Rasya terpaksa mau menikahi Alya demi menyelamatkan hidupnya dari sang mafia Rudi. Langkah ini yang terbaik dibanding mati di kandang buaya. Setelah selesai acara pernikahan secara mengejutkan Alya dan Rasya tidak bisa tinggal di rumah besar milik Rudi.
"Aku tidak ingin kalian tinggal di sini!" ucap Rudi sambil melipat tangannya.
"Kenapa ayah?" Alya heran dengan keputusan mendadak seperti ini.
"Alya, kau tahu apa yang kau lakukan dengan dia? Seharusnya kau menikahi Dion tapi karena kejadian waktu itu. Ayah rasa kalian sudah cukup dewasa untuk bisa hidup mandiri.'
Rudi mengeluarkan barang-barang Alya dan menutup pintu sedangkan Rasya menahan tawa melihat kejadian itu.
"Apa?" Tanya Alya kesal.
"Tidak ada," Rasya menggelengkan kepalanya.
"Sekarang apa?" Alya mengambil koper dan mendorongnya serta diikuti oleh Rasya.
"Kita mau kemana, Nona?"
"Jangan panggil dengan sebutan itu. Aku sekarang orang biasa sepertimu."
"Baik Nona eh.. Tidak maksudku Alya."
Rasya mengikuti Alya pergi. Mereka tidak tahu harus kemana setelah diusir dari rumah dan dianggap sudah bisa bertanggung jawab.
"Alya apa yang membuatmu meninggalkan Dion?" tanya Rasya bingung.
"Dion bukan laki-laki baik. Wanita mana yang mau memiliki suami seperti Dion yang suka main perempuan dan mabuk. Aku juga ingin melanjutkan studi ku."
"Jadi Nona.... Eh maksudku Alya, kamu masih sekolah?" Rasya sangat terkejut mengetahui hal itu.
Alya menganggukkan kepadanya. Mereka benar-benar kehilangan arah tidak tahu ingin kemana. Rasya juga telah di pecat dari hotel dimana ia bekerja. Sebab ayah Alya tidak menginginkan Rasya bekerja di sana.
"Mengapa kamu dijodohkan?" Rasya bertanya untuk menjawab semua rasa penasarannya.
"Karena ayahku ingin memperluas kekuasaan. Dia juga tidak setuju aku melanjutkan studi di Universitas, baginya aku cukup menjadi ibu rumah tangga." curhat Alya sambil menangis. Rasya mencoba menenangkan Alya dengan memeluknya. Alya merasakan rasa yang nyaman namun ia sadar dan mendorong Rasya.
"Maaf,"
Rasa lelah menyerang tubuh Rasya dan Alya mereka melihat sebuah rumah bergaya Eropa klasik. Kemudian mereka melihat kotak pos.
"Aman," ucap Alya ketika melihat surat surat.
"Dari mana kau tahu?" tanya rasya penasaran.
"Di surat surat ini menyatakan mereka telah pindah seminggu yang lalu." Sambil menunjukan surat. Rasya membacanya.
"Iya benar," Rasya memberikan acungan jempol.
Rasya dan Alya saling membantu untuk melompati pagar rumah. Hingga mereka berhasil masuk ke rumah tersebut. Alya melemparkan batu ke kaca jendela hingga pecah kemudian membuka kunci jendela. Rasya menghidupkan, tampak debu Rasya langsung membersihkannya.
"Cuma ada satu kamar," ucap Alya.
"Itu artinya..." Rasya membayangkan sesuatu.
"Hei!" Kesal Alya.
"Tapi aku ini suami kamu."
"Kau pikir aku ini istrimu sungguhan, hah! Kalau kau berani menuntut hak aku akan melompat dari jendela!" Ancam Alya membuat Rasya menjadi takut.
"Bukan begitu, tapi.." Rasya menguntungkan ucapannya.
"Oke aku tidur di sofa," ucap Rasya pasrah.
Alya masuk ke kamar. Ia merasakan kamar yang asing dan tidak nyaman. Jauh berbeda dengan kamar ia yang dulu. Alya sangat tidak nyaman namun kantuk menyerangnya hingga Alya tertidur.
Pagi hari yang cerah, Alya bangun dari tidurnya. Ia membuka pintu kamar dan melihat Rasya yang masih tertidur.
"Rasya!" Teriak Alya.
"Hah!" Rasya masih tidak ingin bangun. Ia melanjutkan tidurnya.
"Rasya!" Teriak Alya kembali.
"Hum.." Rasya masih tidak bangun juga dengan kesal Alya menendang Rasya.
"Aduh....!" Rasya mengusap bokongnya kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Henisa
ngambekkan Dilahnya
2020-10-14
1
cici keci
😣😣😣😣😣
2020-09-13
1
Bunga Jasmine
Lanjut...
2020-06-11
2