Persiapan dibuat sudah sangat matang. Pernikahan anak semata wayang Rudi dipersiapkan semewah mungkin. Bahkan direncanakan tiga hari tiga malam sangking mewahnya. Alya memikirkan rencana paling berlian yang pernah ia lakukan. Ia berpura-pura menyetujui pernikahan ini hingga membuat Rudi tak curiga. Bahkan Alya seolah benar-benar mencintai Dion. Ketika semua orang disibukkan dengan persiapan pernikahan. Alya menuliskan surat bahwa ia akan bunuh diri di kamar nomor 105 di hotel milik ayahnya. Alya berusaha menuruni jendela dengan kain yang ia ikat hingga menjadi panjang dan Alya berhasil keluar.
Dion dan keluarga datang dengan membawa mobil mewah edisi terbatas hasil minjam dari orang lain. Tentu hal tersebut tidak diketahui orang banyak. Banyak yang memuji Alya beruntung mendapatkan calon suami sekaya Dion. Kedatangan Dion disambut meriah dengan tari-tarian tradisional. Serta adat istiadat menyambut kedatangan mempelai pria. Setelah acara adat selesai tiba acara ijab kabul. Dion duduk di depan penghulu di dampingi oleh Rudi dan Vito_ayahnya serta para saksi. Rudi memerintahkan para perias untuk membawa Alya untuk mendampingi Dion dalam ijab kabul. Para pelayan dan perias mengetuk pintu kamar Alya.
"Nona Alya, dipanggil Tuan Rudi," ucap pelayan sambil mengetuk pintu kamar.
"Nona!" teriak pelayan merasa frustasi.
Pelayan membuka pintu, ternyata tidak dikunci. Para pelayan tahu bahwa sangat lancang masuk tanpa ijin namun perintah Tuan Rudi untuk memanggil Alya jauh lebih penting. Dengan sengaja mereka melanggar larangan tersebut.
"Nona tidak ada," ucap para pelayan dan perias Alya. Seketika mereka panik bukan main. Alya kabur di hari pernikahannya.
"Tuan Rudi, Nona Alya tidak ada di kamar," ucap pelayan dengan nada takut. Mereka merinding sekali ketika melihat mata kilat dari Tuan Rudi.
"Apa?!" Kilat marah dari mata Rudi sangat menakutkan. Mereka bisa terancam dipecat dari perusahaan.
"Kenapa Alya bisa kabur?" Tanya Rudi sangat marah.
"Tidak tahu, Tuan." ucap pelayan dan perias mempelai wanita takut.
"Kalian bekerja tidak becus!" Rudi bangkit dari duduknya yang nyaman. Ia langsung menuju kamar memastikan ucapan para pelayan dan periasnya benar atau tidak. Ternyata benar, Alya tidak ada di kamarnya.
"Dimana Alya?" Tanya Rudi frustasi.
"Hei kau Nina, bukankah kau yang mendandani nya?"
"Iya Tuan, tadi aku yang mendandaninya. Setelah selesai, Nona Alya memintaku untuk memberinya luang. Ia ingin mempersiapkan mental untuk menikah. Ini pertama kali untuknya."
"Dasar bodoh!" Teriak Rudi.
"Kau dipecat!" Teriak Rudi menggelegar.
Dion benar-benar panas dingin. Para penagih utang juga menghadiri pernikahan ini. Kalau pernikahan ini gagal, Dion dipastikan tidak mampu membayar utang.
"Dion, kau berjanji hari ini akan membayar utang." ucap pria berotot tersebut.
"Sabar Pak, aku akan melunasinya. Jangan berbicara terlalu keras nanti Rudi mendengarnya!" pinta Dion.
"Dion, kau harus menemukan Alya. Kalau tidak, kita benar-benar jatuh miskin."
Rudi menemukan surat berisi pernyataan bahwa Alya tidak menyukai pernikahan tersebut dan ingin bunuh diri di kamar nomor 105 di hotel Atmajaya milik Rudi Atmajaya. Mereka bergegas menuju hotel.
Di sisi lain, Alya sudah menemukan kamar nomor 105 di hotel Atmajaya. Alya bikin harus bunuh diri atau bagaimana. Walaupun Alya hidup bersama mafia. Tapi Alya tahu betul dosa bunuh diri. Alya melihat salah satu pegawai di hotel tersebut. Ia menarik pria tersebut untuk masuk ke kamar bersamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sila
selanjutnya
2022-02-27
0
Nova Shi
Wow ada yang falling in love
2021-01-06
1
Caramelatte
pokonya klo aku komen, aku udh like wkwkwk
2020-12-07
0