Dan benar saja, Rasya tidak pernah kembali. Rudi memusingkan hal tersebut sedangkan Alya rileks saja. Ada dan tidak ada Rasya itu bukan apa-apa baginya.
"Kemana perginya Rasya, sudah tiga minggu dia tidak datang ke sini?" Tanya Rudi geram. Ia mengepal tangannya. Kemurahan hati Rudi seperti dikhianati.
"Ayah tidak perlu khawatir. Dia baik-baik saja," Alya mencoba untuk menenangkan Rudi agar Rudi mampu mengendalikan amarahnya.
"Aku tidak bertanya apakah dia baik-baik saja atau tidak. Aku bertanya kemana dia pergi?!'
Alya tak mampu memberikan jawaban keberadaan Rasya. Alya tak mau mengambil resiko berbohong tentang keberadaan Rasya. Sepertinya Rudi akan mencari Rasya. Kalau Alya berbohong menunjukkan dimana Rasya dan ternyata di sana tidak ada Rasya. Alya bisa saja dihukum sangat mengerikan. Walaupun Alya adalah putrinya. Sifat ganas dan kejam masih tertanam dalam jiwa Rudi. Tidak peduli anak atau bukan jika mengkhianatinya, orang tersebut akan sengsara atau bahkan dihukum sangat kejam.
Rudi menyiapkan senjata api dan mobil serta anak buah. Bahkan Rudi menyuap para polisi untuk membantu mencari dimana keberadaan Rasya. Rasya benar-benar dalam bahaya.
Rasya berada di rumah sakit. Ia tersenyum ketika operasi adiknya berjalan dengan lancar. Dokter pun mengucapkan selamat atas kesembuhan adiknya. Namun Yani masih tidak percaya. Bagaimana Rasya mendapatkan uang sebanyak itu. Yani menarik tangan Rasya untuk membicarakan masalah ini.
"Darimana kau mendapatkan uang sebanyak itu?" Tanya Yani sambil melotot.
Rasya menggaruk kepalanya. Ia bingung harus menjelaskan mulai dari mana. Apakah ibunya percaya atau tidak dengan penjelasannya.
"Katakan Rasya!" Desak Yani.
Rasya masih diam tak mampu untuk menjawab.
"Kau mencurinya?"
Rasya menggelengkan kepalanya.
"Cepat katakan atau kau mau melihat ibu mati?" Ancaman Yani.
"Ibu, aku menolong seorang gadis. Dia tidak ingin dinikahi oleh pria yang dijodohkan dengannya. Dia memintaku untuk pura-pura bercinta dengannya agar pria tersebut membatalkan pernikahan dengan gadis tersebut. Sebagai imbalannya dia membayar ku yang sebanyak itu. " Jawab Rasya dengan rasa takut.
"Siapa gadis itu dan dapat darimana dia uang sebanyak itu?" Tanya Yani kembali.
"Orang-orang bilang anak mafia."
Yani syok mendengar kata mafia. Seketika sekujur tubuh Yani lemas tanpa daya. Dengan sigap Rasya membantu ibunya untuk duduk.
"Rasya, kau sedang berurusan dengan mafia?" ucap ibunya lemas.
"Siapa gadis itu? Alya Atmajaya?"
Rasya mengangguk. kini bukan hanya lemas. Yani mendadak pingsan. Rasya berteriak memanggil dokter. Dokter langsung menanggapi dan menanggani Yani dengan cepat. Setelah ditangani dokter, akhirnya Yani sadar dari pingsan.
"Bagaimana kau bisa berurusan dengannya? Kita ini orang miskin, Rasya." Tangisan ibunya meledak.
"Ibu, aku melakukan ini karena adikku. Aku mau menolongnya. Aku mau dia tetap hidup meskipun nyawaku menjadi taruhannya."
"Tapi yang kita hadapi itu ma-fi-a." ujar Yani dengan memberi penekanan pada kata mafia.
"Kau berurusan dengan anaknya. Lantas kau juga akan berurusan dengan Rudi Atmajaya. Kau pikir bisa lolos darinya, hah? Kita ini siapa? Bahkan almarhum ayahmu yang telah melakukan kebenaran saja kalah dengan polisi. Apalagi kamu yang berhadapan dengan mafia. Bisa saja mafia itu membayar polisi dan membunuhmu, kau tahu itu kan?"
Amarah Yani merupakan bukti rasa sayang Yani pada putranya. Yani sangat menghawatirkan Rasya.
"Maaf Bu," Rasya berlutut di hadapan ibunya.
"Ibu tidak mengerti mengapa kau senekat ini?!" Yani masih terlihat kesal.
"Karena keluarga lebih utama dibandingkan dengan nyawaku, Bu." ujar Rasya menjawab
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Nova Shi
Terlalu bucin
2021-01-06
1
Caramelatte
mantap jiwaaa
2020-12-07
0
Nilam Sari
😭😭😭😭
2020-09-23
1