Tunangan

Seperti biasa ketika jam telah menunjukkan pukul 2 pagi. Alya dan teman-temannya akan kembali pulang. Alya menaiki tangga dan dibantu teman-temannya. Setelah Alya berhasil masuk, teman-temannya menyimpan tangga tersebut di tempat yang aman.

Alya sudah mendapatkan informasi mengenai kebusukan Dion. Alya berpikir bagaimana cara membatalkan perjodohan ini. Ia masih bingung dengan cara apa agar ayahnya percaya bahwa Dion bukan laki-laki baik.

Pagi hari yang cerah, sinar matahari menyilaukan mata Alya. keningnya mengernyit kemudian ia menguap. Alya menyingkirkan selimut yang membalut tubuhnya. Alya merasa terusik mendengar suara tawa dari ruang tamu. Setelah usai mandi dan mengeringkan rambut. Alya mengintip untuk memastikan siapa yang datang. Ternyata Dion beserta keluarganya. Alya mendengar bahwa mereka sedang menyiapkan pertunangan antara Dion dan Alya. Alya semakin gusar dan tidak nyaman. Alya harus memikirkan rencana secepat mungkin sebelum ia menyesal seumur hidup.

"Minggu depan akan ada pertunangan antara Alya dan Dion," ucap Rudi pada ayahnya Dion.

"Iya setelah minggu depan atau 3 minggu berikutnya Dion dan Alya akan segera menikah." Sambung Rudi selanjutnya.

"Ini rencana bagus untuk menyatukan keluarga besar kita. Aku berharap Alya dapat menjadi istri yang baik untuk Dion." Ucap Pak Vito.

Alya ingin muntah mendengar perkataan Pak Vito. Pak Vito seakan tidak melihat apakah putranya mampu menjadi suami yang baik untuk Alya. Alya tak yakin kalau Dion bisa jadi suami yang baik dan bertanggung jawab. Urusan utang saja dia memanfaatkan keluarga Alya dan tidak bertanggung jawab dengan utang-utangnya bagaimana mungkin Dion bisa bertanggung jawab lebih besar seperti pernikahan. Bukan ingin meremehkan Dion, namun wanita mana yang mau menikah dengan laki-laki pemabuk, penjudi dan suka main perempuan.

Kini telah masuki tanggal yang telah ditetapkan untuk pertunangan Dion dan Alya. Dion mengundang banyak para mafia termasuk orang yang meminta utang waktu itu. Mereka terus saja berbohong mengenai Dion sebagai penguasa Sidomukti. Padahal Dion hanyalah seorang kaki tangan saja dan tidak lebih dari itu. Sedangkan Rudi mengundang para pejabat bekingan dan juga aparat negara. Semua orang tidak mau membocorkan tentang siapa sebenarnya Dion. Sepertinya ada rencana terselubung untuk menghancurkan dominasi Rudi di Sidomulyo.

Setelah saling memasangkan cincin pertunangan. Akhirnya sudah sah Dion dan Alya bertunangan. Alya melihat senyum tipis misterius dari Dion dan beberapa orang lainnya. Sepertinya ada yang tidak beres. Sepertinya ada yang ingin melengserkan Rudi dari kekuasaan. Entah itu Dion atau orang lain yang ikut andil dengan perjodohan.

"Aku menaruh curiga pada orang-orang yang diundang Dion."

Batin Alya setelah mengamati banyak kejanggalan. Alya mencium bau kebohongan terus-menerus. Alya hanya punya waktu 3 minggu untuk berpikir bagaimana menghindari pernikahan ini.

"Kau begitu cantik!" Bisik Dion di telinga Alya.

Alya merasa jijik dipuji laki-laki playboy seperti Dion. Ingin sekali Alya memuntahkan isi perutnya untuk menunjukkan kepada Dion bahwa Alya sama sekali tidak tertarik.

"Kau juga, kau sangat tampan!" ucap Alya menahan muntah.

"Alya sepertinya kau menyukaiku dan kau tidak keberatan dengan perjodohan ini. Aku senang kita bersama dan sebentar lagi akan menikah."

Alya benar-benar tidak tahan menahan jijik. Seperti itu cara Dion mengelabuhi para wanita. Itu tidak akan mempan untuk Alya. Alya hanya menunjukkan senyuman malu. Membuat Dion semakin penasaran dengan wanita tersebut.