"Ada apa?" Rasya menguap, ia masih belum puas tidur. Rasya menatap wajah Alya yang terlihat kesal bahkan nafasnya memburu menahan kesal.
"Aku lapar," rengek nya seperti anak kecil. Alya masih berusia 21 tahun. Ia merupakan mahasiswa tahun ke tiga dan akan memulai tahun ke empat atau semester 7.
"Terus?" Rasya terlihat menanggapi Alya karena rasa kantuk nya.
"Minta uang! Aku lapar," Alya menadahkan tangannya meminta sejumlah uang.
"Hem... Berani minta sama orang asing?" Tanya Rasya menyindir.
"Kamu kan....! Ah.. sudah lah!" Alya melipat tangannya kesal. Rasya hanya menahan tawa. Melihat Rasya yang terlihat menahan tawa seperti mengejek Alya. Alya langsung bertindak dan menjarah tubuh Rasya untuk mencari uangnya.
"Cuma 100.000?" Tanya Alya.
Rasya mengangguk sambil tersenyum terpaksa.
Alya keluar dari rumah tersebut. Ia membeli bahan bahan untuk di masak. Sepulang dari pasar Alya langsung memasak dengan uang seadanya. Rasya ikut bergabung di meja makan. Ia juga sangat lapar untung saja masakan Alya lumayan enak.
"Aku sangat benci ini!" Ucap Alya di sela-sela setelah selesai mengunyah makanan di mulutnya.
"Kenapa?" Rasya melirik Alya, bingung.
"Aku tidak bisa hidup seperti ini," ujar Alya menjelaskan.
"Alya, hidup ini tidak bisa kita tebak. Kau harus siap berada di atas dan kau juga harus siap berada di bawah. Kau harus siap jika suatu saat kau sangat kaya dan kau harus siap jika suatu saat kau menjadi miskin."
Alya menganggukkan kepalanya. Benar apa yang dikatakan Rasya. Memang selama ini Alya hidup dalam kemewahan. Baru kali ini Alya merasakan hidup sederhana dan tidak pegang uang banyak.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kamu dan kekasihmu bertemu?" Alya begitu penasaran ia menatap Rasya intens. Rasya hampir mengeluarkan air mata beningnya. Ia teringat peristiwa waktu itu dimana sang kekasih selingkuh.
"Kalau rahasia, biarlah tidak masalah," Alya tak memaksakan Rasya untuk menjelaskannya.
Tapi Alya merasa aneh melihat Rasya terlihat sedih. Seharusnya Rasya senang jika kekasihnya masih mendapatkan tempat diantara mereka.
"Rasya?"
Rasya menggelengkan kepala berusaha untuk tegar dari masalah ini.
"Eh.. Maaf! Maaf! Aku sangat merindukannya hingga bingung ingin berkata apa.." Rasya menggaruk kepala.
"Waktu itu.. Aku duduk bersama teman-temanku di kantin. Aku melihat banyak wanita sekitar 7 orang namun hanya Yunita yang paling cantik yang pernah ku lihat."
Mendengar penjelasan singkat dari Rasya membuat Alya berbinar. Alya sejauh ini belum pernah jatuh cinta dan juga belum pernah merasakan apa itu cinta.
"Lalu?" Alya tidak sabar dengan kelanjutannya. Alya bukan seperti istri jadinya malah terlihat seperti adik untuk Rasya.
"Aku berusaha mendekatinya. Dia begitu sombong awalnya namun akhirnya dia menerimaku."
Alya tersenyum mendengar cerita Rasya. Tidak ada rasa cemburu mendengar cerita tersebut. Walaupun sebenarnya Yunita bukan kekasih Rasya lagi tapi sudah menjadi mantan.
"Kau tidak mencari seorang pacar?" Tanya Rasya.
"Hem..." Alya berpikir sejenak.
"Ada sih.. Laki-laki suka sekali menganggu ku. Dia bernama Adrian. Kata teman-temanku dia menyukaiku tapi entahlah aku tidak menyukainya." Jelas Alya. Rasya menjadi lega, tidak tahu mengapa bisa demikian.
"Tapi mungkin jika ada yang menyukaiku dan tulus menerimaku apa adanya, aku akan menerimanya." ujar Alya sambil tertawa dan di balas senyum terpaksa oleh Rasya.
"Tenang Rasya.. Tak perlu sedih setelah 1 tahun kau akan menjadi milik kekasihmu." ujar Alya menenangkan Rasya. Sejak tadi Alya melihat Rasya sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Nilam Sari
😕😕😕
2020-09-23
1
via
Lucu ya
2020-09-13
1
Wati Simangunsong
kakakakkkkk
2020-08-06
3