PH - Tawaran Ny.Amira

PH - Tawaran Ny.Amira

“Nona Agnes! Nona!”teriak Meri keluar dari ruang

kerja Ny. Amira.

Wanita itu menghentikan langkahnya, Meri membawakan

sesuatu yang sepertinya itu sebuah kunci. Meri menyerahkan kunci itu dan Agnes

bahkan tidak berterima kasih padanya. Meri berbalik menghadap Delina,

“Ayo, masuk.”ajak Meri pada Delina.

“Itu tadi siapa, mbak?”tanya Delina sambil mengikuti

Meri.

“Itu nona Agnes, ponakan Ny.Amira. Kenapa? Judes

ya?”tanya Meri sambil mendorong pintu terbuka.

“Dia cantik sekali.”kata Delina jujur.

Satu kata yang bisa dikatakan Delina saat melihat

Agnes adalah dia sangat cantik. Meri tersenyum mendengar jawaban Delina.

Setelah mengenal Delina, Meri sedikit tahu sifat gadis ini yang selalu

mengatakan hal-hal yang baik dulu dengan jujur.

Ny.Amira sudah menunggu Delina di dalam ruang

pribadinya. Ia menarik beberapa kebaya dan rok yang sekiranya tidak muat lagi

ia pakai saat ini. Delina menyapa Ny.Amira saat ia masuk bersama Meri.

“Duduk, Delina. Meri, bawa semua ini ke rumah ya.

Kasi Sri. Suruh taruh di kamar bawah.”perintah Ny.Amira.

Delina duduk di sofa dengan tangan memegang tasnya

yang berisi buku sketsa dan peralatan jahit. Ny. Amira duduk di depannya.

“Delina, mungkin pertanyaanku ini akan

menyinggungmu. Tapi tolong jangan salah paham. Kau boleh tidak menjawabnya

kalau kau mau.”kata Ny.Amira menimbang perkataannya.

“Iya, Ny. Silakan saja bertanya. Saya akan coba

jawab.”kata Delina sedikit khawatir.

“Berapa pendapatanmu dari menjahit? Maksudku,

berapa penghasilanmu sebulan sebelum bertemu denganku?”tanya Ny.Amira.

“Sebulan kurang lebih 1jt-1,5jt, Ny. Bersih.”jawab

Delina jujur.

Dia memang hanya mendapat penghasilan minim karena

tidak mematok harga mahal untuk tarif jahitnya. Karena itu banyak tetangganya

yang suka menjahit pada Delina.

“Bagaimana kalau aku memberimu 3,5jt sebulan tapi

kau kerja denganku dan Kevin.”tawar Ny.Amira.

“Maksud Ny. bagaimana?”tanya Delina karena dia

mendengar nama Kevin juga disebut.

“Kamu tahu anakku Kevin kan? Laki-laki galak yang

kemarin ketemu di rumahku.”

Delina mengangguk, ia cukup lama berinteraksi

dengan Kevin untuk tahu seberapa kasar dan galaknya pria itu.

“Dia memerlukan seorang pelayan pribadi. Gak banyak

tugasnya. Cuma melayani apa yang ia butuhkan selama dirumah.”jelas Ny. Amira.

“Bukannya Ny. sudah punya mbak Sri ya?”

“Sri sudah sangat sibuk melayani aku dan suamiku.

Sedangkan Kevin selalu tidak sabaran. Jadi dia memerlukan pelayan pribadi.

Kebanyakan waktu Kevin di luar rumah, jadi kamu gak akan terlalu sibuk. Selama

waktu kosong itu, kau bekerja membuatkan aku kebaya.”jelas Ny. Amira lagi.

Delina menimbang sesuatu, dengan uang sebesar 3,5jt

sebulan, ia bisa mulai menabung untuk dirinya sendiri. Delina meremas-remas

tasnya, Ny.Amira tahu kalau Delina pasti menimbang untuk sketsanya juga.

“Aku akan tambahkan 200rb untuk setiap sketsa yang

kau buat untukku. Bagaimana?”tanya Ny.Amira.

“Jadi saya bertugas melayani tuan muda Kevin selama

ia berada di rumah. Dan kalau tuan muda pergi, saya bisa mengambil pekerjaan

menjahit. Begitu maksud Ny.?”tanya Delina mengatakan apa yang ada dipikirannya.

“Ya. Kau masih bisa menjahit dan dapat bayaran yang

bagus. Bagaimana?”tanya Ny.Amira.

“Bisa saya pikirkan dulu, Ny.?”tanya Delina,

sepertinya ia harus memikirkan tawaran yang menggiurkan itu dulu.

