Tiba-tiba dia melompat kearah Emir, dengan cepat dia merobek kancing baju Emir, menyingkap pakaiannya sehingga memperlihatkan dadanya yang berotot. Arimbi nekad membenamkan wajahnya pada dada Emir lalu menggigitnya dengan kuat. Hal itu membuat Emir melenguh kesakitan, gigi wanita itu sangat tajam hingga menusuk kedalam kulit dadanya. ‘Apa wanita ini dulunya anjing? Dia benar-benar menggigitnya dengan kuat!’ bisik hatinya mengeluh penuh kekesalan atas ulah gila Arimbi.
Emir telah kembali tersadar dan segera menepis dengan kedua tangannya mendorong wanita itu yang telah merangkak ke dekapannya dan kembali menggigitnya itu.
Dorongan yang kuat membuat Arimbi terjatuh ke lantai. Para pengawal yang tersadar dari keterkejutan pun membelalakkan mata tak berani berbuat apapun. Sebaliknya, mereka hanya menatap wanita itu dengan ekspresi yang sulit diartikan dan tatapan horor. Tidak ada seorangpun yang berani melakukan itu pada Tuan Muda sebelumnya. Darimana wanita itu mendapatkan keberaniannya? Apa dia benar-benar berniat memperkosa Tuan Emir?
Semua orang benar-benar tidak menyangka akan melihat kejadian seperti itu. Apa wanita itu sudah gila? Apa yang dipikirkannya hingga berani melakukan hal gila itu.’
“Emir! Aku sudah menandai tubuhmu. Sekarang kamu adlaah milikku dan tanggung jawabku!” ujar Arimbi sambil bangkit dari lantai dan memberitahu Emir dengan senyum manis diwajahnya. “Aku tidak peduli entah kamu yang melamar dan aku menikahimu atau aku yang melamarmu dan kamu menikahiku.”
Semua orang tercengang dan mulut mereka terbuka tak percaya dengan apa yang mereka dengar barusan. Mereka ingin memberikan tepuk tangan pada keberanian wanita itu. Tindakan gila wanita itu patut diacungi jempol! Saat itu wajah Emir sudah menggelap seperti arang. Arimbi pun kembali melangkah menghampiri Emir lalu berjongkok didepannya lalu mulai merapikan pakaian pria itu dengan sikap tenang tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Namun Emir malah mendorong kursi rodanya menjauhi sepasang tangan berjari lentik itu. Dia menatap wanita itu sangat lama sebelum dia akhirnya berkata dengan suara dingin, “Arimbi Saraswaty Rafaldi, apa kamu benar-benar ingin menikahiku?” Emir bertanya tanpa menatapnya.
“Iya!” Arimbi mengangguk.
“Tidak akan menyesalinya?” tanya Emir lagi.
“Tidak akan pernah menyesal!” jawab Arimbi dengan penuh keyakinan.
“Apa kamu membawa KTP-mu?” tanya Emir.
“Ya ada. KTP-ku ada didalam dompetku. Dan dompetku ada didalam mobil.” jawab Arimbi.
“Aku memberimu satu kesmepatan terakhir untuk memikirkan kembali keputusanmu. Aku tidak akan menuntutmu atas percobaan bunuh dirimu dan penolakanmu kalau kamu pergi sekarang. Aku akan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.” ujar Emir.
Lagipula dia adalah seorang pria cacat yang bertemperamen buruk. Banyak rumor yang beredar mengatakan bahwa dia sangat kejam dan tak berperasaan seetlah kecelakaan mobil yang menimpanya. Jadi, jika wanita itu tak mau menikahinya maka Emir pun memakluminya.
Akan tetapi Arimbi yang sudah menjalani kehidupan sebelumnya dan hidup kembali, dia memutuskan dengan suara tegas, “Emir! Aku tidak akan menyesali keputusanku. Aku akan menikah dengamu.”
Saat itu Emir mengerucutkan bibirnya, “Turunlah kebawah dan tunggu aku.” ujarnya dengan suara yang masih dingin. Tapi Arimbi enggan untuk beranjak dari tempatnya berdiri. Dia tetap tak bergeming karena dia takut jika dia pergi dari sana maka Emir tidak jadi menikahinya.
Sikapnya itu membuat Emir melotot padanya, “Bukankah kamu bilang ingin menikah denganku? Aku mau ganti pakaian setelah itu kita akan pergi ke catatan sipil dan mendaftarkan pernikahannya.”
Pria itu memberinya kesempatan untuku bersamanya.
