Wanita itu benar-benar cantik dan aura mulia yang terpancar dari dirinya membuat semua gaun yang dipakainya terlihat lebih menarik dan elegan. Itulah yang tidak dimiliki oleh model-model lainnya.
Apapun jenis gaun yang dikenakan Arimbi, warna kulit, karakter dan sosoknya mampu memamerkan keindahan gaun itu. Michele bahkan berpikir bahwa Arimbi jauh lebih baik daripada model yang dia rekrut sekarang. Namun dia tidak mengatakannya pada Arimbi karena dia tidak ingin wanita itu berpikir bahwa Michele kelewatan batas. Tapi Michele akan menanyakan langsung pendapat Emir tentang idenya itu.
Kemudian Michele memanggil staf yang melayani Arimbi sebelumnya, dia memintanya untuk membawa Arimbi ke lantai satu untuk pembayaran dan memberitahu mereka untuk memberikan diskon pada Arimbi. Ketika staff mendengar kata ‘diskon’, dia menatap Michele dengan serius.
Tidak pernah ada diskon untuk gaun di M&J Butik dan Arimbi pun tidak tahu jika tidak pernah ada diskon dibutik itu. Saat dia diberitahu bahwa butik itu memberinya diskon, Arimbi sangat senang dan kejadian yang terjadi sebelumnya pun langsung dia lupakan.
“Nona Rafaldi! Saya tahu bahwa staf saya memiliki sikap yang buruk pada anda. Jangan khawatir, saya akan segera mengurusnya.” kata Michele tersenyum.
Setelah mendengar ucapan Michele, baik Arimbi maupun staf itu berpikir mungkin diskon yang diberikan oleh Michele adalah sebagai tanda permintaan maaf. Setelah Arimbi dan staf itu turun ke lantai satu, Michele menuju ke lift dan kembali ke kantornya.
“Tuan Emir! Aku telah melakukan sesuai perintahmu. Bisakah kamu memberitahuku, kenapa harus dia?” ujar Michele dengan nada iri dan cemburu. Arimbi adalah wanita pertama yang membuat Emir memandangnya berbeda dan memberi pengecualian.
“Tidak ada alasan!” jawab Emir dengan acuh tak acuh.
Setelah itu Emir memindahkan tubuhnya dari sofa ke kursi rodanya. Sambil mendorong kursi rodanya, dia berkata “Aku akan meminta adikku Alisha datang dan memesan beberapa set gaun.”
Hal itu bisa dianggap sebagai pembayaran Emir pada Michele atas apa yang dilakukan Michele untuknya hari ini dengan membantu Arimbi. Adik perempuan Emir bernama Alisha Melike Serkan adalah pewaris tunggal Keluarga Serkan generasi ini. Dari segi usia, Alisha delapan tahun lebih muda dari Emir. Keluarga Serkan adalah keluarga besar yang memiliki banyak anak tapi jumlah anak laki-laki biasanya lebih banyak daripada anak perempuan.
Selain itu tidak ada anak perempuan yang lahir di keluarga itu selama empat generasi berturut-turut sehingga kehadiran Alisha Melike Serkan membawa kebahagiaan dikeluarga itu. Saat kelahiran Alisha, keluarga Serkan bahkan membagikan kartu hadiah eksklusif kepada semua karyawan perusahaan. Berharap mereka dapat merayakan momen gembira bersama semua orang.
“Aku merancang semua gaun Alisha secara pribadi.” jawab Michele saat melihat Emir akan pergi.
Alisha Serkan berada di urutan teratas dalam daftar teman-teman Michele. Bahkan wanita kaya lainnya harus mengambil langkah mundur mengenai prioritas, mereka tak bisa bersaing dengan Alisha Serkan.
Tibe-tiba Michele teringat sesuatu lalu menghampiri Emir, “Tuan Emir! Aku sedang berpikir untuk meminta Nona Arimbi menjadi modelku. Dia sangat cantik dan bentuk tubuhnya sempurna. Menurutmu berapa harga yang harus aku tawarkan padanya?”
Tanpa berpikir dua kali Emir menjawab, “Dia tidak akan menjadi modelmu!”
‘Apa dia bercanda? Bagaimana bisa Nyonya Muda Arimbi dari Keluarga Serkan menjadi model untuk M&J Butik? Bahkan jika dia tidak mencintai Arimbi, dia sekaranga adalah istrinya. Tidak ada wanita di Metro yang bisa menggungguli Arimbi dalam hal status dan posisi. Akan lebih baik jika Michele yang menjadi model untuk Arimbi jika istrinya itu punya butik. Begitulah pikiran Emir.