“Bisa kau jawab sekarang? Kevin benar-benar tidak

sabaran. Dan aku jarang memohon pada orang.”tegas Ny.Amira.

“Udah, terima aja, Delina. Kamu bisa bekerja dengan

tenang tanpa takut gak dapat orderan kan?”bujuk Meri membantu bosnya.

Delina memikirkan uang yang ditawarkan Ny.Amira. Ia

berniat ingin membuat sebuah toko kebaya hasil desainnya sendiri dan ini

kesempatan yang baik untuk menabung.

“Bagaimana, Delina? Waktuku tak banyak.”kejar

Ny.Amira tidak sabaran.

“Baik, Ny. Saya terima pekerjaan itu. Tapi saya

dapat libur kan, Ny.?”

“Ya, sama seperti pelayan yang lain. Libur setiap

hari Minggu saja. Kalau gak libur, dapat uang lembur.”

”Pantas saja pelayan di rumah Ny.Amira betah kerja

disana. Meskipun tuan besar Alvin dan tuan muda Kevin sangat galak dan kasar,

Ny.Amira sangat pintar menjaga kesetiaan pelayannya.”batin Meri yang baru tahu

rata-rata gaji pelayan di rumah Ny.Amira.

“Baik, Ny. Kapan saya bisa mulai?”tanya Delina.

“Hari ini juga. Kemasi barang-barangmu, kamu akan

tinggal di rumahku.”perintah Ny.Amira

Delina menatap Meri yang sudah menatapnya juga.

Meri memberi kode agar Delina segera melaksanakan perintah Ny. Amira. Delina baru

akan berpamitan, tapi Ny.Amira meminta Delina pergi dengan supirnya sambil

membawa kebaya dan rok yang tadi ia keluarkan dari lemari.

“Apa saya perlu membawa mesin jahit saya,

Ny.?”tanya Delina ingat dengan mesin jahitnya.

“Tidak perlu. Semua sudah tersedia untuk kamu di

kamar bawah. Sebaiknya Meri mengantarmu dulu.”perintah Ny.Amira menoleh pada

Meri.

Meri dan Delina membawa semua kebaya dan rok milik

Ny.Amira menggunakan 4 tas laundry yang banyak tersedia disana. Mereka turun

bersama-sama dan bergegas masuk ke mobil Ny.Amira yang sudah siap dibawah. Meri

mengantar Delina pulang dulu untuk mengambil pakaiannya.

Ia meninggalkan pesan pada tetangganya kalau ada

pelanggan yang mencari dirinya agar mengirimkan pesan langsung ke ponselnya.

Delina mengemasi beberapa pakaiannya yang selebar seprai. Ia memang tidak

terbiasa memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh, apalagi ia hidup

sendiri. Delina sebisa mungkin tidak menarik perhatian siapapun.

Setelah baju-bajunya masuk ke dalam tas kecil,

Delina segera kembali ke mobil Ny.Amira. Mereka dalam perjalanan ke rumah

Ny.Amira saat Meri mendapat chat.

“Delina, sampai di rumah Ny.Amira, tolong bersihkan

kamar tuan muda Kevin dulu ya. Ny.Amira yang minta.”kata Meri.

“Baik, mbak.”kata Delina patuh.

Mereka sampai juga di rumah Ny.Amira. Rumah itu

seperti biasa sepi sekali. Meri dan Delina masuk ke dalam rumah Ny.Amira. Sri

yang melihat kedatangan Delina, menghampirinya.

“Delina, kau datang lagi. Apa itu?”tanya Sri

melihat tas laundry di tangan Delina.

“Ini kebaya dan rok punya Ny.Amira, mbak.”

“Mbak Sri, mulai sekarang Delina tinggal disini.

Dia akan jadi pelayan pribadi tuan muda Kevin dan juga penjahit untuk Ny.Amira.

Kamar bawah sudah siap, kan?”tanya Meri.

“Sudah, mbak Meri. Silakan ikut saya.”kata Sri.

Mereka berjalan ke lorong di dekat pintu dapur. Ada

beberapa kamar disana yang sejak dulu digunakan untuk meletakkan barang-barang

Ny.Amira. Tapi Ny.Amira memerintahkan untuk merombak salah satu kamar hingga

cukup untuk satu tempat tidur single, satu lemari, meja besar, satu mesin

jahit, dan juga rak-rak berisi peralatan menjahit dan benang aneka warna.

Semuanya masih baru tercium dari baunya. Delina

mengagumi peralatan menjahit itu. Ia meletakkan tasnya diatas tempat tidur

“Delina, nanti rapikan kebaya-kebaya ini di lemari

kaca itu. Sekarang kamu bersihkan dulu kamar tuan muda Kevin. Sebentar lagi dia

akan pulang.”kata Meri.

