
Bangun kesiangan
90
Pulang tengah hari.
91
Tugas sekolah
92
Tak rela.
93
Mana istriku
94
Pulang dengan ku sekarang!
95
Merajuk
96
Bakso
97
Demam
98
Minum obat
99
Kepala sakit perut
100
Pura-pura sakit
101
Janji akan cepat pulang
102
Harus kuat demi anak dan menantu
103
Mertua terbaik
104
Perkara makan dalam rantang
105
Tidak mau makan
106
Belum kenyang
107
Rindu tidur memeluk suami
108
Mandi
109
Luluh
110
Adu domba Niken
111
Mas punya selingkuhan, ya?
112
Ulah Niken
113
Berdamai
114
Temani mandi
115
Tidak bisa tidur
116
Penyesalan Rita
117
Boleh tidak?
118
Sekretaris dan secangkir kopi
119
Merajuk
120
Rencana mertua
121
Kabar dari santi
122
Maaf
123
Membujuk
124
Pagi yang menyiksa
125
Di luar dugaan
126
Kado
127
Pencuri
128
Akan mencari Rita
129
Cemburu
130
Aku sangat mencintai suamiku
131
Hukuman
132
Tanggung jawab
133
Janji
134
Minta di suapkan.
135
Ulah Herman
136
Masalah besar
137
Nasehat
138
Apa gara-gara rendang?
139
Masuk angin
140
Kelilipan
141
Dua ronde
142
Bab spesial Santi & Raka
143
Babak-bapak suka ngerumpi
144
Kencan pertama Raka
145
Tidak percaya diri
146
USG
147
Kamu hebat Zi!
148
Diana
149
Curiga
150
Lingerie
151
Tebusan
152
Amarah Zidan
153
Kontraksi
154
Kelahiran Twins
155
Zio dan Zia
156
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!