Lembur

Alya pulang dengan perasaan kesal. Banyak sekali orang-orang yang menganggu dirinya hari ini. Alya duduk sambil membaca buku hingga ia ketiduran. Jam telah menunjukkan pukul 12 malam. Namun Rasya belum pulang juga. Alya mencoba menghubungi Rasya namun tidak diangkat. Sebelumnya Rasya berpesan bahwa ia akan pulang paling lama jam 9 malam. Alya benar-benar khawatir dengan keadaan Rasya. Alya takut Rasya kenapa-kenapa di jalan. Alya mencoba menghubungi namun tetap tidak diangkat olehnya. Alya mendengar suara sepeda motor. Alya langsung membuka pintu. Ia melihat Rasya kelelahan. Rasya duduk di sofa, tenaganya seperti habis terkuras.

"Tunggu aku ambilkan minum dulu!" Alya bergegas membuatkan teh anget untuk Rasya.

"Ini," Alya membawa teh dan makanan untuk makan malam Rasya.

"Rasya, kamu dari mana? Mengapa pulang jam segini? Mengapa tidak mengangkat telepon?" Tanya Alya dengan nada pelan. Ia sedih melihat kerja keras Rasya.

"Aku lembur dan pas kamu menelepon aku sedang dalam perjalanan, kamu tak perlu khawatir." Rasya tersenyum dan berusaha menutupi rasa lelahnya.

"Hem.. Bagaimana kalau aku berhenti kuliah. Aku tidak mau merepotkan mu." ungkap Alya kasihan.

"Hei! Jangan berbicara seperti itu lagi! Kamu ingat tidak bagaimana kita berjuang hampir di makan buaya hanya karena kamu ingin melanjutkan studi. Bagaimana kita berjuang berpura-pura saling mencintai dan terpaksa menikah seperti ini karena studi kamu. Masa kamu mau berhenti kuliah. Sia-sia perjuangan kita selama ini. Aku tahu Alya, kamu membayar ku waktu itu untuk menggagalkan pernikahanmu pakai uang biaya kuliahmu kan?"

Alya mengangguk membenarkan perkataan Rasya.

"Uang itu aku pakai untuk pengobatan adikku yang sakit dan sekarang dia sembuh. Aku bertanggung jawab penuh akan studi mu. Jadi kamu tetap fokus pada studi mu. Jangan khawatir aku melakukan semua ini untuk membalas kebaikan mu."

Alya merasa kasihan dengan Rasya. Rasya terlihat kelelahan walaupun Rasya sendiri mengatakan "jangan khawatir". Rasya berkerja keras sekuat tenaga untuk Alya. Semua itu demi biaya Alya, melihat hal ini Alya bertekad untuk bisa mendapatkan nilai sempurna agar membanggakan orang tuanya dan juga Rasya.

"Aku siapkan air panas untukmu ya," Alya menghapus air matanya. Ada laki-laki berjuang penuh untuknya. Selama ini Alya tak pernah melihat laki-laki yang benar-benar melakukan segalanya untuk Alya.

Keesokan harinya, Randy dan teman-temannya melihat Alya boncengan dengan Rasya hal ini membuat Randy penasaran. Siapa laki-laki bersama Alya tadi.

"Bahagia selalu, Alya." ucap Rasya berpesan.

"Semoga kamu juga bahagia," balas Alya pada Rasya.

Rasya berpamitan pergi untuk bekerja dan Alya menuju kelasnya.

"Hei! Siapa pria yang membonceng mu?" Tanya Randy dengan perasaan cemburu. Baru laki-laki itu yang berani berboncengan dengan Alya. Apa hebatnya laki-laki itu?

"Apa urusanmu?" Kesal Alya bertanya.

"Hei! Kau ini sombong sekali. Kau tahu aku siapa? Aku anak DPR dan pengusaha." Ucap Randy angkuh.

"Oh ya, siapa peduli?" ucap Alya ketus.

"Hei!" Randy mengacungkan jari telunjuknya.

"Apa?" Alya membuka sepatunya dan ingin melemparkan sepatunya ke Randy sangking kesalnya.

Randy dan teman-temannya memilih untuk lari dan tak ingin berdebat dengan Alya. Semakin Alya menolak semakin tertantang jiwa muda Randy. Menambah semangat dan adrenalin Randy.

"Kan apa kubilang, Randy. Dia sulit ditaklukkan." Joni kembali mengingatkan pada Randy untuk tidak bernafsu mendapatkan Alya.

"Dia tidak takut denganku ya! Padahal aku anak DPR. Semua para gadis sering merayuku mengetahui bahwa aku adalah anak DPR tapi dia berbeda. Aku yakin pasti dia sudah memiliki pria lain makanya dia seperti itu."

"Halah.. Mana mungkin dia punya kekasih. Semua laki-laki dia tolak, anak pejabat, anak mafia, anak polisi, anak orang kaya, anak orang miskin, aku, Joni dan kau anak DPR pun dia tolak. Dalam sejarah hidup Alya dari awal kuliah sampai sekarang dia belum punya kekasih." jelas Raka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***