"Aku memberi kalian waktu untuk memakai baju."
Rudi keluar dari kamar dengan perasaan marah. Langkah Rudi diikuti oleh anak buahnya serta keluarga Dion.
"Penghinaan macam apa ini?! Teriak Vito di depan wajah Rudi.
"Kami benar-benar malu memiliki calon menantu mesum dengan pria lain," geram Vito murka.
"Kami minta ganti rugi atas rasa malu yang telah kalian buat!" Ancam Vito dan melangkah pergi diikuti oleh Dion dan keluarga lainnya.
"Nona, aku benar-benar takut ketika ayah Nona
marah dan menampar Nona dengan keras." ucap pria tersebut sambil mengenakan baju pelayan hotel.
"Kau tidak perlu memikirkan itu. Oh ya siapa Namamu?"
"Aku Rasya," ucap Rasya sambil mengulurkan tangannya.
"Tidak perlu berjabat tangan," Alya tak membalas jabat tangan yang diinginkan oleh Rasya.
"Tulis nomor rekening mu," Alya memberikan ponselnya. Rasya mengetik satu persatu nomor Rekening.
"Sudah masuk uangnya," Alya menunjukkan bukti transaksi mereka.
Rasya terkejut dengan nominal transfer yang dikirim oleh Alya. Nominalnya bahkan lebih besar dari ia bekerja sebagai pelayan hotel selama 5 tahun. Uang ini lebih dari cukup untuk pengobatan adiknya di rumah sakit.
Rasya dan Alya keluar dari hotel. Semua tahu bahwa anak pemilik hotel telah melakukan tindakan asusila dengan pelayan. Banyak yang tidak percaya pelakunya adalah Rasya. Rasya memiliki kelakuan yang baik sebagai seorang pegawai dan teman. Namun kejadian ini membuat teman-temannya memiliki perspektif lain.
Rasya dan Alya di bawa serta di gantung di atas kolam buaya yang siap menyantap mereka.
"Jelaskan padaku, mengapa kalian melakukan ini?" Tanya Rudi dengan tegas.
"Nona, ternyata kau membayar ku untuk mati bersamamu," rengek Rasya ditelinga Alya.
"Katakan kebohongan maka kita selamat dan jangan katakan kejujuran maka kita akan dimakan buaya" jelas Alya.
"Cepat katakan!"
"Kami tidak melakukan apapun, Tuan." ucap Rasya jujur. Rudi memerintah para anak buahnya untuk mendekatkan Rasya ke kolam.
"Haaa," teriak Rasya. Kakinya hampir menyentuh air kolam.
Buaya-buaya ganas menunggu santapan. Berulang kali buaya itu ingin mengambil kaki Rasya. Rasya melipat kakinya agar tidak disantap buaya.
"Katakan kebohongan agar kita selamat!" bisik Alya pada Rasya.
"Aku takut sekali, Nona." Rasya terlihat pucat pasi. Sebentar lagi ia akan disantap buaya.
"Ayah, aku mencintai Rasya. Aku melakukan ini karena aku cinta dengan dia. Aku setuju menikah dengan Dion juga karena Rasya tapi aku tidak sanggup memberikan kesucian ku pada Dion. Aku memilih memberikannya pada Rasya." kilah Alya berbohong.
"Kenapa jawaban Rasya dan Alya berbeda?" Rudi semakin terlihat ganas.
"Maaf Tuan, aku berbohong. Aku juga mencintai Alya. Sudah lama sekali kami saling mencintai. Tapi aku tidak berani melamar Alya karena aku hanyalah seorang pelayan." Rasya juga berakting sama halnya dengan Alya. Berpura-pura sedih agar Rudi berempati.
"Alya, ayah sangat malu sekali! Kau melemparkan kotoran di depan wajah ayah, di depan semua orang," Rudi mengeluarkan amarahnya.
"Ayah tidak pernah peduli dengan perasaanku. Ayah mengorbankan perasaanku demi kepentingan ayah, kekuasaan ayah, dan kejayaan ayah. Ayah menikahi almarhumah ibu atas dasar cinta lalu ayah memaksaku untuk menikahi orang lain yang tidak aku cintai. Mengapa ayah buat hidupku tidak adil. Kalau ayah menikah dengan ibu atas dasar cinta. Aku juga ingin menikah dengan Rasya dengan rasa cinta."
Rasya terkejut mendengar perkataan Alya. Menikah tidak ada dalam perjanjian, yang ada hanya berpura-pura bercinta saja.
Rudi mendengar keluh kesah Alya. Benar apa yang dikatakan Alya bahwa Rudi menikahi Zahra atas dasar cinta. Mengapa Rudi begitu egois menikahkan putrinya karena ingin kekuasaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sila
semangat upp
2022-02-27
0
Nova Shi
Aduh mau aja lagi Dilah ngerjain pr Eldo. Cinta ya cinta. Jangan mau dibodoh-bodohi apalagi dimanfaatkan doang
2021-01-06
1
Caramelatte
semangat! semangat!
2020-12-07
1