Di luar, Amanda yang tadi diusir masih menunggu disana selama lebih dari dua jam. Saat itu hari sudah mulai gelap sepertinya akan hujan. Dia melihat para pengawal keluar dengan kursi roda dengan Arimbi duduk diatasnya.
Fakta bahwa dia diusir sedangkan Arimbi tetap diizinkan tinggal didalam selama lebih dua jam membuatnya benar-benar mendidih tapi sekarang dia senang melihat Arimbi berakhir lebih buruk daripada dirinya.
Emir memang seperti iblis, sama sekali tidak peduli pada wanita! Ujar Amanda pada dirinya.
“Arimbi!” meskipun dia menertawakannya diam-diam, dia harus tetap terlihat peduli dan khawatir, “Oh Arimbi! Apa yang telah terjadi padamu? Kenapa kamu bisa seperti ini?”
Setelah pengawal itu mendorong kursi roda Arimbi keluar, dia memberi isyarat pada Amanda untuk membantunya. Setelah itu, mereka meninggalkan kursi roda itu tanpa mengucapkan sepatah katapun.Pintu masuk kediaman Serkan pun ditutup rapat-rapat.
Saat Amanda melihat Arimbi benar-benar lemas dan wajahnya sepucat mayat, dia bertanya dengan khawatir, “Arimbi apa yang terjadi didalam? Apa yang dilakukan Tuan Emir padamu?”
“Pedas dan kejam!” jawab Arimbi. Rumor itu memang benar----Emir Rayyanka Serkan bukanlah orang yang baik! Ingin rasanya menangis, suaminya itu sungguh keterlaluan!
“Kita tidak seharusnya mempermainkan Tuan Emir sejak awal, dan kamu berani melangkah ke pavilliun itu tanpa izinnya. Apa kamu tidak lihat tadi kalau dia sedang makan? Selain pengawal pribadinya tidak ada yang boleh berada didekatnya. Bahkan tak ada seorangpun yang berani mendekatinya. Temperamennya benar-benar buruk loh! Kudengar para pelayan di kediaman Serkan semua takut padanya dan bahkan keluarganya sendiri pun menghindarinya.”
Arimbi hanya diam saja, sebenarnya dia tidak mengenal Emir tapi dia benar-benar bersyukur pada pria itu karena pria itu pernah berbuat baik padanya di kehidupannya yang lampau. Jadi dia dengan senang hati menikah dengannya saat dia dilahirkan kembali. Namun Arimbi terlanjur menggantungkan hidupnya pada pria itu dan menikahinya. Jadi dia pun memutuskan untuk tetap berada disisi Emir seumur hidupnya.
“Ayo pulang, aku lelah.”ujarnya pelan.
Arimbi tak lagi ingin membahas apapun lagi, yang ingin dia lakukan sekarang adalag pulang dan tidur pulas sementara Amanda tak lagi bertanya saat dia melihat betapa menderitanya adiknya akibat ulah Emir. Amanda membantu Arimbi naik kedalam mobil lalu mereka pun kembali kerumah.
Setelah kejadian itu, Arimbi beristirahat selama beberapa hari untuk memulihkan energi dan selama beberapa hari itu tidak ada yang terjadi apapun pada Emir.
“Kejam dan tak berperasaan, itulah dirinya bukan cuma julukan belaka! Kalau aku tidak salah ya, aku ini kan istri barunya!” Arimbi bersungut-sungut sendirian dikamarnya sambil memeriksa ponsel untuk kesekian kalinya. Tidak ada pesan baru ataupun telepon dari Emir.
Tok tok tok
“Arimbi ini ibu. Boleh ibu masuk, sayang?”
“Pintunya tidak dikunci kok Bu! Masuk saja.” jawabnya lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Pintu kamar terbuka dan Mosha masuk kedalam, melangkahkan kakinya mendekati Arimbi. “Sekarang diluar sedang mendung, jadi tidak terlalu panas. Amanda sudah meminta sekretarisnya untuk datang dan menemanimu berbelanja. Kamu bisa membeli beberapa gaun malam dari M&J Butik untuk menghadiri pesta di hari sabtu nanti.”
“Pesta? Pesta apa Bu?” Arimbi bertanya dengan santai.
“Itu loh sayang, pesta ulang tahun Nona muda keluarga Lavani. Apa kamu belum diberitahukan sebelumnya?” tanya Mosha.