Arimbi terpaku saat dia mendengar ucapan Emir. “Apa kita akan mendaftarkan pernikahan kita sekarang?” matanya mengerjap saat bicara.
“Apa kamu takut?”
Cepat-cepat Arimbi menengadahkan kepalanya dan membusungkan dada, membuat lekuk tubuhnya yang indah semakin menonjol “Tentu tidak. Sapa takut!” Tapi detik selanjutnya, dengan takut-takut dia pun bergumam pelan tapi masih bisa didengar oleh Emir, “Aku hanya punya KTP saja. Bu—bukankah kita butuh KTP dan buku rekening untuk prosedur pernikahan?”ⁿ
“Ada aku. Kita tidak perlu memusingkan hal sepele seperti itu. Kamu tetap bisa menjadi istriku tanpa perlu membawa buku rekeningmu.”
Arimbi pun langsung kehilangan kata-kata mendengar kalimat yang diucapkan oleh Emir dengan angkuhnya. Dia benar-benar mengintimidasi! Tapi aku tidak akan pernah menyerah dan kalah!
Dia pun menunggu dengan patuh dilantai bawah hingga Emir kembali dengan pakaian yang rapi dan dia terlihat sangat tampan meskipun wajahnya terlihat dingin. Lalu mereka berangkat ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan mereka.
Setelah urusan pendaftaran pernikahan selesai, mereka keluar dari kantor catatan sipil. Arimbi meremas sertifikat pernikahan ditangannya. Dia merasa semuanya seperti mimpi, kini dia benar-benar telah menikah dengan Emir Rayyanka Serkan. Dia bahkan menggenggam sertifikat pernikahan ditangannya. Diam-diam Arimbi mencubit pahanya, rasanya sakit! Ini bukan mimpi! Ini kenyataan yang terjadi dikehidupannya yang baru.
Di kehidupannya yang sekarang, akhirnya dia melakukan hal yang benar. Arimbi tak kuasa menahan tawanya saat memikirkan semua itu. Senang sekali rasanya hidup kembali! Ah….lega sekali bisa memiliki kesempatan kedua untuk mengubah takdirnya dan dia masih mengingat semua kejadian di kehidupan sebelumnya dengan sangat jelas.
Emir memerintahkan pengawalnya untuk mendorong kursi rodanya sementara dia diam-diam memandangi wanita yang berjalan didepannya. Wanita tak tahu malu itu baru saja menjadi istri sahnya. Wanita itu berjalan sambil tertawa kecil sembari melangkah seperti seekor kucing yang baru saja menangkap kenari.
“Arimbi!” Emir memanggilnya dengan suara berat.
Saat Arimbi mendengar panggilan Emir, dia langsung menoleh, menatap suaminya itu dengan tatapan lembut dan tersenyum manis lalu berkata, “Ada apa, sayang?”
Mendengar ucapan wanita itu, Emir merengut. Dia tidak suka dipanggil ‘sayang’.
“Jangan panggil aku sayang!” ujarnya kesal.
“Emir.” Arimbi cukup peka, segera merubah caranya memanggil pria yang sudah sah jadi suaminya.
“Kemarilah!”
Arimbi lalu membalikkan badannya dan berdiri dihadapannya seolah menunggu perintah dari pria itu.
“Berbaliklah dan berjongkok.”
Meskipun Arimbi tidak mengerti maksud dari Emir yang memintanya melakukan itu, dia tetap saja berjongkok dan memunggunginya seperti yang diperintahkan.
“Emir! Apa kamu memintaku untuk menggendongmu? Naiklah! Aku cukup kuat untuk menggendongmu. Aku pasti bisa----”
Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, dia merasakan nyeri dibagian leher belakangnya dan matanya tiba-tiba diselimuti kegelapan. Arimbi pingsan dipukul tengkuknya oleh Emir.
Emir menatapnya dengan masa bodoh, dengan suara beratnya yang khas dia memerintahkan pengawalnya, “Bawa dia kembali ke kediaman Rafaldi. Biarkan dia memulihkan dirinya dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dia perbuat.”
Setelah itu Emir memutar kursi rodanya melewati Arimbi yang pingsan. Saat Emir melewatinya, dia membungkuk mengambil sertifikat pernikahan yang dijatuhkan Arimbi ke tanah dan memasukkan ke sakunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 501 Episodes
Comments
Diajeng Ayu
sayang ga tu😭🙏
2024-04-06
2
Erna Ladi Yanti
hahahaha
2023-10-09
1
🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲
😂😂😂😂😂😂😂😂
2023-10-08
1