“Tapi, Tuan Emir. Kamu bukanlah dia. Jadi bagaimana kamu bisa tahu dia tidak akan mau menjadi model untukku?” Michele sangat percaya diri ketika dia mengatakan itu pada Emir karena dia yakin dengan merek dan desain gaunnya sendiri.
Diantara keluarga kaya di Metro, Keluarga Rafaldi bukanlah salah satu keluarga kaya yang menonjol dan fakta bahwa Michele mempertimbangkan untuk merekrut Arimbi menjadi modelnya menunjukkan bahwa dia sangat peduli pada wanita itu.
Emir tidak menjawab pertanyaan Michele. Sebelumnya, Emir sudah bisa melihat kecantikan yang dimiliki oleh Arimbi dan kulit wajah istri barunya itu jauh lebih bagus dari wanita manapun. Sayangnya, luka ditangannya meninggalkan bekas.
Jadi, sudah waktunya untuk membawanya kembali ke keluarga Serkan dan membiarkan wanita itu bertanggung jawab padanya. Emir tak ingin Arimbi berkeliaran diluar sana dan memperlihatkan kecantikannya untuk dipandangi oleh orang lain. Dia sama sekali tidak menyukai itu, meskipun dia tidak memiliki perasaan apapun pada Arimbi tapi dia adalah istrinya sekarang.
Melihat Emir yang diam dan tak mempedulikan ucapan Michele, wanita itu tidak merasa tersinggung karena dia snagat mengenal betapa arogannya pria itu. Itulah Emir, seringkali dia akan diam dan tak menjawab pertanyaan orang lain dan mengacuhkan mereka. Bagi pria itu, dia tak harus menjawab pertanyaan siapapun.
Jika bukan karena fakta bahwa dia…….
Melihat kakinya yang cacat, Michele kemudian berpikir. ‘Aku akan mencoba segala cara untuk menikah dengannya jika seandainya dia tidak mengalami gangguan reproduksi akibat kecelakaan mobil. Tidak masalah jika kakinya cacat asal dia masih memiliki kemampuan layaknya pria normal. Tidak ada yang bisa menyalahkanku karena bersikap realistis dan dangkal. Bagaimanapun pernikahan berarti hidup bersamanya seumur hidup. Siapa yang mau menjadi wanita tanpa anak? Dia akan menjadi janda seumur hidup, punya suami tapi tidak bisa memberinya kepuasan di ranjang.’
Sayang sekali, pria setampan dan sekaya itu harus memiliki nasib yang tragis, pikirnya. Setelah Emir meninggalkan kantor Michele, pengawalnya segera mendorong kursi rodanya dan yang lainnya mengikuti dibelakangnya. Michele melihat Emir dan para pengawalnya memasuki lift, dia pun berbalik dan berjalan kembali ke butik.
...********...
Setelah keluar dari M&J Butik, Arimbi menuju ke butik lain untuk membeli baju baru sebagai hadiah untuk orang tuanya dan juga membeli sepatu dan tas baru. Saat dia tiba dirumah, dia terkejut melihat mobil Amanda diparkir diluar rumah. Setelah Arimbi turun dari mobil, seorang pelayan datang membantu membawakan tas belanjaannya. “Apakah ibu ada dirumah?”
“Nyonya pergi bermain poker dengan teman-temannya. Tadi dia bilang kalau dia tidak akan kembali untuk makan malam,” jawab pelayan itu.
Arimbi mengangguk dan berjalan menuju aula utama sambil terus bertanya lagi pada pelayannya, “Kenapa Amanda sudah kembali?”
Ini masih jam kerja seharusnya Amanda masih berada di perusahaan, kan? Amanda adalah wanita yang bertanggung jawab dan serig bekerja lembur, dia mendapat kepercayaan penuh dari orang tuanya.
Arimbi tahu bahwa orang tuanya telah memperlakukan Amanda sebagai pewaris keluarga sejak awal. Mereka telah mendidiknya dan membentuk Amand menjadi seorang yang luar biasa yang akan mampu untuk mengambil alih perusahaan. Jika Arimbi tidak dilahirkan kembali, dia tidak akan menduga jika Amanda memiliki hati yang sangat jahat dibalik penampilannya yang luar biasa itu.
Didalam kehidupan Arimbi sebelumnya, setelah kematian mendadak orang tuanya, Amanda telah mengambil alih Rafaldi Group karena Arimbi tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan mengelola perusahaan. Saat itu, Amanda mengklaim bahwa surat wasiat orang tua mereka telah menjelaskan bahwa Amanda akan mewarisi perusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 501 Episodes
Comments