Arimbi pun mengingatnya, acara ini juga terjadi dikehidupannya sebelumnya. Status keluaraga Lavani di Metro berada diurutan kedua setelah keluarga Serkan. Dan Zivana Lavani adalah satu-satunya nona muda dikeluarga mereka. Gadis itu disirami kasih sayang oleh keluarganya dan pesta ulang tahunnya selalu dirayakan dengan mewah dan semua keluarga kaya di Metro diundang untuk datang.
Selain itu, Zivana dan Amanda adalah teman baik, mereka berdua sangat membenci Arimbi si nona muda keluarga Rafaldi yang asli karena Arimbi tumbuh besar di desa dan menurut mereka, tidak pantas Arimbi berada di lingkaran keluarga kaya kelas atas.
Di kehidupan sebelumnya, Arimbi pernah menghadiri pesta itu bersama Amanda dan di pesta itu Zivana sengaja menumpahkan anggur merah ke wajah dan kepalanya. Membasahi gaun malamnya yang berwarna putih dan membuat Arimbi sangat malu sehingga dia ingin pulang saja.
Dengan mata berbinar, Arimbi berpikir untuk membalas mereka dikehidupan yang sekarang. “Bu! Aku sudah punya beberapa gaun yang belum aku pakai. Aku tidak butuh gaun baru lagi.”
Gaun dari M&J Butik terkenal karena gayanya yang elegan, tapi harganya sangat mahal. Meskipun dia kini adalah putri keluarga kaya tapi dia tetap merasa terkejut setiap kali melihat label harga gaun.
“Kamu sudah memakai gaun-gaun itu! Lagipula, gaun yang belum kamu pakai bisa kamu pakai di acara lain. Ibu mau kamu memakai gaun terbaik di acara nanti. Pergilah berbelanja dengan Nona Sandra, belilah apapun yang menarik perhatianmu dan pilihlah beberapa rancangan terbaru dari M&J Butik.”
Di M&J Butik hanya ada satu gaun untuk setiap desain. Hal itu dilakukan supaya menghindari para tamu saling berpapasan dengan memakai pakaian yang sama. Arimbi ingin menolak saat dia tiba-tiba teringat bahwa dia merobek salah satu pakaian Emir. Jadi sudah sepantasnya jika dia mengganginya dengan yang baru. Arimbi pun segera berubah pikiran dan memasang senyum manis. “Baiklah, Bu.”
Dengan lembut Mosha mengelus rambut putrinya yang sepanjang pinggang lalu berkata lembut, “Sayang, kamu harus didandani seperti boneka agar terlihat paling cantik di pesta nanti.”
“Ibu, apa aku tidak cantik kalau tidak didandani seperti boneka?” tanya Arimbi dengan manja.
“Tentu saja kamu cantik. Bahkan tanpa riasanpun, putriku adalah wanita tercantik di kota ini.”
“Benar itu karena ayah dan ibu punya gen yang bagus, aku lahir dari gen-gen terbaik.”
Mosha menepuk ringan keningnya beberapa kali dengan penuh kasih sayang berkata, “Mulutmu manis sekali, apa kamu makan gula hari ini?”
Dengan iseng Arimbi menjulurkan lidahnya, membuat Mosha semakin gemas melihat tingkah putrinya. Dia mengeluarkan kartu kredit dan menjejalkannya ke tangan Arimbi, “Ini uang saku dariku. Beli saja semua yang kamu suka ya, tidak perlu repot-repot menabung uang untukku. Pergilah, jangan buat Sandra menunggu terlalu lama.”
Karena ibunya mendesak, Arimbi pun berganti pakaian lalu memasang sepatu hak tinggi. Setelah itu dia menenteng dompet Hermes yang dihadiahkan ibunya lalu melangkah mengikuti sekretaris Amanda bernama Sandra Calista.
Orang-orang kaya di Metro paling suka berbelanja di Monivong Boulevard dan tiap toko disana adalah toko khusus merek-merek ternama. Saat mereka tiba didepan pintu masuk pusat bisnis yang ramai itu, Sandra memberitahunya,”Nona Arimbi, pergilah berbelanja dulu, aku mau mencari tempat parkir. Aku akan menyusulmu nanti.”
“Oke!” jawab Arimbi lalu turun dari mobil.
Hai readers 👋👋 Author bagiin lagi nih visual para pemeran di novel ini, biar yg baca tambah semangat 😊😊
Visual REZA KANCHANA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 501 Episodes
Comments
Wiwit
bingung dg ceritanya
2024-09-02
0