“Baik, mbak.”

Meri segera kembali ke kantornya karena Ny.Amira

tidak suka kalau Meri terlalu lama jauh darinya. Delina mengambil peralatan

kebersihan dari lemari yang ditunjukkan Sri padanya. Ia masuk ke kamar Kevin,

melihat sekeliling kamar yang tampak bersih mengkilat.

“Ini apalagi yang harus kubersihkan?”tanya Delina

pada dirinya sendiri.

*****

Like, vote, komen dong kk, tinggalkan jejakmu di novel

saya. Beri semangat untuk saya agar bisa up tiap hari ya.

Terpopuler

Comments

Eda Sally

Eda Sally

lanjut like😍

2020-09-12

0

Ilham Rasya

Ilham Rasya

jejak

pernikahanku 🙏😅

2020-09-05

0

Mr😎🇮🇩🇦🇫🇨🇳

Mr😎🇮🇩🇦🇫🇨🇳

up

2020-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 PH - Pengenalan tokoh cerita
2 PH - Penjahit kebaya
3 PH - Menarik perhatian
4 PH - Pujian Ny. Amira
5 PH - Playboy kaya
6 PH - Desain baru
7 PH - Kepuasan pelanggan
8 PH - Seprai berjalan
9 PH - Posting ribuan like
10 PH - Melayani tuan muda
11 PH - Wangi menggoda
12 PH - Secangkir kopi lagi
13 PH - Bukan pelayan
14 PH - Sepupu Kevin
15 PH - Gadis kampungan
16 PH - Tawaran Ny.Amira
17 PH - Otot perut
18 PH - Pelayan kopi
19 PH - Tuan muda pemaksa
20 PH - Jatuh cinta
21 PH - Pengganggu kepo
22 PH - Sarapan bersama
23 PH - Menjahit hati
24 PH - Bukan Cinderela
25 PH - Mabuk lagi
26 PH - Mau ketemu Delina
27 PH - Mengajari Delina
28 PH - Kedatangan Giselle
29 PH - Kelakuan Agnes
30 PH - Rencana Kevin
31 PH - Pernikahan rahasia
32 PH - Intimidasi Giselle
33 PH - Tidak tertarik
34 PH - Bingung
35 PH - Ketahuan nikah
36 PH - Dikurung
37 PH - Bersama Delina
38 PH - Mengatakan yang sebenarnya
39 PH - Keputusan Alvin
40 PH - Permintaan Delina
41 PH - Sebuah perjanjian
42 PH - Menikah lagi
43 PH - Kehangatan keluarga
44 PH - Sikap Agnes
45 PH - Kedatangan sahabat
46 PH - Kakak ipar
47 PH - Dokter cinta
48 PH - Kincir ria
49 PH - Ciuman Pertama
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
Episodes

Updated 113 Episodes

1
PH - Pengenalan tokoh cerita
2
PH - Penjahit kebaya
3
PH - Menarik perhatian
4
PH - Pujian Ny. Amira
5
PH - Playboy kaya
6
PH - Desain baru
7
PH - Kepuasan pelanggan
8
PH - Seprai berjalan
9
PH - Posting ribuan like
10
PH - Melayani tuan muda
11
PH - Wangi menggoda
12
PH - Secangkir kopi lagi
13
PH - Bukan pelayan
14
PH - Sepupu Kevin
15
PH - Gadis kampungan
16
PH - Tawaran Ny.Amira
17
PH - Otot perut
18
PH - Pelayan kopi
19
PH - Tuan muda pemaksa
20
PH - Jatuh cinta
21
PH - Pengganggu kepo
22
PH - Sarapan bersama
23
PH - Menjahit hati
24
PH - Bukan Cinderela
25
PH - Mabuk lagi
26
PH - Mau ketemu Delina
27
PH - Mengajari Delina
28
PH - Kedatangan Giselle
29
PH - Kelakuan Agnes
30
PH - Rencana Kevin
31
PH - Pernikahan rahasia
32
PH - Intimidasi Giselle
33
PH - Tidak tertarik
34
PH - Bingung
35
PH - Ketahuan nikah
36
PH - Dikurung
37
PH - Bersama Delina
38
PH - Mengatakan yang sebenarnya
39
PH - Keputusan Alvin
40
PH - Permintaan Delina
41
PH - Sebuah perjanjian
42
PH - Menikah lagi
43
PH - Kehangatan keluarga
44
PH - Sikap Agnes
45
PH - Kedatangan sahabat
46
PH - Kakak ipar
47
PH - Dokter cinta
48
PH - Kincir ria
49
PH - Ciuman Pertama
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!